Karena masih awal - awal, mungkin banyak dari kalian yang masih merasa bingung dengan alur ceritanya 😅 Tapi saya tekankan, nikamati aja 😉.
Cerita ini nggak bakal beda jauh kok dari cerita - cerita saya yang lain dimana ceritanya bakal memasuki keseruan di pertengahan ataupun akhir cerita 🤗, jadi cintai saja prosesnya, dan nikmati hasilnya 😂
Tetap santai yah say, sesantai saya nulis cerita ini 😇
Ohiya saya juga mau menyampaikan, cerita The emperor women : Huang Xue Na sudah tersedia versi ebooknya 🤗 jadi buat kalian yang ingin baca secara lengkap, silakan beli ebooknya di aplikasi google play yang ada di ponsel pintar kalian 😉
Tenang aja versi wattpad dan versi ebooknya lumayan beda kok say, versi ebook banyak yang di ubah yah dan lagi ada bonus 3 extra part dan 1 epilog untuk versi ebooknya 😘 emang nggak penasaran? Mungkin hanya sekian ^^
Finally, happy reading 😘
.
Sepanjang perjalanan Feng Ru Ai atau biasa dipanggil Ai lebih banyak diam di dalam kereta yang ia tumpangi. Ai tidak tahu, mengapa ia bisa terdampar di tempat yang penuh dengan orang - orang yang mengenakan pakaian Hanfu.
Sepanjang perjalanan, dibalik jendela yang sengaja ia buka, Ai terus mengamati sekitarnya. Matanya tidak pernah lepas memandang kesibukan orang - orang yang tengah hilir mudik dengan segala aktifitas mereka sore ini.
Ai terus merekam segala kegiatan mereka dan menyimpannya dalam memori ingatannya agar ia bisa menghubungkan dengan ingatan - ingatan yang ia miliki agar menemukan titik terang dari keberadaannya disini.
Ai berpendapat keberadaannya disini pasti memiliki sebuah alasan, tidak mungkin Sang pencipta membawanya kemari tanpa sebuah alasan yang jelas dan masuk akal. Walaupun hati Ai terus berkata tak ada alasan special yang membuatnya berada disini, ia tidak akan percaya begitu saja jika takdirlah yang membawanya kemari tanpa sebab dan alasan yang mampu Ai terima dengan nalar dan akal sehatnya.
Ai mendesah nafas lelah tak lupa memijit keningnya yang berdenyut. Ia sudah beristirahat di sepertiga perjalanan, namun karena terlalu banyak berpikir akhirnya tidurnya tak pulas karena semua pikirannya terbawa kedalam alam bawa sadarnya.
Ini sangat menjengkelkan. Untuk mengistirahatkan tubuh dan pikirannya yang lelah saja ia tak bisa.
Masalah yang Ai hadapi jelas bukanlah sesuatu yang patut di sepelekan apa lagi diremehkan. Ini menyangkut hidupnya. Keberadaanya yang tak pasti dan tak menentu dimana ia sekarang adalah musibah yang akan menjadi tanda tanya besar.
Tidak ada yang tahu keberadaannya saat ini, bahkan Ai pun tak tahu ia dimana? Entah ia terlempar di dinasti Zhao, dinasti Xia, dinasti Han atau dinasti Ming? Tetap saja Ai tidak tahu ia dimana dan bagaimana caranya untuk ia kembali pulang kemasanya.
Alat teknologi yang semakin berkembang dan canggih sekalipun tak akan mampu menemukannya ataupun membawanya kembali kemasanya, tak peduli Feng Ru Ai dari masa depan adalah anak seorang konglomerat yang kaya raya hingga 7 turunan, yang dapat membawa Ai kembali hanyalah keajaiban dari sang pencipta sebagaimana ia telah membawanya kemari.
Ai menyandarkan punggungnya pada bantalan sandran yang ada dalam kereta, jika ia menunggu keajaiban dari sang pencipta datang, akan butuh waktu berapa lama ia akan terjebak di tempat asing ini?
.
.
.Pada akhirnya Ai tertidur kembali di sepertengahan perjalanan, setelah berpikir cukup keras, tubuh dan pikirannya lebih memilih mengalah, pasrah dan tak berdaya karena terlalu kelelahan.
Semua orang yang mengawal putri jendral besar Feng Holing sama sekali tidak berani mengusik, mengganggu ataupun membangungkan putri kesayangan jendral besar yang terhormat dan disegani di kerajaan MingQi dinasti Ming.
Walaupun kereta yang membawa putri Feng Ru Ai telah berhenti beberapa waktu yang lalu, bahkan pintu kereta dan tirai penutup telah dibuka, diantara para pengawal dan pelayan tidak ada sedikit pun yang berani menganggu tidur lelap sang nona muda.
