Pencinta hisfic mana suaranya donk??
Yuk kasih bintang dan komennya..
Happy reading..
🇳🇱🇳🇱🇳🇱
Beatrix menahan napasnya. Apa yang dilihatnya sungguh mencekam dan membuat kuduknya berdiri. Keringat dingin mengucur deras di pelipisnya, seiring detak jantung yang meningkat.
Beatrix mengambrukkan pelan badannya di sudut kandang. Menggigit kukunya karena kegelisahan yang menyerang. Gadis itu dengan wajah kuyu dan pucat beringsut dengan badan yang tertengkuk. Lengannya memeluk kaki.
Beatrix melipat bibirnya, menahan isakan ketakutan. Kecemasan mendera membayangkan nasibnya bila ditemukan pasukan itu. Akankah dia berakhir di kamp penampungan? Air mata dan peluh meleleh tanpa henti, membuat basah wajah ayunya.
Derap langkah sepatu boot mulai mendekat. Ranting yang terinjak berderik kasar, menyadarkan Beatrix bahwa bahaya akan semakin mendekat. Dalam hati, Beatrix terus merapal doa, memohon pertolongan Tuhan.
"Cari di sekitar sini! Dia tak akan bisa pergi jauh!" Suara berat seorang lelaki menggema di luar ladang dalam bahasa yang tidak dimengerti Beatrix.
Tubuh Beatrix bergetar hebat. Kertakan ketakutan dari gigi beradu berusaha ditahannya. Matanya berkabut karena air mata yang menggenang.
Apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus aku lakukan?
Berulang kali Beatrix berusaha menghimpun nalarnya. Ia mencari jalan keluar agar bisa terbebas dari ancaman tertangkap para tentara ganas itu.
Dilihatnya berkeliling seluruh ruangan kandang yang di dalamnya hanya terisi dirinya dan jerami.Otak Beatrix berputar ekstra keras hingga gadis itu merasa kepalanya bisa menguap saking panasnya.
"Jerami ... jerami," gumam Beatrix tanpa mengeluarkan suara. Gadis itu merangkak menggapai tumpukan jerami di sisi kandang yang lain.
Lengannya bergetar menyokong tubuhnya yang juga tak kalah hebat getarannya karena reaksi antara kedinginan dan ketakutan yang bergabung menjadi satu. Seperti bayi, Beatrix melangkahkan tangan dan kakinya bergantian. Ia mencapai jerami dan menyusupkan tubuh kecilnya di tumpukan jerami di sisi dinding sebelah dalam.
"Cari di dalam kandang! Siapa tahu gadis itu di sana!"
Jantung Beatrix berdegup kencang. Seolah gadis itu akan dijemput malaikat pencabut nyawa. Isakannya kadang lolos dari mulut dan dibungkam sendiri oleh telapak tangannya. Teringat Beatrix akan kenangan mengerikan yang pernah dia alami. Terhimpit di ruang bawah tanah, menyaksikan ayah dan ibunya meregang nyawa.
Apakah hari ini aku akan mati?
Beatrix benar-benar menahan napas tak ingin ada pergerakan atau tanda-tanda kehidupan dirinya di kandang itu. Suara langkah kaki semakin mendekat dan pintu mulai berderik.
Namun, tiba-tiba suara tembakan memecah keheningan malam. Kepakan sayap burung yang terkejut menambah riuh suasana.
"Apa yang terjadi?" Seruan seseorang dalam bahasa Jerman memecah sunyi. Gerakan pintu yang berderik hendak dibuka, terhenti. Tentara yang mendorong daun pintu, melepaskan gagangnya dan berbalik meminta instruksi kepada Fischer.
"Sepertinya ada suara tembakan. Apa yang harus kami lakukan?" tanya tentara itu. Fischer mengernyit, berpikir sejenak. Dikerlingnya kandang yang masih separuh tertutup. Kandang itu diketahuinya dari salah seorang penduduk sebagai tempat persembunyian lelaki kecil yang dilihatnya berbicara dengan Oliver. Gelagat mereka mencurigakan, membuat Fischer penasaran dan bermaksud menemukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nederland (Completed)
Ficción históricaDewa Pamungkas, seorang gerilyawan yang terdampar di negeri Belanda. Terpisah dari kekasih yang akan dinikahi, membuat Dewa harus bertahan untuk memenuhi janji kembali di Indonesia. Beatrix Van Der Beek, gadis Belanda berdarah Yahudi yang menyembuny...