BS&T [9]

2K 175 1
                                    

Seorang namja mengerjapkan matanya kala cahaya matahari menyembul masuk melalui jendela dan fentilasi yg menerpa langsung wajahnya. Matanya berusaha menyesuaikan dengan keadaan saat ini dia berada.

Seakan familiar dimana dia berada, Soobin pun segera bangun namun dia jatuh terduduk lagi, Soobin memegangi perut bagian kanannya yg masih terlilit perban, walau darah sudah banyak tidak keluar, tapi rasa sakit masih saja ada membuatnya malas berjalan kemana mana, tapi kalau ia tidak bergerak, dia akan mati begitu juga dengan Yeonjun.

Akhirnya, Soobin bangkit dia berjalan kearah pintu dan hendak membukanya, sialnya pintu dikunci dan kuncinya tidak tau ada dimana. Soobin terpaksa harus berjalan mengitari seisi ruangan itu. Sampai akhirnya dia menemukan sebuah kunci cadangan di salah satu laci yang ada disana.

"Akhirnya ketemu" ujar Soobin bahagia, dia segera berjalan menuju pintu, belum sempat memasukkan kunci ke tempatnya, pintu lebih dulu terbuka menampilkan namja dengan tinggi lebih pendek darinya menatap heran dirinya.

Namja didepannya membuka mulutnya lalu menutupnya, masi dengan ekspresi heran, terkejut, juga takjub.

"Wah, kau berhasil menemukan kunci nya??? Daebak!!!, uh padahal aku ingin membuang kunci itu agar kau kesusahan tapi sepertinya kau lebih kuat, sampai efek bius saja bisa kau lawan, harusnya efek bius itu bisa saja sampai jam 10 atau jam 11" jelas namja didepan Soobin membuat Soobin terbelalak.

Terbelalak dengan penjelasan dadakan dari sang empu, dan sekali lagi Soobin bersyukur karena dia memiliki antibodi yg kuat, tapi senyuman bahagia luntur dari wajahnya.

"Tapi jangan harap kau bisa bebas dengan enak, lawan aku dulu, sebagai penggantinya" ujar namja itu memulai kuda kuda melawan Soobin.

Bugh....

"Sialan!" Soobin yg belum siap harus terjatuh di rerumputan kala namja tadi menendang kasar tubuhnya, membuatnya terbatuk.

Bugh....

Soobin bangun dan langsung hendak meninju wajah namja itu, namun dengan gesit namja tadi mengelak dan langsung menendang pinggang kiri Soobin.

Soobin sekali lagi harus tersungkur jatuh karena badannya yang belum sepenuhnya fit ditambah dengan luka dibagian perut kirinya membuatnya tak bisa bergerak bebas.

"Ayo bangun! Jangan jadi namja lemah yang mendapat luka tusuk saja sudah rubuh seperti itu!" Sindir namja tadi, tak mau dianggap pecundang, Soobin bangun dan meninju wajah namja tadi.

Namja tadi terhuyung kebelakang, dia memandang rendah Soobin, segera menerjang Soobin dengan membabi buta sampai keadaan Soobin babak belur.

Bugh....

"Akhhh, hama seperti mu sangat mengganggu!" Soobin bangkit dengan sisa tenaganya, berjalan tertatih, dan lantas menarik masker yang dipakai namja itu sampai terlepas.

Srekk...

Soobin membulatkan matanya terkejut dan tak percaya, tangannya yang memegang masker menjadi gemetaran sendiri dan tanpa sengaja tangannya membuang masker itu kebawah.

"S-Sun-Sunbae k-kau----" ujar Soobin tertahan, dia tak sanggup melanjutkan kata katanya lagi, setelah melihat sosok yg sangat ia hormati yang dia cari cari dari dulu karena menghilang secara misterius saat SMA, kini berada dihadapannya, tapi Sunbaenya yang ia kenal tak seperti ini, dia baik dan ramah bukan jahat dan kejam.

"Yahh, kedokku terbongkar, dan kau masih mengingatku dongsaeng tersayang?" Ujar namja itu melipat kedua tangannya didepan dada, masih menatap remeh Soobin.

Soobin menggeleng, dia tak pernah melihat sisi baru Sunbae yg sudah menjadi idolanya saat ini, tapi kini, Sunbaenya sudah berubah, tak sehangat dan sebaik dulu, yg ada didepannya adalah sosok monster yang mengambil alih jiwa Sunbaenya.

Blood Sweat & Tears (DISCONTINUED!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang