• thirty five •

1.7K 207 13
                                    

Ya! Ya! Dia sudah sadar!”.

Kim Jennie membuka perlahan matanya yang terasa berat. Cahaya yang begitu terang kembali menyapanya. Ia tak menyukai cahaya itu.

Gadis itu nampak bingung ketika dirinya dikelilingi oleh orang-orang yang tak Ia kenal tengah berkumpul untuk melihatnya.

Hingga beberapa saat kemudian, seseorang memotong barisan melingkar itu dengan wajah yang begitu panik, “Jennie-ya? Kau sudah sadar? Syukurlah”.

Pria itu meraih tangan Kim Jennie tanpa ragu. Namun dengan cepat gadis itu melepas genggamannya. Membuat si pria terlihat mengernyit.

“Aku dimana?”.

“Kau ditemukan pingsan di pedestrian dua jam yang lalu. Ada kecelakaan hebat disana”, seseorang dari salah satu orang yang tak Ia kenal itu nyeletuk untuk menjawab.

Jennie kembali mengernyit. Menatap pria yang masih terlihat mengkhawatirkannya, “Dokter bilang kau tak mengalami luka serius. Hanya saja kau butuh pemulihan karena kepalamu membentur jalan”, pria itu juga ikut menjawab.

Jennie merasai kepalanya pusing. Gadis itu mulai sedikit meraba pelipisnya yang dibalut oleh perban, “mana Kim Hanbin?”.

Seketika pria itu terdiam, “Kim Hanbin? Aku ada disini untukmu dan kau malah menanyakan si brengsek itu?”, pria itu mulai menaikkan nada suaranya, seolah tak terima dengan Kim Jennie yang malah menanyakan keberadaan Kim Hanbin disaat seperti ini.

Gadis itu kembali mengernyit, “kau? Kau siapa?”, matanya menyipit. Berusaha menelaah siapa pria yang sedari tadi terlihat begitu kenal dengan Kim Jennie sampai berani meraih tangannya dengan lancang.

“Kau... kau tak mengetahuiku? Aku Jung Jaehyun. Jennie-ya?”. Pria itu nampak tak percaya dengan Kim Jennie yang tak mengingatnya sama sekali tapi malah mengingat Kim Hanbin.

Kepalanya kembali sakit. Pria bernama Jung Jaehyun itu memang terlihat sangat familiar dimatanya. Tapi Ia tak mengingat dimana Ia pernah bertemu dengan pria itu.

Ah, kepalaku”. Lagi-lagi, dengan sigap Jung Jaehyun mulai mengambil kendali untuk membantu Jennie. Namun gadis itu terus menolak, meminta bantuan orang lain disekitarnya.

Kembali lagi. Beberapa saat kemudian, seseorang berhasil menerobos barisan lingkaran yang masih mengitari Jennie Kim itu. Seorang dokter bersama sang suster, dan... Kim Hanbin. Ia ada disana.

Jennie meneguk salivanya ketika menemukan Kim Hanbin yang berdiri tepat disebelah kiri dokter. Pria itu nampak tenang sembari menatapnya. Tak lama, tangan kekar itu meraih kepalanya yang diselimuti oleh perban.

“Kondisinya tidak terlalu buruk. Tapi Ia harus di rawat intensif dulu disini”, ujar sang Dokter seraya si perawat yang juga ikut mengganti plester di tangan kanan Kim Jennie.

Pria berkacamata itu beralih posisi menatap Kim Hanbin, “Ia akan segera pulih. Kau hanya perlu mengkhawatirkan dua korban lagi. Dan oh, ya. Ini perawatan intensif. Hanya ada boleh satu pengunjung yang berada disini”. Dokter tersebut mulai menatap satu persatu orang-orang yang sempat menolong Jennie Kim tadi. Memberi kode agar mereka bisa keluar.

Jung Jaehyun tertegun ketika Kim Jennie bahkan tak berhasil mengenalinya. Pria itu akhirnya pasrah. Ikut keluar bersama kerumunan manusia tadi.

Kini hanya tinggal Kim Jennie. Berdua di dalam ruangan tersebut bersama Kim Hanbin yang mulai duduk sambil menggenggam tangannya, “kau sudah merasa lebih baik?”.

Jennie tak menjawab. Ia hanya menatap mata tenang pria itu seraya melemparkan pertanyaan baru, “Dokter tadi bilang ada dua korban? Beberapa orang tadi ada bilang kalau terjadi kecelakaan fatal. Apa yang terjadi? Mengapa aku bisa ikut terkena imbasnya?”.

Back To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang