My Destiny : Feng Ru Ai (END)

Feng Ru Ai - 25

"Sebaiknya aku pulang saja, kau hanya membuang - buang waktuku disini Rong!" Keluh Yu Su yang mulai kesal dengan pangeran Rong yang sama sekali tak melakukan pergerakan apapun. Mereka sudah berada di kedai makan tersebut sejak siang tadi. Sekarang malam telah menyapa dan mereka belum pindah tempat selain di kedai makan tersebut.

Pangeran Rong menatap Yu Su dengan tatapan tanpa minat. Suasana hatinya buruk semenjak ia mendapat tatapan yang begitu menganggu dari seorang nona muda.

"Jangan katakan kau masih kepikiran dengan nona muda itu?" Tebak Yu Su berang.

"Ben Wang sungguh terganggu dengan tatapannya" geram pangeran Rong frustasi.

"Lalu apa yang akan kau lakukan? Semua orang memiliki hak menilai seseorang. Jika nona muda itu tidak menyukaimu itu adalah haknya!" Tegas Yu Su mulai jengah dengan sikap kekanakan pangeran Rong.

"Biarpun demikian tetap saja itu mengganggu, Ben Wang tidak terima mendapat tatapan seperti itu. Ben Wang ingin mereka semua menatap Ben Wang dengan tatapan memuja" balas pangeran Rong arogan.

"Tks, bilang saja kau ingin selalu berada di atas dan selalu ingin disanjung. Ingat Rong, diatas langit masih ada langit. Kau tak boleh terbuai" kata Yu Su memperingati sahabatnya.

"Tidak usah mengajari Ben Wang!" Hardik pangeran Rong "Ben Wang akan melakukan apa saja untuk mencapai apa yang Ben Wang inginkan, termasuk menaklukan nona muda itu!" Tekad pangeran Rong yang membuat Yu Su mendengus.

.
.
.

Yong baru saja mendapat laporan dari salah satu prajurit khususnya yang ia perintah untuk selalu mengawasi dan memata - matai pangeran Rong. Sebenarnya mata - mata prajurit khusus milik putra mahkota Rui tersebar di seluruh wilayah kekuasaan kerajaan MingQi, bahkan putra mahkota Rui menyebar prajuritnya di segala tempat yang ada di dinasti Ming.

Selama ini putra mahkota Rui hanya berpura - pura terlihat lemah dan pesakitan, ia mengunakan metode itu untuk melihat beragam macam orang - orang dibalik layar. Sedikit banyak putra mahkota Rui mendapat banyak pelajaran, pengalaman bahkan ia mengetahui banyak kebusukan yang terjadi di istana dalam seperti yang selama ini permaisuri Lien lakukan selama bertahun - tahun.

"Berita dan laporan apa yang kau bawa Kang Gui?" Tanya Yong yang kini berada di lorong koridor peraduan putra mahkota Rui.

"Tuan Yong, prajurit ini ingin melaporakan bahwa hari ini pangeran Rong keluar dari istana" kata Gui memulai laporannya

"Apa yang ia lakukan diluar istana, bukankah saat ini ia sedang di kejar oleh para pejabat pemerintahan?" Tanya Yong

"Pangeran Rong keluar istana karena menghindari para pejabat pemerintahan yang tidak ada habisnya berdatangan ke manor pangeran Rong. Pangeran Rong lelah menghadapi para pejabat pemerintahan yang bergerak begitu agresif, hal inilah yang membuat pangeran Rong memilih mencari hiburan dan bersenang - senang. Disaat pangeran Rong mencari kesenangan diluar dan bersantai, nampaknya permaisuri Lien terus berusaha meningkatkan pencarian dukungan untuk putranya" jelas Gui panjang lebar.

"Ah, permaisuri Lien sungguh bukan wanita yang cukup sabaran. Pantas saja karena tergesah - gesah, ia selalu meninggalkan jejak disetiap langkah kotor yang ia ambil" gumam Yong.

"Apakah masih ada hal lain lagi?" Tanya Yong pada Gui

"Ah, hari ini pangeran Rong bertemu dengan nona muda yang mengusik dan merusak suasana hatinya" tambah Gui yang langsung membuat Yong nampak berminat dengan pembahasan kali ini.

"Nona muda dari keluarga mana yang mampu membuat suasana hati pangeran Rong menjadi buruk? Aku akan sangat berterima kasih padanya jika ia berhasil membuatnya merasa tidak tenang dan merasa terinjak. Kau tahu sendiri, pangeran Rong selalu menganggap dirinya berada diatas segalanya" kata Yong mengebu.

"Nona muda itu adalah nona muda dari keluarga kediaman Feng" jawab Gui yang langsung membuat Yong terbelalak kaget karena terkejut.

"A-apa. Maksudmu nona muda Feng Ru Ai?"

.
.
.
.
.

TBC

Written on Oct 15th, 2019