"Ti-tidak mungkin!" Teriak permaisuri Lien saat melihat sosok pria paruh baya seusia kaisar Wei berdiri di tengah halaman aula utama"Tidak mungkin!" Teriaknya lagi
Permaisuri Lien membungkuk tak lupa menjambak rambutnya kuat sehingga tatanan rambutnya berantakan. Ia terus berteriak seakan - akan ia baru saja melihat hantu yang membuatnya nyaris gila saat melihat sosok Li Bang yang ternyata kakinya masih menapaki tanah.
"Kau sudah mati. Ben Gong yakin kau sudah mati" teriak permaisuri Lien histeris "Ben Gong tahu pasti saat itu kau sudah mati di tangan Ben Gong!" Tambahnya
"Tapi hamba yang rendah ini tidak mati. Anda milihat sendiri kedua kaki hamba masih memijaki tanah" balas Li Bang yang semakin membuat kulit wajah permaisuri Lien sepucat kertas.
"Yang mulia kaisar, hamba yang rendah ini sebelumnya adalah kaki tangan yang mulia permaisuri saat masih menduduki posisi selir tingkat rendah. Bawahan ini dengan setia mengabdi pada yang mulia permaisuri bahkan rela melakukan apapun karena bawahan ini dulunya adalah tunangan yang mulia permaisuri Lien"
Perkataan tersebut jelas mengagetkan banyak orang. Bagaiman mereka tidak terkejut, seorang nona muda yang telah bertunangan bagaimana bisa memasuki seleksi pemilihan selir kaisar? Walaupun sangat mungkin kaisar Wei mengambil selir dari rumah pelacuran sekalipun. Tapi peraturan kerajaan MingQi sangat ketat melarang menikahi seorang nona muda yang telah berstatus milik pemuda lain.
Disaat semua orang terkejut akan fakta itu, disisi lain seorang pria paruh baya yang mengenakan pakaian kebesaran kaisar kini menampilkan raut wajah berang. Kulit wajahnya seketika menggelap. Amarahnya meledak namun ia tahan sekuat mungkin hingga penjelasan pria yang sesusia dengannya selesai.
"Namun karena permaisuri Lien sangat berambisi dengan kekuasaan. Ia melarikan diri dihari dimana kami akan menikah. Ia menyusup ke dalam istana dengan hasil menyogok penjaga gerbang utama dengan mengunakan hadiah pernikahan yang keluarga hamba berikan. Hamba yang tak terima dengan kelakuan yang mencoreng nama baik keluarga hamba lantas mengejar untuk membalaskan dendam dengan perbuatannya. Tapi siapa sangka? Saat hamba berhasil masuk ke istana, ia telah diangkat menjadi selir tingkat rendah dan beruntungnya hamba di tempatkan di kediamannya saat itu sebagai penjaga.
Hamba tentu berpikir itu adalah keberuntungan. Karena dengan begitu hamba bisa dengan mudah menghabisi nyawanya. Namun permaisuri Lien begitu licik dan cerdik. Ia memperdaya hamba yang rendah ini dengan bujuk rayunya. Bahkan ia dengan senang hati memberikan tubuh yang seharusnya milik anda untuk hamba setubuhi kapanpun hamba mau asalkan hamba menjadi kaki tangannya yang siap melakukan apa saja untuknya" Li Bang menjeda seraya menarik nafas sebelum melanjutkan
"Beberapa bulan berlalu namun permaisuri Lien tak kunjung hamil. Padahal saat itu ia melayani bukan hanya hamba, tapi ada yang mulia kaisar dan beberapa pejabat yang membantunya merangkak naik hingga mencapai selir tingkat menengah dengan mudah hanya dalam waktu beberapa bulan.
Hingga suatu hari permaisuri Lien melakukan pemeriksaan, ia di nyatakan mandul oleh dokter kerajaan dan hal itu membuatnya khawatir bahwa ia akan dibuang oleh anda karena tak memiliki keturunan. Permaisuri Lien dengan nekad meminta dan merayu hamba untuk membawakan seorang bayi dari luar istana untuknya selama ia berpura - pura hamil setelah membungkam dokter kerajaan dengan bertel - tel emas dan perhiasan. Karena termakan rayuan, nafsu dan dibutakan oleh cinta. Hamba melakukan apa yang ia perintahkan. Hamba membawakan seorang putra dari luar istana saat permaisuri Lien dikabarkan ingin melahirkan. Dan bayi berjenis kelamin putra itu adalah pangeran Rong!" Jelas Li Bang panjang lebar.
Penjelasannya jelas membuat semua orang tak mampu berkata apa - apa. Kaisar Wei yang mendengarnya hingga selesai sudah tak mampu menahan enosinya. Ia dengan tegas menurunkan titah "Seret permaisuri Lien dan pangeran Rong ke penjara bawah tanah!" Teriak kaisar Wei berang "dan jangan lupa selidiki siapa - siapa saja yang membantu pelacur itu merangkak naik hingga pada titik ini" tambahnya penuh penekanan.
Aura yang dikeluarkan kaisar Wei sangat mengerikan. Walaupun usianya telah lanjut usia. Namun aura kekejamannya masih tetap sama. Tidak ada yang berubah dari aura kekejaman, kekejian dan aura pembunuhan yang ia keluarkan kepada kedua orang yang telah menipunya saat ini.
Sebelum permaisuri Lien di seret oleh para prajurit, ia buru buru berlari dan bersimpuh pada kaisar Wei seraya memohon pengampunan. Namun kaisar Wei tetaplah kaisar Wei. Ia tak akan mengampuni orang - orang yang telah mempermainkannya. Dengan kasar kaisar Wei menendang permaisuri Lien. Tak peduli jika di bawah kakinya adalah seorang perempuan yang lemah, ia sudah terlanjur marah besar.
"Singkirkan wanita rendahan dan menjijikan ini dari hadapan Zhen!" Perintah kaisar Wei dingin "dan lagi, tak usah menunggu pengadilan menurunkan hukuman atau banding. Jatuhkan hukuman mati kepada keduanya juga pada orang - orang yang bersangkutan. Jatuhkan hukuman mati satu keluarga karena telah berani melawan peraturan dan mempermainkan Zhen. Laksanakan secepatnya karena ini adalah titah kaisar!" Putus kaisar Wei mutlak tanpa ganggu gugat.
Baik permaisuri Lien, pangeran Rong ataupun pejabat - pejabat yang pernah meniduri dan membantu permaisuri Lien merangkak naik hingga detik ini seketika merasakan tubuh mereka gemetar ketakutan.
.
.
.
.
.TBC
Written on 9th, 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny : Feng Ru Ai (END)
Ficção HistóricaSeptember 8th, 2019 #1 FantasiRomance #1 Pemberontakan #1 Kerajan #1 Kudeta #1 Emperor #1 Ambisi [WARNING ⚠ BACALAH SELAGI ON-GOING, KARENA APABILA CERITANYA TELAH TAMAT, AKAN DI HAPUS SEBAGIAN UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN DALAM BENTUK E-BOOK] . Fen...