Beomgyu berjalan dengan cepat menuju ke suatu tempat Untuk menemui seseorang, entahlah dia sendiri sedikit ragu untuk menemui seseorang tersebut tapi, Beomgyu sendiri sedikit mempercayai apa yg dikatakan pemuda itu tempo hari. Beomgyu sudah sampai didepan kamar pemuda itu, tangannya masih sedikit ragu untuk membuka atau sekadar mengetuk pintu ini.
Tapi bodo amat dengan ragu atau tidak ragu, Beomgyu harus menemui pemuda itu segera dan meminta jawaban atas perkataannya tempo hari. Begitu Beomgyu masuk yg ditemukannya adalah ruangan kamar yg rapih, tidak terkesan seperti ruangan kamar rawat seseorang yg dianggap gila... Yeah siapapun yg sudah sering rawat inap dirumah sakit ini tentu tau siapa pemilik kamar ini. Yoon Seobin si pemuda yg dianggap gila.
Beomgyu tanpa aba-aba langsung membuka pintu kamar itu dan menyelinap masuk ke dalamnya di dalam dia menemukan Seobin yang sedang terkapar dengan luka besetan di tangannya. beomgyu langsung berjalan ke arah Seobin dan memastikan apakah denyut nadinya masih berdetak atau tidak.
"Kau pikir aku sudah mati huh? luka kecil ini tidak akan melumpuhkan ku" Beomgyu langsung berdiri dan memundurkan langkahnya beberapa langkah dari Seobin, sementara Seobin langsung bangun dan berjalan kearah balkon menyibak hordeng yang menutupi kamar itu dan menampakan bercak darah di kaca jendela.
"Sebelumnya apa yang membuatmu berada di sini? apa kau penasaran dengan apa yang kukatakan beberapa hari yang lalu tentang temen tinggimu itu yang masih hidup?" Ujar Seobin memandang kearah Beomgyu dengan tatapan tengil nya. "Well kupikir kau tidak akan percaya dengan semua kata-kataku karena kau melihat dengan mata kepala sendiri kalau misalkan Hueningkaikai terjun bebas dari lantai 3 bersama dengan Wooseok"
"tapi sepertinya melihatmu datang kemari dengan tergesa-gesa bahkan sedikit terancam aku yakin ku percaya dengan kata-kataku" ujar Seobin tersenyum menyeringai. Seobin langsung berjalan menuju salah satu lukisan yg ada disana menyingkirkan lukisan itu dan membuka sebuah kotak yg terdapat di dinding dibalik lukisan.
Benda kecil berwarna hitam itu menarik perhatian Beomgyu, dia seperti melihat benda itu sebelumnya. Beomgyu terus melihat apa yg ingin dilakukan Seobin setelahnya. Namun Seobin terus berjalan menuju jendela dan membuka jendela itu lebar lebar, Seobin berbalik menatap Beomgyu sinis, "hanya membuktikan terkadang semua yang dilihat di depan mata secara langsung belum tentu benar"
Beomgyu membelalakkan kedua matanya kaget sesaat setelah Seobin mengatakan hal itu dia langsung menjatuhkan dirinya dari jendela, Beomgyu langsung bergegas menuju jendela dan melihat ke arah bawah dan yang ditemukannya adalah dia tidak menemukan Seobin yang tergeletak di dasar tanah dengan luka-luka. Kebingungan melanda Beomgyu terus mencari dengan melihat kekanan kekiri dan bahkan ke dasar tanah untuk memastikan di mana keberadaan Seobin.
"Sudah kubilang selalu ada Trik untuk menipu". Beomgyu langsung menengok bawah dimana soobin terlihat bergelantungan di pegangan besi jendela di lantai 2 dengan sebuah tali yang diduga berasal dari benda kecil yang diambilnya tadi di belakang lukisan. Beomgyu terdiam di tempatnya sambil terus melihat Seobin yang perlahan turun ke dasar tanah menggunakan benda kecil itu yang sebenarnya benda kecil jika ditekan tombol merah yang ada di sana maka akan keluar tali.
"Hei kau turun! Kita harus melakukan sesuatu" Beomgyu menatap tajam Seobin, gila dia menyuruh nya untuk terjun dari lantai 4 tanpa benda kecil itu dan pengaman lainnya, kakinya bisa patah kalau terjun tanpa persiapan. "Hei bodoh kaki ku bisa patah kalau turun tanpa pengaman"
Seobin mengangguk anggukan kepalanya, tapi Seobin melihat ke arah kanan Beomgyu, Beomgyu langsung saja menoleh dan mendapati seseorang berdiri disebelahnya dan tanpa diduga seseorang itu langsung mendorong badan Beomgyu membuat langsung saja terjun dari lantai 4. "Hei bodoh! Gunakan alat di tangan mu itu!!!!"
Walaupun samar samar setidaknya Beomgyu bisa mendengar apa yg diteriakkan oleh Seobin, dengan cepat Beomgyu langsung mengarahkan benda itu ke Pegangan besi balkon lantai 1, setelah tali itu melingkar di pegangan besi balkon, Beomgyu langsung saja Melihat ke bawahnya, setidaknya dia berhenti sebentar sebelum melepaskan alat itu dan turun mendarat dengan selamat.
Setelah turun sempurna di tanah, Beomgyu langsung saja berbaring di tanah tidak peduli tanah itu kotor atau apa yg penting adalah mengistirahatkan dirinya dulu setelah sempat mengalami hal tadi yg membuat jantungnya berdetak sangat cepat dan keringat mengucur dari dahinya, bahkan nafasnya saja masih ngos ngosan. Seobin yg melihat Beomgyu terkapar dan terlihat shock hanya tertawa kecil dan tersenyum sinis.
"Lihat selalu ada banyak cara untuk meloloskan diri dengan aman, tidak mungkin Wooseok menjatuhkan diri nya semudah itu, itu sama saja dia bunuh diri kalau menjatuhkan diri tanpa pengaman, pikiran dia tidak bisa di tebak, tapi kau harus tau ada yg lebih licik dari dirinya" ujar Seobin tersenyum sinis. Beomgyu masih pada posisinya, dia melihat kalau orang yg tadi mendorong nya ikut turun dengan cara yg sama.
"Pintunya sudah di kunci, syukurlah tidak ada yg melihat kedatanganku disini, dan juga manusia satu itu tidak tau bahwa aku membohongi dirinya dan berakhir ada disini" ujar seseorang itu yg Beomgyu sendiri wajahnya tidak asing baginya, seseorang itu menoleh kearah Beomgyu yg dari tadi menatap kearahnya. "Masih ingat padaku?"
Ah suara ini, ya Beomgyu ingat, orang ini adalah orang yg dia temukan bersama ke4 temannya saat mencari Yeonjun yg mendadak terpisah dari rombongan. Jungkook. Ya dia namanya, tapi bagaimana bisa dia kesini? Apa ada yg harus di lakukan makanya Jungkook jauh jauh dari rumahnya kesini?
"Ada yg dilakukan, ayo kau harus ikut karena kau harus mengetahui nya, mengetahui semua segala kebusukan dalam topeng" ujar Seobin mengulurkan tangannya untuk membantu Beomgyu bangun, namun alih alih menerima tangan Seobin, Beomgyu bangun sendiri. Seobin langsung memasukkan tangannya kedalam saku celana.
Mereka bertiga langsung saja memakai masker agar tidak diketahui oleh siapapun yg lagi ada di rumah sakit, berjalan menuju mobil Jungkook yg diparkirkan, namun di tengah perjalanan menuju mobil Jungkook seseorang dari belakang tak sengaja menabrak Beomgyu membuat nya menoleh dan mendapati Wooseok disana. Beomgyu langsung saja membuang pandangan dan langsung masuk kedalam mobil Jungkook.
Mobil melaju meninggalkan area rumah sakit, meninggalkan Wooseok yg masih menatap kepergian mobil itu dengan tatapan datar namun tersirat berbagai makna dalam tatapannya. "Aku tau apa yg ingin kalian lakukan"
🔪🔪🔪
Hai readers
Udah sekian lama ga update...Huhuhu maaf gabisa update😭😭😭
Belakangan author lagi ada banyak kendala makanya gabisa update😭😭😭
Maaf ya buat kalian nunggu sama storynya 😭😭😭
Maaf juga kalau bab ini pendek ceritanya😭🙏🙏Selamat malam Minggu readers
Have fun✨
Voment ✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Sweat & Tears (DISCONTINUED!)
Horror1 2 3 4 5 6 ?? 'Di situasi seperti ini, kau hanya harus melindugi dirimu sendiri, karena salah satu bahkan lebih diantara kalian adalah pelakunya'