Feng Ru Ai - 29

7.5K 637 17
                                    

Masih adakah yang menanti cerita ini?

Semoga masih ada 😂.

Maaf karena updatenya masih nyicil 🙏. Tolong di maklumi dan nikmati 🤗
Saya updatenya masih santai yah say, kuharap kalian juga tetap sabar dan santai 😚 sesantai saya update pelan - pelan 😂.

Alhamdulillah, kondisi saya mulai lumayan membaik. Itu juga berkat doa dan dukungan dari kalian semua 😘 jadi saya mau ucapkan makasih banyak buat kalian yang memberi saya ucapan berupa doa dan dukungan, baik lewat komentar ataupun dalam hati, sekali lagi saya ucapkan makasih banyak 🙏❤

Cerita ini mungkin konfliknya lumayan banyak, tapi tenang aja, ceritanya nggak sampai ratusan. Paling 50 atau 60 part ceritanya udah tamat, jadi mari nikmati seperti air yang mengalir say 😂

Dan finally, selamat membaca dan jangan lupa VoMen kalian ku tunggu 🤗

.

Chenyu berteriak saat Muan menyuarakan tujuannya mencari ayahnya. Sulit Chenyu percaya sahabat masa kecilnya mencari informasi mengenai seorang nona muda. Seharusnya Chenyu merasa senang mengetahui Muan masih normal karena memiliki ketertarikan pada seorang nona muda, tapi nyatanya hati Chenyu merasa tidak rela saat tahu ada nona muda lain yang memasuki pandangan Muan.

"Chenyu!" Tegur Chong

Chenyu mengabaikan teguran ayahnya, ia lantas mendekati Muan dengan tatapan menyelidik "jangan katakan jika nona muda itu membuatmu penasaran sehingga kau mencari informasi tentangnya!" Desak Chenyu

Muan menghela nafas berat, Chenyu akan selalu bersikap seperti ini jika membahas masalah perempuan lain. Muan tidak habis pikir dengan jalan pikiran ataupun segala tingkah laku Chenyu, sahabatnya itu sangat posesif apabila menyangkut masalah dirinya. Entah hanya perasaannya saja, Chenyu nampak seperti kekasihnya yang saat ini sedang cemburu.

"Nona muda itu memang membuat penasaran, tapi bukan aku orang yang dibuatnya penasaran!" Balas Muan

"Lalu?"

"Pangeran Rong memintaku mencari informasi mengenai nona muda ini, jadi bisakah menejer Chong mencarinya untukku?" Tanya Muan mentap menejer Chong

Mendengar jawaban Muan entah mengapa, baik menejer Chong ataupun Chenyu merasa lega. Mereka berdua selama ini selalu membayangkan Muan akan masuk dalam keluarga mereka di masa depan, mereka tidak pernah membayakan ada orang lain yang akan masuk kedalam keluarga mereka ataupun dalam kehidupan Muan.

"Tentu saja!" Jawab menejer Chong cepat

.
.
.

Putra mahkota Rui saat ini tengah membaca beberapa dokumen yang baru saja Gui bawakan dari istana. Semejak putra mahkota Rui memberitahukan keselamatan dan juga keadaannya yang baik - baik saja kepada kaisar Wei, mulai hari ini kaisar Wei mulai memberinya kembali tugas, pekerjaan dan tanggung jawab yang seharusnya ia amanahi sebagai seorang putra mahkota. Saat ini bahkan kondisi kesehatan kaisar Wei mulai berangsur - angsur baik setelah mengetahui keadaanya.

Putra mahkota Rui menghela nafas lelah. Waktu tiga bulan ternyata sangat mampu memberinya pekerjaan yang menempuk. Walaupun baru terhitung sehari ia kembali mengambil pekerjaan, tugas dan tanggung jawab sebagai calon penerus takhta yang sah, namun sudah sangat membuat putra mahkota Rui pening saking banyaknya dokumen ataupun gulung yang harus ia pelajari, pahami, tangani dan selesaikan secepatnya.

Tentu saja harus cepat! Putra mahkota Rui masih memiliki masalah dan kasus yang harus ia selesaikan. Tak mungkin bukan selamanya ia akan terus bersembunyi dari khalayak ramai? Ia harus kembali. Bukan hanya karena permintaan dan desakan kaisar Wei, tapi karena sejak ia bahkan belum lahir (dalam kandungan) ia memang sudah ditakdirkan untuk terikat dengan kerajaan MingQi. Baik suka atau tidak suka, putra mahkota Rui tak memiliki pilihan untuk menolak. Kehidupannya tidak bisa lepas dari jeratan dan ikatan dan juga garis takdir akan darah keturunan keluarga kerajaan yang mengalir di tubuhnya.

Disaat putra mahkota Rui memijit keningnya yang terasa berdenyut, Yong datang dengar raut wajah dingin. Sahabat sekaligus tangan kananya itu menampilkan raut wajah tidak suka, putra mahkota Rui yang melihatnya hanya mampu mengernyit dengan raut wajah bingung.

"Ada apa denganmu, Yong?"

"Aku baru saja mendapat laporan dari Gui" jawab Yong

"Laporan apa?" Tanya putra mahkota Rui

"Gui mengatakan, pegawal pribadi sekaligus tangan kanan pangeran Rong malam ini meninggalkan istana menuju rumah pelacuran Qujin" jelas Yong

"Apa yang ia lakukan, apakah ia mengunjungi rumah pelacuran itu untuk bersenang - senang atau mencari informasi lagi?" Tanya putra mahkota Rui dengan nada sedikit mendesak

Tentu saja putra mahkota Rui tahu rumah pelacuran Qujin. Selain menjual hiburan, rumah pelacuran itu juga boleh dikatakan adalah pasar gelap, segala transaksi ilegal juga ditawarkan rumah pelacuran Qujin. Ada banyak informan maupun bandar dan penyelundup ilegal yang bekerja sama dengan menejer Chong yang merupakan saudagar kaya raya di ibukota MingQi. Anak buah miliknya tersebar bahkan berbaur dengan masyarakat.

Putra mahkota Rui sangat tahu mereka. Walaupun rumah pelacuran Qujin cukup besar dalam masalah transaksi gelap dengan segala informan, bandar dan penyelundup yang bekerja sama dengan rumah pelacuran tersebut, namun itu tak akan sebanding dengan orang - orang putra makhota Rui yang tersebar dimana - mana. Jumlah mereka tak mampu lagi terhitung oleh jari. Kemampuan mereka berada di atas rata - rata, baik kemampuan pendidikan ataupun bela diri, keberadaan mereka tak mampu di prediksi, kadang kala mereka berbaur, kadang pula mengamati dibalik tempat gelap yang tak tersentuh.

"Seperti yang anda sebutkan, ia kesana untuk mencari informasi" kata Yong " dan informasi yang ia cari mengenai nona muda Feng!" Tambah Yong.

Mendengar hal itu, seketika wajah putra mahkota Rui mengelap "Cepat atau lambat, kakak pertama pasti akan mencari nona muda yang begitu menganggu ketenangannya. Namun Beng Gong tak menyangka, ternyata sang dewi penyelamat kita begitu mengusiknya hingga ia bergerak begitu cepat" gumam putra mahkota Rui

"Rencana apa yang akan kau mainkan pangeran Rong ketika kau mengetahui, nona muda yang begitu mengusikmu adalah saksi mata atas kejahatan yang kau lakukan dan permaisuri Lien terhadap Beng Gong?"

.
.
.
.
.

TBC

Written on Oct 25th, 2019

My Destiny : Feng Ru Ai (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang