BS&T [8]

2K 180 14
                                    

<Flashback ON>

Soobin membuka matanya, mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan dengan keadaan saat ini, dimana dia berada di suatu tempat dengan kedua tangan dan kaki diikat di kursi dengan mulut ditempeli lakban.

Seakan mengingat kejadian sebelumnya, dirinya lantas memberontak dengan kuat sampai akhirnya dia sendiri bersama dengan jatuhnya tubuhnya karena kursi yg oleng membuat badannya sakit semua.

"Ouh? Kau sudah sadar rupanya" seorang namja datang, dia membantu Soobin bangun bersama kursinya tapi tak melepaskan ikatan yg menjerat badan nya.

Dengan kasar, namja tadi melepas paksa lakban yg melekat di mulut Soobin, membuat ringisan pelan keluar saat lakban itu ditarik paksa.

"Dimana aku? Apa yg kau lakukan padaku?? Lepaskan aku sekarang!!" Ujarnya dengan tatapan tajam.

Namja didepannya terkekeh. enak sekali melepaskan diri dengan tak tau terima kasihnya aku sudah membantu melepaskan lakban itu dari mulutmu supaya kau bisa berbicara bebas tapi apa? Kau malah berbicara ketus dan dengan tatapan tajam mu, tak tau terima kasih, tch!, batin namja didepannya

"Kau pikir mudah melepaskan diri hm? Jangan kau anggap sepele! Masuk ke kawasanku berarti sama saja kau masuk menemui ajal mu sendiri!" Ujar namja itu dengan mengolesi pisau tajam yg sedari tadi dipegangnya.

Soobin yg melihat pisau itu menelan salivanya susah payah, ini akibat kenekatannya sendiri demi mencari Yeonjun yg hilang, harusnya dia mencari bersama ke3 temannya tapi apa daya lah, nasi sudah menjadi bubur, dia harus menerima konsekuensinya apapun itu.

"Bersiap bermain kawan?" Tanya namja itu mendekatkan pisau ke pipi mulus Soobin dan dibalas tatapan ketakutan akan apa yg akan terjadi nantinya pada dirinya sendiri.

Ditarik kembali tangan yg memegang pisau, kini tangannya memegang alat yg digunakan untuk melukis tato pada kulit. Disobeknya baju bagian lengan yg masih terikat dan ditorehkan olehnya ukiran ukiran dengan pelan dan menyakitkan, membentuk ukiran kata

"Bagaimana? Ukiran ku bagus bukan?" Tanyanya dengan senyuman terpatri di wajah tampan tertutup masker itu.

"Sssshh,,, sakit" ujar Soobin menggigit bibir bawahnya menahan perih. Lebih menyakitkan lagi saat tiba tiba benda dingin, mengkilap, dan tajam menusuk perut bagian kanannya dengan namja tadi membisikan kata kata padanya.

"Aku memberi kesempatan untukmu bebas dan berlari keluar dengan syarat kau harus diam dan tak memberitau ini pada siapapun, tapi sampai saat siang nanti kau masih belum keluar dari sini, maka nyawamu yg akan melayang juga bersamaan dengan nyawa bocah bernama Choi Yeonjun" bisik namja itu ditelinga Soobin dengan pisau yg semakin ditusukan dalam.

"Aaaaaarrrrgggghhhh......" Soobin merintih kesakitan, nafasnya juga senggal senggal, dirinya tak pernah sekalipun merasakan hal ini, menatap nanar namja didepannya yg tersenyum meremehkan.

"Ja-jangan lukai yeon... uhuk... Yeonjun hyung" ujar Soobin terbata sampai memuntahkan darah segar dari mulutnya.

"Hahahahaha, kita liat saja nanti kawan, bagaimana kalau kau bebas, dan kau harus berhasil menyelamatkan Yeonjun, maka kalian berdua bebas, kalau tidak maka nyawa anak itu akan melayang, kuberi kau waktu selama 1 minggu, aku akan memperhatikan anak itu, keadaannya mengenaskan dengan luka goresan di dadanya dan juga di pipinya, si bocah sialan itu yg melakukannya tanpa sepengetahuan ku, huft~" namja tadi menghela nafas jengkel.

"Sejujurnya aku sedikit kasian si padanya, dirinya yg terus memberontak walau tali itu terus mengikat kuat badannya, bodohnya dia, dia takkan bisa terlepas bagaimanapun juga, itu akan menguras habis tenaganya, percuma saja, setiap kali aku datang menjenguk keadaanny, yg kudapatkan hanyalah dia yg terjatuh bersama kursinya, hahahahaha, dasar bodoh" ujar namja itu dengan ketawanya yg memuakkan bagi Soobin.

Blood Sweat & Tears (DISCONTINUED!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang