"Hyung??? Siapa lagi ini?? Korban mana lagi? Yeonjun aja belum mati di tempatnya sana, ini udah nambah korban lagi??? Hyung ada dendam sama dia?" Tanya seseorang begitu menemukan sosok yg lebih tua darinya masuk dengan diam diam di larut malam ini dengan sosok yg terikat tali yg sedang di geret kasar olehnya.
"Sssttt diamlah, yg lain bangun akan ribet urusannya, mending bantu aku, dia sangat berat, aku tidak ada dendam dengannya tapi dia malah menguping jadi ya mau tak mau aku harus memberantas mahluk satu ini, mengganggu sekali" ujar yg lebih tua, yg dibawahnya mengangguk lalu membantu membawa tubuh seseorang yg tidak dikenalnya itu.
"Tapi hyung ga takut ada yg nguping pembicaraan kita? Dia juga ngeliat loh, hyung ga takut sifat hyung bakal kebongkar?" Yg tertua menoleh dengan heran ke arah yg muda, dia mendekat dengan sebilah pisau tajam di tangannya.
"Kau berkhianat? Huh? Apa maksud dari ucapanmu? Jangan mencoba coba untuk membuatku takut bocah! Lagian tidak akan ada yg bakal memperhatikan kelakuan ku sekarang ini" ujar yg tertua menyunggingkan seringainya.
"Sampai kapan pun aku tidak bisa menjatuhkan mu hyung..." yg tertua mengedipkan sebelah matanya kearah yg muda, "... tapi suatu saat aku pasti bakal bisa menjatuhkanmu..." seringai keluar dari yg termuda dibalas tatapan tajam dari yg tertua.
"Terserah apa katamu aku tidak peduli, lagian sampai kapanpun kau tidak akan bisa menjatuhkan ku bocah, yg ada kau yg akan dijatuhkan" senyuman sinis lagi lagi keluar dari bibir yg tertua.
"Cih, kau akan mendapat balasannya hyung... aku pasti akan menjatuhkan mu, lihat saja nanti, aku akan tertawa ketika kau ketahuan hyung..." yg termuda masih ingin menantang yg tertua. Yg tertua menoleh, berjalan dengan tangan yg terpekal memukul kasar kepala yg termuda.
"Hei bocah!!! Apa maksudmu hah? Ingat kau dan aku sama saja, tidak usah bertingkah kalau kau lebih baik dariku... kalau aku kena kau juga akan kena, sadar akan posisi mu bocah... atau kau memang mau mati sekarang huh?" Yg tertua memainkan pisaunya membuat yg termuda ketakutan.
"Uhh.... dimana ini?" Perhatian kedua orang itu teralihkan ketika terdengar suara lenguhan seseorang dibelakang mereka, mendapati sosok target mereka yg membuka matanya.
"Sudah bangun hm? Gimana tidurnya enak? Tapi sayangnya bentar lagi lo harus tidur" yg tertua berjalan menghampiri targetnya, sementara targetnya membelalakkan matanya tak percaya.
"Lo.... ga nyangks gua lo sebejat ini, jadi semua ini kelakuan lo? Mau lo apa sih? Salah temen temen gua semuanya apa? Mereka ga kenal lo tapi lo bunuh, lo gila ya?!!" Dengan badan terikat membuat sang target mendesis kesal.
"Uhhh tenaga lo pulihnya cepet juga ya, udah 3 hari ga bangun eh sekalinya bangun udah nyerocos panjang lebar gini, salut gua... tapi lo harus mati sih, mau gimana lagi" yg tertua menatap kagum sambil memainkan pisau ditangannya.
"Bajingan kau Kim!!! Lepaskan!" Sang target mulai mencoba melepaskan tali yg membelenggu tubuhnya. yg tertua memandang iba sekaligus remeh. "Cho Seungyoun.... kau pikir aku akan melepaskan mu seenaknya? Setelah kau mengetahui identitasku begini??? Tidak akan" yg tertua mendudukkan dirinya di kursi yg ada disana.
"Lagipula, kalaupun aku membiarkan mu kabur, kau akan mati ditangan rekanku bukan? Kau masih mengingatnya kan tuan Cho?? Daya ingat mu kuat, kau pasti ingat siapa yg sebelumnya membawamu kepadaku" ditempatnya, Seungyoun menghentikan aksinya yg berusaha melepaskan diri dari belenggu tali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Sweat & Tears (DISCONTINUED!)
Horror1 2 3 4 5 6 ?? 'Di situasi seperti ini, kau hanya harus melindugi dirimu sendiri, karena salah satu bahkan lebih diantara kalian adalah pelakunya'