Jika memang Feng Ru Ai saat ini terlempar di masa lalu, ia tak tahu harus berkata apa. Seharusnya ia merasa cemas, seharusnya ia merasa takut dan gelisah, seharusnya ia merasa was-was dan menduga-duga segala kemungkinan buruk yang akan terjadi padanya. Tapi, bukan itu yang Feng Ru Ai rasakan. Ia tidak merasa cemas , ia tidak merasa takut dan gelisah sama sekali, ia juga tidak merasa was-was akan segala peraduga buruk yang akan menimpanya.Anehnya hati Feng Ru Ai merasa senang, ia senang seakan dirinya memang sudah seharusnya berada disini. Ini aneh. Sangat aneh. Namun entah mengapa hatinya seakan mengatakan bahwa ia memang sudah di takdirkan berada disini.
Feng Ru Ai menjambak rambutnya yang basah, ia bingung dan pusing secara bersamaan. Ia tak tahu apa yang terjadi pada dirinya, ia tak tahu mengapa ia bisa berada disini, karena seingat Feng Ru Ai ia tengah berada di museum nasional membaca buku sejarah Ming yang membuatnya menangis tersedu - sedu tanpa sebab.
"Mei mei kau tak apa-apa?" Tanya pemuda berpakaian zirah prajurit yang selalu memanggilnya 'mei mei' dengan nada suara yang terdengar sangat cemas dan khawatir.
Feng Ru Ai mendongak menatap pemuda yang berpakaian seorang perajurit lengkap. Feng Ru Ai sampai lupa dengan keberadaan kedua pemuda yang sejak tadi bersamanya karena sibuk memikirkan bagaimana ia bisa berada disini.
"Aku tidak apa-apa" jawab Feng Ru Ai
"Hanya saja aku merasa sedikit pusing" tambahnya.
Mendengar keluhan Feng Ru Ai, pemuda yang mengenakan hanfu lantas mendekat. Ia lalu memberi saran kepada pemuda yang selalu memanggilnya dengan panggilan 'mei mei' agar membawa dirinya pulang.
"Tuan muda, hamba rasa sebaiknya kita segera membawa nona muda pulang. Kita harus memeriksa kondisinya terlebih dahulu" saran pemuda yang mengenakan hanfu.
"Kau benar Guang, kita harus membawa mei mei pulang lebih dulu. Aku rasa ayah dan ibuku juga pasti sangat mengkhawatirkan keadaan mei mei saat ini" balas pemuda berpakaian prajurit tentara lengkap.
Feng Ru Ai hanya mendengar percakapan mereka, ia bahkan tidak memberi protes ataupun komentar. Feng Ru Ai sangat bingung dan pusing menghadapi situasi yang ia alami saat ini. Disaat seperti ini, ia hanya butuh istirahat sejenak sebelum kembali memaksa otaknya untuk berpikir.
.
.
.Sepanjang perjalanan Feng Ru Ai terus saja diam di dalam keretanya, ia sama sekali tidak memiliki tenaga untuk bergerak. Rasanya seluruh badannya terasa remuk dan sakit. Entah apa yang sebenarnya yang terjadi padanya, tiba-tiba saja ketika ia bangun ia terbatuk hebat dengan nafas memburu dan pakaian yang ia kenakan basah kuyup.
Mungkinkah ia tenggelam?Jika memang benar ia tenggelam, lalu bagaimana bisa itu terjadi?
Awalnya ia berada dimasa depan, disebuah Museum Nasional ibukota China sambil membaca buku sejarah Ming. Tiba-tiba saja cahaya terang datang dan sangat menyilaukan. Saat ia terbangun, ia sudah berada di pinggir danau dengan keadaan basah kuyup.
Ini sangat membingungkan. Mungkinkah saat ia tertarik ataupun terlempar kemasa lalu, portal waktu pintu menuju masa lalu muncul tepat di atas danau? Ataukah portal waktu pintu menuju masa lalu itu muncul di tengah danau seperti drama korea 'Moon Lover's Scerlet Ryeo' yang didasarkan pada novel Tiongkok 'Bu Bu Jing Xin' karya Tong Hua yang sempat buming di tahun 2016 yang pernah ia nonton?
Karena penasaran Feng Ru Ai sempat bertanya mengapa ia bisa berada disana pada pemuda yang selalu memanggilnya 'mei mei' itu sebelum mereka pergi dari danau tersebut, pemuda yang mungkin kerabat jauh atau keluarganya itu malah berkilah seakan menghindari pertanyaan Feng Ru Ai. Pemuda itu tidak menjawab dan malah menyuruhnya untuk tidur di kereta selama perjalanan pulang.
Feng Ru Ai tidak tahu kata 'pulang' yang pemuda itu maksud. Entah pulang ke masanya, atau pulang ketempat di mana pemuda itu tinggal. Yang ada di pikiran Feng Ru Ai saat ini hanyalah mungkin para bodygurdnya mulai mencarinya diseluruh ibukota China saat ini, karena berpikir Feng Ru Ai kembali melakukan aksi nekat kabur dari sangkar emasnya seperti yang sudah-sudah.
.
.
.
.
._Feng Ru Ai_
TBC
Written on September 8th, 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny : Feng Ru Ai (END)
Ficção HistóricaSeptember 8th, 2019 #1 FantasiRomance #1 Pemberontakan #1 Kerajan #1 Kudeta #1 Emperor #1 Ambisi [WARNING ⚠ BACALAH SELAGI ON-GOING, KARENA APABILA CERITANYA TELAH TAMAT, AKAN DI HAPUS SEBAGIAN UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN DALAM BENTUK E-BOOK] . Fen...