Feng Ru Ai - 55

6.8K 580 36
                                    

Seharusnya cerita ini 'END' malam ini ☹, tapi karena hari ini saya kurang sehat 🤒😷 akhirnya hanya bisa update 5 part 🤧.

Ending cerita mungkin update malam pergantian tahun. Terima kasih sudah sangat sabar menunggu 😘 dan maaf karena juga mengecewakan kalian 🙏

Doakan semoga saya cepat sehat, ide ngalir deras agar cerita ini juga cepat kelar 😂. Finally, happy reading and don't forget to VoMen 🤗

Looopppyaa 💙

.

"Ben Gong tahu, bagi jendral Holing, Ai adalah segalanya bagi jendral. Tapi perlu jendral tahu, Ai juga segalanya untuk Ben Gong" tukas putra mahkota Rui

"Ben Gong tidak bisa berjanji akan membahagiakan Ai setiap hari, karena jendral pasti tahu kesedihan tak lupa menyapa. Masalah dan perbedaan pendapat kadang kala datang menjadi lika liku dalam sebuah huhungan. Akan tetapi Ben Gong akan menjamin Ai tak akan pernah kekurangan cinta dan kasih sayang sama sekali. Dan juga jika jendral dan nyonya Feng khawatirkan masalah wanita lain, jendral dan nyonya Feng tak perlu mengkhawatirkan hal itu. Ben Gong sangat mencintai Ai hingga tak pernah terbesit dalam pikiran dan juga benak Ben Gong untuk menambah"

"Cukup Ai. Dan hanya ia yang akan menjadi satu - satunya. Tidak ada yang bisa memasuki hati Ben Gong selain Ai. Putri jendral begitu berharga sehingga Ben Gong pun memperlakukannya dengan begitu istimewa. Terlebih lagi tidak ada alasan untuk Ben Gong membagi cinta dan kasih sayang Ben Gong dengan wanita lain. Tak ada yang seberani dan setangguh Ai, bagaimana ia menyelamatkan Ben Gong dari mara bahaya, bagaimana ia mengorbankan dirinya sudah lebih dari cukup menyentuh hati Ben Gong. Ben Gong tak akan menggeser Ai demi wanita yang hanya ingin mengejar ambisi, kekuasaan dan kekayaan. Dan jendral hanya perlu memegang perkataan Ben Gong bahwa Ben Gong akan selalu membuat putri anda dicintai dengan sepenuh hati dan hanya akan menjadi satu - satunya wanita Ben Gong" tegas putra mahkota Rui mengakhiri penjelasannya masih dengan nada yang sama.

Jendral Holing cukup tertengun dengan jawaban putra mahkota Rui. Ia seakan ditarik paksa pada masa mudanya dimana ia juga tak mampu menjanjikan Fan Hua akan selalu bahagia bersamanya karena akan selalu ada namanya kesedihan, ujian, masalah dan perbedaan pendapat yang akan menyapa mereka. Namun ia berjanji akan menjadikan Fan Hua satu - satunya wanitanya, suka duka tetap bersama, dan ia juga berjanji akan membuat istrinya tetap tersenyum dan nyaman berada disisinya.

Selama ini ia selalu memegang janjinya. Cintanya pada Fan Hua bahkan belum pudar. Mereka bahkan telah memiliki dua buah hati yang rupawan dan cantik. Halaman kediaman Feng mereka bersih dari selir ataupun pelayan yang melayaninya di peraduan.

Jendral Holing menatap putra mahkota Rui dengan tatapan dalam. Pancaran mata putra mahkota Rui menunjukan kesungguhan. Ia sangat serius dengan perkataannya walaupun tubuhnya nampak sedikit gemetar. Tapi berusaha ia tutupi kegugupannya.

Entah hanya perasaannya, jendral Holing seakan menangkap dirinya saat masih muda ada pada diri putra mahkota Rui. Ia seakan melihat dirinya yang masih seorang prajurit tingkat menegah meminta putri dari jendral batalionnya. Jendral Holing menggelengkan kepalanya, ia berusaha mengenyahkan pikirannya yang kembali bernostalgia di masa - masa ia melamar Fan Hua.

Jendral Holing mendesah "anda pasti tahu, kami bukanlah pejabat yang berambisi dengan kekuasaan?" Tanya jendral Holing yang di angguki putra mahkota Rui yang sangat tahu hal itu.

"Karena Ben Gong tahu tidak mudah melamar putri anda secara sukarela, maka dari itu Ben Gong meminta Ayahanda kaisar menurunkan dikrit pernikahan dengan putri jendral. Maaf jika permintaan Ben Gong terkesan licik bagi jendral. Tapi tak ada yang bisa Ben Gong lakukan selain melakukan hal ini. Ben Gong terlalu mencintai Ai hingga melakukan hal serendah ini" jawab putra mahkota Rui menunduk menyesali permintaannya pada kaisar Wei. Tapi tak ada yang bisa ia lakukan selain ini. Terlebih keluarga Feng tak memiliki ambisi mengenai kekuasaan dan hal itulah yang membuat jarak dan juga pembatas untuk mereka.

Jendral Holing mendesah, ia lalu berkata "anda juga pasti tahu bahwa kami adalah abdi yang sudah bersumpah setia atas nama kerajaan MingQi?" Tanya jendral Holing lagi yang langsung di angguki putra mahkota Rui dengan kepala yang masih tertunduk "jika anda sudah mengetahui hal itu. Anda pasti tahu bahwa tak ada pilihan ataupun penyelesaian lain lagi bagi kami selain menerima anugerah pernikahan itu" tambah jendral Holing yang spontan membuat kepala putra mahkota Rui mendongak saking tidak percayanya dengan pendengarannya.

.
.
.
.
.

TBC

Written on Des 23th, 2019

My Destiny : Feng Ru Ai (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang