Seungyoun berjalan dengan tergesa gesa menuju parkiran, dia segera menyalakan mobilnya dan membawanya dengan kecepatan penuh menuju kesuatu tempat, disepanjang perjalanan, perasaan buruk terus saja menghampirinya dan kadang membuat fokusnya buyar, beruntungnya saja jalanan sedang lenggang, jadi dia bisa terhindar dari tabrakan.
Mata Seungyoun memincing begitu melihat seseorang yg familiar di depan sebuah minimarket, segera di pinggirkan mobilnya dan dia berjalan mendekati sosok tersebut, Seungyoun memutar tubuh kurus itu supaya menghadap kearahnya.
"S......" oke, Seungyoun harus terima pasrah saat sebuah benda ngilu menancap pada lehernya, seseorang dari belakang menusukkan jarum dan entah apa isi dari jarum suntik itu seketika bisa langsung membuat Seungyoun tertidur.
"Lo bawa mobilnya, biar dia urusan gua" ujar si kurus menunjuk mobil Seungyoun, dan berusaha memindahkan badan Seungyoun yg ada pada rekannya dengan hati hati, padahal badannya yg kecil tidak bisa melakukannya sendirian mengingat Seungyoun yg berbadan besar.
"Hahaha.... kau itu kecil, sudahlah jangan sok bisa, dan lagi jangan sok tsundere..." ujar rekannya memindahkan Seungyoun ke mobil si kurus, sementara yg di ejek hanya bisa memukul rekannya dengan kesal.
"Jadi mau kita bawa kemana dia?" Tanya si kurus, sementara rekannya hanya mengendikkan bahunya tak tau, dia pun langsung menjalankan mobil Seungyoun entah kemana sesuai dengan keinginannya. Sementara si kurus hanya bisa mengumpat berkali kali pada manusia gajelas itu.
".......hyung? Astaga? Aku tidak salah lihat kan? Tapi itu tidak mungkin....?¿" ujar seseorang dibalik gang, ya sosok itu menguping dan mengamati gerak gerik ke2 namja tadi, ya bukan karena apa sih, karena kedua orang tadi merupakan seseorang yg familiar di penglihatannya.
🔪🔪🔪
Hangyul dan Jinhyuk berlari disekitar apartemen, percuma mau menunggu lift sangat lama akhirnya mereka menaiki tangga untuk naik ke lantai 5, capek memang, tapi ini demi sahabat mereka, banyak yg menatap heran pada mereka berdua karena berlarian tak jelas di apartemen.
Setelah sampai didepan kamar Seungyoun mereka mencoba membuka pintu, namun pintunya terkunci, mau tak mau mereka berdua berusaha mencoba mendobrak pintu kamar apartemen Seungyoun. Walau rasanya sedikit susah karena mereka kelelahan.
1....
...2.....
.......3.
Brakkkk.....
Hangyul segera mencari Seungyoun ke seluruh penjuru kamar apartemennya, sementara Jinhyuk mengamati keadaan sekitarnya. Hangyul menatap kearah dimana meja terakhir kali dia dan Seungyoun duduk dan mendapati ponsel Hangyul tergeletak disana. Dengan cepat Hangyul mengambil ponselnya dan menghubungi nomor Seungyoun, namun sebuah deringan dari nakas mengambil alih perhatian mereka.
"Astaga Seungyoun!!! Kenapa dia meninggalkan ponselnya disini, tidak mungkin dia seceroboh ini" ujar Hangyul menjambak rambutnya frustasi. Jinhyuk menjelajah ponsel ini, beruntung ponselnya tidak di kunci jadi dia bebas membukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Sweat & Tears (DISCONTINUED!)
Horror1 2 3 4 5 6 ?? 'Di situasi seperti ini, kau hanya harus melindugi dirimu sendiri, karena salah satu bahkan lebih diantara kalian adalah pelakunya'