Ibukota MingQi yang baru saja di gemparkan dengan penangkapan pangeran Rong yang berhasil melarikan diri selama dua hari lamanya di kediaman keluarga militer Feng, serta penjatuhan hukuman eksekusi mati yang di adakan baru saja nampaknya tidak cukup mengejutkan para penduduk MingQi hari ini.Utusan kerajaan yang mendatangi keluarga militer Feng dan menyampaikan sebuah dikrit pernikahan untuk putri jendral Holing kembali mengemparkan ibukota MingQi. Para penduduk mulai berlomba - lomba mencari informasi mengenai hal tersebut, terlebih rasa penasaran mereka dengan sosok yang akan disandingkan dengan Feng Ru Ai membuat mereka sangat gencar dan semangat mencari informasi tersebut.
Kecantikan dan keterampilan bela diri Feng Ru Ai masih membekas pada ingatan para penduduk ibukota MingQi. Juga bagaimana tegas dan sayangnya jendral Holing pada putrinya di saat ia bahkan membuat masalah antara putrinya dan para nona muda putri para pejabat berlarut - larut dalam masalah yang mereka ciptakan.
Bagi penduduk MingQi, pemuda yang akan bersanding dengan Feng Ru Ai melalui dikrit pernikahan jelas merupakan pemuda yang sangat beruntung. Ia bahkan tak perlu bersusah payah melawan dan bersaing dengan para pemuda lain yang hendak maju melamar nona Feng Ru Ai. Ini sungguh sebuah kemudahan yang membawa berkat.
Disaat para penduduk MingQi terus menerka dan menebak siapa pemuda yang akan bersanding dengan Feng Ru Ai. Disisi lain, tepatnya di kediaman Feng. Jendral Holing menerima gulungan surat resmi dari kaisar Wei mengenai anugerah pernikahan putrinya dengan tangan gemetar.
Jendral Holing tidak merasa takut. Ia juga tidak merasa gugup saat menerima dikrit itu. Tapi jendral Holing gemetar karena marah. Ia marah dengan keputusan kaisar Wei yang seenaknya menentukan pernikahan putrinya. Ia marah dengan keputusan dan datangnya perintah yang secara tiba - tiba, dan ia marah pada dirinya sendiri karena tak mampu berbuat apa - apa.
Menentang titah kaisar sama dengan pemberontakan dan penghianatan. Selama ini keluarga Feng mengabdi dengan sumpah setia dari generasi kegenerasi. Tak ada sejarah buruk satu pun mengenai keluarga Feng. Mereka semua bersih dari masalah apapun. Namun saat jendral Holing memegang dikrit itu. Ada pancaran amarah besar di kilatan kedua matanya. Ada perasaan hendak menolak dan memberontak akan keputusan sepihak kaisar Wei yang muncul secara tiba - tiba pada dirinya.
Selama ini jendral Holing begitu menjaga putrinya, ia sangat menyayangi putrinya melebihi apapun. Ia yang membesarkan dan menafkahi putrinya. Lantas mengapa pihak kerajaan begitu ingin campur tangan dengan masalah pernikahan putrinya padahal disini ialah orang tua yang membesarkan Bao-yu (mutiara berharga) nya.
Jendral Holing hanya ingin putrinya menikah dengan pemuda yang mencintainya. Pemuda yang bahkan tak akan pernah mengambil selir ataupun pelayan yang melayani tuannya di atas peraduan. Ia hanya ingin putrinya menjadi satu - satunya wanita terhornat dalam kediaman pemuda itu. Tapi semua harapan dan inginnya lantas musnah hanya dengan sebuah gulungan dikrit dari kerajaan.
Baik jendral Holing maupun Fan Hua menatapa datar utusan kerajaan. Tak ada raut wajah bahagia atau kehagatan yang mereka pancarkan. Bahkan saat utusan itu pergi, raut wajah mereka tak berubah.
"Bagaimana bisa yang mulia menurunkan dikrit pernikahan untuk Ai'er, padahal wanita inilah yang mengandung dan melahirkannya" kata Fan Hua berang
"Tuan, apakah kita pernah berbuat salah ataupun membangka? Mengapa putri kita harus mendapat ganjaran itu? Tidak cukupkah dengan kita mengabdi dengan kerajaan? Mengapa mereka begitu lancang menentukan pernikahan putriku seenaknya?" Teriak Fan Hua tidak terima.
Fan Hua tidak terima. Ia sungguh tidak terima putrinya harus menikah secepat ini, walaupun mereka sadar tak mungkin Feng Ru Ai selamanya akan bersama mereka terlebih usianya sudah memasuki usia pantas menikah. Namun walaupun usia Ai sudah menginjak 18 tahun, tapi bagi mereka Ai masih putri kecil mereka.
"Tenangkan dirimu. Sebaiknya kita pikirkan masalah ini dengan kepala dingin" kata jendral Holing menenangkan.
"Ibu mana yang bisa tenang jika mengetahui putrinya akan dinikahkan secara paksa lewat perintah dari yang mulia kaisar? Ibu mana yang rela putrinya akan menikah dengan pemuda yang bahkan tidak mencintainya? Ibu mana yang tidak takut dan tidak khawatir jika putrinya akan terluka dan menderita? A-aku takut, aku takut putriku akan bersaing dengan wanita lain ketika suaminya kelak akan mengambil selir atau seorang pelayan yang akan melayaninya di atas peraduan, hiks.. hiks.." Fan Hua mengeluarkan semua kekhawatiran dan ketakutan yang ia rasakan mengenai masa depan Ai kedepannya.
Saat jendral Holing ingin menenangkan istrinya, tiba - tiba sebuah suara femiliar lebih dulu menyela dan memotong kalimatnya yang hendak keluar.
"Ben Gong tidak akan pernah mengambil selir ataupun pelayan untuk menghangatkan peraduan Ben Gong. Karena bagi Ben Gong, Feng Ru Ai bahkan sudah lebih dari cukup!"
.
.
.
.
.TBC
Written on Des 19th, 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny : Feng Ru Ai (END)
Historical FictionSeptember 8th, 2019 #1 FantasiRomance #1 Pemberontakan #1 Kerajan #1 Kudeta #1 Emperor #1 Ambisi [WARNING ⚠ BACALAH SELAGI ON-GOING, KARENA APABILA CERITANYA TELAH TAMAT, AKAN DI HAPUS SEBAGIAN UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN DALAM BENTUK E-BOOK] . Fen...