Mereka tak berani karena lantaran takut mendapat kemarahan dari nona muda mereka yang dikenal sangat angkuh, sombong, dan suka berlaku seenaknya. Apalagi hari ini mereka kembali melakukan kesalahan fatal yang nyaris membuat nona mereka merenggan nyawa. Mereka memang tidak menyukai nona muda mereka, tapi hari ini mereka patut bersyukur sang pencipta masih menyayangi nona muda mereka yang dingin dan kejam, jika tidak, nyawa mereka pasti akan musnah dalam gengaman jendral Holing yang baru saja pulang dari peperangan. Jika jendral Holing mengetahui mereka kembali lalai dalam tugas dan membuat putri kesayangan tuan besar mereka nyaris celaka untuk kesekian kalinya, mereka tak tahu akan bernasib bagaimana kedepannya.
Diantara mereka, tidak ada yang tahu mengapa setiap kali nona mereka keluar kediaman akan selalu mendapat celaka atau bahaya. Padahal mereka selalu mengawasi setiap pergerakan nona mereka tanpa berkedip sekalipun. Sayang mereka selalu kecolongan, dan pada akhirnya kejadian serupa akan selalu menimpa nona mereka.
Beruntungnya nona mereka tidak sampai mengalami luka parah, ia hanya akan mengalami luka - luka ringan seperti yang sudah - sudah. Tapi hari ini nampak sangat berbeda dari biasanya, nona muda mereka nampaknya ingin di lenyapkan oleh seseorang tanpa mereka tahu alasan apa yang membuat orang tersebut begitu ingin melihat nona mereka mati karena tenggelam.
Setahu mereka, nona Ai tidak pernah bersikap buruk di hadapan orang lain. Ia hanya akan berlaku kejam dan dingin kepada bawahannya yang tidak becus melakukan tugas dan tanggung jawabnya. Walaupun kadang kala nona mereka menunjukan keangkuhan dan kesombongannya di hadapan banyak orang, nona mereka selama ini tidak pernah menyinggung hati atau melukai hati orang lain sehingga membuat mereka begitu mendendam hingga ingin melenyapkan nona muda mereka.
Para pengawal dan pelayan memang bukan dari kalang yang berpendidikan tinggi, namun melihat situasi yang terus menimpa nona muda mereka secara berulang jelas patut membuat mereka curiga dengan ketidak beresan yang mereka rasakan.
"Apa yang kalian lakukan, mengapa kalian hanya tinggal diam disitu?" Tanya Ong Rong Guang yang merupakan pengawal pribadi Feng Ru Ai yang menyentak para pengawal dan pelayan dari lamunan mereka.
Para pengawal dan pelayan lantas membungkuk dalam, tak peduli usia mereka bahkan lebih tua dari pemuda berusia 25 tahun di hadapan mereka, mereka tetap menunduk dalam karena posisi dan kedudukan mereka yang terlampau jauh di bawah pemuda yang baru saja menegur mereka.
"Guang, kami tak berani membangunkan nona muda. Maka dari itu kami hanya diam dan menunggu hingga nona muda bangun" jelas salah satu pengawal paling senior.
"Mengapa kalian tidak bilang dari tadi, seharusnya kalian melapor jika nona Ai tertidur. Maka dengan begitu, aku bisa langsung meminta tuan muda mengangkat nona muda masuk kedalam" kata Guang mulai mengomeli kelakuan para pengawal dan pelayan yang tidak mengambil tindakan cepat. Padahal hari ini telah memasuki musim akhir gugur, udara semakin dingin saat menyambut musim dingin. Nona muda mereka bahkan belum menganti pakaiannya yang basah, bagaimana bisa mereka membiarkan nona muda mereka kedinginan begitu saja terlebih pintu kereta pun mereka telah buka.
Guang hanya menggeleng dramatis, ia lalu menutup pintu kereta dan berkata " Kuharap kalian tidak mengulang kesalahan yang sama lagi, jaga nona Ai baik - baik selama aku memanggil tuan muda. Kalian harus ingat sudah seberapa banyak kalian bertindak ceroboh dan lalai dalam melakukan tugas. Jika tuan besar mengetahui kalian membiarkan putri kesayangannya kedinginan seperti ini, apakah kalian bisa menjamin mendapat keringanan?" Tanya Guang mulai jengah dengan tingkat kepayahan para pengawal dan pelayan yang mungkin sudah sepatutnya diganti oleh orang - orang yang lebih cekatan.
"Maafkan kami, kami tidak akan mengulangi kesalahan yang sama" pinta mereka serempak.
"Ini yang terakhir kali, aku tidak akan segan melapor pada paman Wu Huizhong untuk menganti kalian semua" ancam Guang meninggalkan mereka yang kini mematung dengan kulit wajah berubah pucat saat mendengar nama kepala pelayan rumah kediaman Feng diseret masuk dalam kelalaian dan kecerobohan mereka.
.
.
.
.
.TBC
Written on Oct 9th, 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny : Feng Ru Ai (END)
Historical FictionSeptember 8th, 2019 #1 FantasiRomance #1 Pemberontakan #1 Kerajan #1 Kudeta #1 Emperor #1 Ambisi [WARNING ⚠ BACALAH SELAGI ON-GOING, KARENA APABILA CERITANYA TELAH TAMAT, AKAN DI HAPUS SEBAGIAN UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN DALAM BENTUK E-BOOK] . Fen...