Feng Ru Ai - 32

7.2K 579 2
                                    


Ai menghela nafas lelah untuk kesekian kalinya. Siang ini ia berencana mengunjungi hutan yang berada di belakang kediaman Feng. Awalnya ia bertujuan untuk menemui pemuda yang selalu membuatnya kepikiran dan juga bingung secara bersamaan dengan perasaannya sendiri. Pemuda itu saat ini tinggal atau lebih tepatnya tengah bersembunyi di dalam hutan.

Sayang, nampaknya hari ini Ai harus menunda keinginannya. Pasalnya ibunya terus saja memaksa ia pergi bersama ibundanya untuk mengunjungi sebuah toko kain dan jahit yang ada di ibukota MingQi untuk membuat baju baru menyambut musim dingin yang akan datang.

Alhasil disinilah Ai berada sekarang. Ia berada di pusat ibukota MingQi dengan pengawalan ketat yang tentu saja menarik perhatian banyak orang karena para pengawal yang ikut bersamanya dengan Fan Hua mengenakan pakaian resmi prajurit militer.

Seharusnya Ai sudah biasa menjadi pusat perhatian banyak orang. Pasalnya dimasa depan pun ia juga selalu menjadi pusat perhatian banyak orang dikarenakan bodyguard yang selalu mengikutinya jelas menarik perhatian dan rasa penasaran banyak orang mengenai sosok dirinya. Namun walaupun demikian, tetap saja Ai merasa risih dan terganggu dengan tatapan dan juga bisikan - bisikan orang - orang yang tengah berlalu lalang di jalan setapak ibukota MingQi yang dengan jelas dan terang - terangan menatap dan mengkritik mereka yang saat ini berada dalam toko kain dan jahit terkenal di ibukota MingQi.

Segala bisikan, gunjingan dan sindiran yang terang - terangan dilontarkan dari para nyonya bangsawan ataupun dari para penduduk lainnya yang tengah berada di keramaian aktivitas ibukota MingQi yang nampak sibuk siang ini sangat mengusik Ai. Seharusnya ia sudah terbiasa dengan hal itu, bagi Ai semua itu adalah makanan hari - harinya di kehidupannya di masa depan.

Namun ia belum terbiasa menerima bisikan, gunjingan dan juga sindiran yang dilontarkan seseorang secara terang - terangan seperti ini. Walaupun di kehidupan masa lalu ataupun masa depan tidak jauh beda mengenai masalah gosip dan kawan - kawannya, namun entah mengapa Ai tidak suka dengan sikap para penduduk MingQi yang begitu jelas menunjukan ketidak sukaannya dengan keluarga Feng.

"Ibunda, apakah kita masih lama? Aku tidak suka mereka menjelek - jelekan kita secara terang - terangan" keluh Ai

Fan Hua yang sibuk memilih kain musim dingin keluaran terbaru lantas menoleh menatap putrinya, ia lalu terkekeh dan menjawab "Ai'er, kau hanya perlu mengabaikan dan tidak mempedulikan mereka. Anggap saja mereka hanya angin yang berlalu" kata Fan Hua tenang dan bijak

"Tetap saja perkataan mereka sangat mengganggu. Apakah sebegitu tidak suka dan bencinya mereka dengan keluarga kita, sehingga mereka dengan jelas menunjukan sikap buruk seperti itu?" Tanya Ai dengan raut wajah yang menggelap

"Kau harus tau nak, kehidupan itu kejam. Iri hati, dengki dan benci seseorang terhadap pencapaian orang lain itu adalah penyakit yang membahayakan, baik membahayakan diri sendiri ataupun orang lain. Saat ini kita berada di fase dimana seseorang akan merasa tersaingi dengan pencapaian yang keluarga kita raih, mungkin faktor iri dan benci mereka ada karena mereka tak mampu atau karena faktor lain" jelas Fan Hua "yang perlu kau lakukan saat ini, hanya bersikap biasa saja. Abaikan mereka, memusingkan sikap mereka terhadap kita sama sekali tidak menguntungkanmu" lanjut Fan Hua menasehati putrinya.

Apa yang dikatakan ibunya tentu saja sepenuhnya adalah hal yang benar. Tak ada gunanya ia memusingkan apa yang mereka katakan, Ai sama sekali tidak di untungkan, malah kebalikannya, ia di buat rugi dengan membuang - buang tenaga dan waktunya hanya untuk marah dan menggerutu oleh sikap kekanan semua orang yang dengan terang - terangan menunjukan ketidak sukaanya pada keluarga Feng.

Seharusnya Ai sadar, tidak sepenuhnya orang - orang yang ada di ibukota MingQi menyukai ataupun mendukung pencapaian keluarga Feng yang prestasi dan pencapaiannya sudah tak mampu lagi dihitung oleh jari. Hanya sedikit kemungkinan orang menyukai atau turut senang dengan apa yang mereka raih. Selebihnya tentu saja merasa tersaingi, tidak suka dan benci dengan pencapaian mereka. Walaupun Ai benci dengan sikap kekanakan mereka, yang perlu Ai lakukan adalah mengikuti nasehat ibunya.

.
.
.
.
.

TBC

Written on Oct 29th, 2019

My Destiny : Feng Ru Ai (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang