Seperti halnya sebuah wabah penyakit yang menular. Rumor mengenani pertengkaran antara putri jendral besar Holing, Feng Ru Ai dengan para putri pejabat pemerintahan kerajaan MingQi yakni putri pejabat Li, Li Ming An, putri pejabat Fu, Fu Shi Mei, putri pejabat Tang, Tang Na Na, putri pejabat Pei, Pei Xue Yi dan putri pejabat Wong, Wong Qi Qing kini tengah hangat di perbincangkan penduduk ibukota MingQi.Kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa para putri pejabat pemerintahan sungguh nekat menyeret keluarga mereka dalam masalah besar, serta perbuatan mereka sangat jelas bahwa mereka mengantarkan diri mereka menggali kuburan mereka sendiri.
Selain karena jelas keluarga mereka berasal dari tingkat yang berbeda dengan keluarga Feng. Posisi dan kedudukan Feng Holing yang merupakan jendral besar kerajaan MingQi yang dikenal sangat ganas, kejam dan berdarah dingin tidak sebanding dengan mereka para pejabat pemerintahan.
Pejabat militer kerajaan MingQi jelas berada di atas mereka. Walaupun latar belakang pendidikan mereka tidak bergelar sarjana seperti para pejabat pemerintahan, tapi kedudukan mereka berada dua tingkatan diatas dibanding para pejabat pemerintahan.
Pejabat pemerintahan hanyalah mereka para sarjana yang mengandalkan pengetahuan dan berbicara, sedangkan para pejabat militer mengandalkan pikiran, pengetahuan mengenai militer, kemampuan dan bakat, pengalaman juga bela diri dengan berbagai macam senjata.
Hal yang membedakan mengapa para pejabat militer berada di atas pejabat pemerintahan adalah karena pejabat militer melalui proses pendidikan dan latihan yang panjang sebelum menjadi prajurit tentara. Setelah menjadi prajurit tentara, mereka diterjunkan kemedan perang dengan bertaruh nyawa. Sedangkan para pejabat pemerintahan, setelah lulus pendidikan dan mendapat gelar sarjana, mereka dapat mengikuti segala ujian pejabat pemerintahan. Ketika mereka berhasil lulus, mereka bisa langsung bekerja di pemerintahan.
Selain itu, perbedaan yang paling mencolok adalah masalah pengangkatan atau kenaikan jabatan. Para pejabat pemerintahan butuh proses yang panjang agar bisa naik jabatan, sedangkan para pejabat militer tidak membutuhkan proses yang lama dan panjang. Apabila mereka menang di pertempuran, yang mulia kaisar dengan kemurahan hatinya akan menganugerahi mereka kenaikan pangkat dan jabatan serta kenaikan gaji dan beberapa upeti hadiah akan di terima untuk jasa mereka.
Melihat hal ini, orang - orang bodoh pun dapat mengambil kesimpulan bahwa para putri pejabat itu jelas mencari mati. Terlebih lagi ada beberapa penduduk yang menambahkan rumor tersebut dengan mengatakan bahwa yang mengganggu dan mengusik putri jendral Holing adalah para putri pejabat yang kemarin sore menghadangnya di kedai mie yang terkenal di ibukota MingQi.
Karena rumor tersebut semakin panas di perbincangkan para penduduk MingQi hingga sampai pada telinga para pejabat. Bahkan rumor itu entah dari mana bermula, ternyata telah memasuki istana.
Para pejabat yang putrinya bersangkutan dengan rumor tersebut hanya mampu menahan malu ketika para perdana mentri dan pejabat lain menatap mereka dengan berbagaimacam tatapan. Beberapa dari mereka menatap mereka dengan tatapan mencemoh, selebihnya mereka menatap mereka dengan tatapan kasihan dan juga iba.
Baik pejabat Li dan pejabat lain yang putrinya juga menciptakan perkara dan masalah untuk mereka, yang perlu mereka lakukan saat ini adalah segera memohon maaf pada keluarga Feng akan masalah ini. Jika mereka ingin lepas dari bayang - bayang rasa takut dan cemas akan sosok jendral Holing yang tak akan melepaskan mereka dengan mudah apabila tak segera menyelesaikan mesalah tersebut.
.
.
.Disisi lain, tepatnya dipavilium Lan dibagian barat kediaman keluarga Feng. Ai tengah berguling - guling di atas peraduannya. Tak ada yang dapat ia lakukan. Ai sudah membaca setumpuk buku yang Guang bawa dari perpustakaan yang ada di kediaman Feng saking malasnya Ai beranjak dari kamarnya, ia juga sudah melukis guna menghilangkan rasa bosan yang melandanya setelah membaca. Namun, setelah melakukan dua kegiatan tersebut, rasa bosan yang Ai rasakan tak kunjung hilang.
Ingin rasanya Ai tidur siang saja untuk menghilangkan rasa bosan yang ia rasakan, namun kedua matanya bahkan sangat sulit untuk terpejam. Saat ini yang dapat Ai lakukan hanya berguling - guling tidak jelas di atas peraduannya seraya berharap rasa bosan itu segera hilang.
Namun sayang, seberapa banyak pun Ai menguling tubuhnya, rasa bosan itu seakan enggan hilang. Dengan kesal Ai beranjak bangun dari peraduannya dengan rambut yang berantakan. Ai turun dari peraduannya melangkah keluar dari kamarnya. Ia tidak bisa hanya berdiam diri dikamarnya, karena semakin ia tetap bertahan disana tanpa melakukan apa - apa, semakin rasa malas dan bosan itu menghampiri dan melekat padanya.
"Haruskah aku berjalan - jalan di hutan untuk mengusir rasa bosan yang kurasakan?" Ai mulai bermenolog dan menayai dirinya sendiri
"Mungkin tidak ada salahnya. Siapa tahu, aku bisa bertemu kembali dengan pemuda yang selalu mengusik pikiranku"
.
.
.
.
.TBC
Written on Nov 14th, 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny : Feng Ru Ai (END)
Historical FictionSeptember 8th, 2019 #1 FantasiRomance #1 Pemberontakan #1 Kerajan #1 Kudeta #1 Emperor #1 Ambisi [WARNING ⚠ BACALAH SELAGI ON-GOING, KARENA APABILA CERITANYA TELAH TAMAT, AKAN DI HAPUS SEBAGIAN UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN DALAM BENTUK E-BOOK] . Fen...