Keadaan senja menyapa wajah Kim Hanbin yang sudah tak tertata lagi. Sudah sekitar satu setengah jam pria itu terdiam diatas bagasi mobil sambil terus mengepalkan tangannya.
Baru saja. Sekitar dua jam yang lalu. Gadisnya. Gadis yang sudah sangat Ia benci untuk mengakui bahwa Ia sangat mencintai gadis itu. Baru saja Ia akhiri hubungannya. Hubungan yang sudah 6 tahun berdiri itu roboh seketika hanya karena foto gadisnya. Gadisnya yang bermesraan dengan pria lain. Pria yang tak ingin Ia ketahui siapa Dia.
Hanbin membenci fakta bahwa dirinya baru saja membentak dan memaki gadisnya ini. Bagaimana bisa mulut kotornya itu dengan mudah mengatakan untuk mengakhiri hubungan dengan Kim Jennie.
Tapi Ia benci mengatakan bahwa, Kim Jennie pantas mendapatkan ini. Ia sudah terlalu mengekangnya. Tapi mengapa dengan seenaknya gadis itu malah bermesraan dengan pria lain. Dan Ia harus mengetahuinya di hari spesial untuk keduanya ini.
Pria itu mulai mengusap wajah. Sedikit menjambak rambutnya yang kian basah akibat keringat dan debu itu dengan kuat. Mulao mencengkram erat boneka besar yang sengaja Ia bawa untuk Kim Jennie. Gadisnya. Gadis yang telah meruntuhkan kepercayaannya.
“Arghhhhh!”, Kim Hanbin berteriak sekencang mungkin. Menarik paksa boneka beruang besar itu dari atas bagasi untuk turun. Berlarian dengan geram sambil melemparkan boneka besar itu ke ujung jurang. Merutuki diri tentang apa yang baru saja terjadi dan apa yang baru saja Ia lakukan kepada gadis yang sangat Ia cintai itu.
“Arghhhhh!!!!!”, sekali lagi. Teriakan keras terdengar menggema dari mulut pria tersebut sesaat setelau penampakan boneka itu hilang.
“Bagaimana mungkin kau tega memaki dirinya dan mengatakan hal yang seharusnya tak pernah kau katakan! Tapi, Jennie-ah! Mengapa kau melakukan ini! Apa yang ada di otakmu sampai kau sanggup untuk menyelingkuhiku!! Aku mencintaimu, Jennie-ah! Apa kau tak mengerti, huh?!”.
Kim Hanbin nampak benar-benar tidak waras. Tangannya terus mengepal sembari kakinya yang terus-terusan menendang pasir dan kerikil tak bersalah disana.
“Jennie-ah!!!”
|||
“Jadi kau sudah sampai hotel?”.
Kim Jennie tersenyum setelah berhasil menaruh semua barang-barangnya ke kamar dan mulai merebah untuk istirahat. Ia tak ingat jika kehadiran Jung Jaehyun kini sedikit memberinya semangat dan harapan. Gadis itu tak tahu sejak kapan kedunya bisa jadi sedekat ini.
“Ya. Aku lelah sekali. Pekerjaan hari ini terlalu menumpuk”.
Ia dapat mendengar suara kekehan kecil dari arah seberang, “aku tahu kau pasti bisa melakukannya. Jangan pernah menyerah, ya”, ujarnya memberi semangat darisana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To You
RomantikMenjalin kisah cinta selama hampir 6 tahun bukanlah waktu yang sebentar. Bukan pula hal yang mudah. Banyak rintangan yang harus dihadapi kedua belah pihak. Sama dengan Kim Jennie. Gadis cantik berumur 25 tahun yang harus melepas Kim Hanbin setelah m...