RENATA EMILIA JHONSON
Cerita ini pernah aku tamatin, tapi sekarang dalam tahap revisi. Ada beberapa yang di ubah, dari visualisasi tokoh dan jalan ceritanya.
Jadi—
Selamat membaca ulang bagi readers lamaku.
Dan, selamat datang di dunia Renata untuk readers baruku💙
°°°
Renata Emilia Jhonson seorang gadis blasteran Australia-Indonesia, yang mempunyai tinggi badan 163 cm. Renata mempunyai kulit sawo matang terkesan eksotis, leher jenjang, hidung mancung, dan juga rambut dark brown yang lumayan panjang.
Renata lahir dari keluarga berada. Ayahnya Fernando Jhonson seorang pengusaha property, yang mempunyai cabang di dalam negeri maupun di luar negeri. Renata mempunyai seorang Ibu yang biasanya ia panggil Bunda, seorang Ibu rumah tangga, tetapi tak jarang juga Bundanya ikut Ayah pergi perjalanan bisnis. Sebenarnya Ibunya adalah bawahan Ayahnya dulu. Setelah menikah Ibu Renata tidak diizinkan lagi bekerja.
°°°
Hari senin, hari paling membosankan untuk seluruh anak sekolah. Hari dimana akan ada upacara, dan terpaksa harus bangun pagi. Tapi tidak, untuk seorang gadis bernama Renata atau biasa di panggil dengan singkatan Ren. Jika anak-anak yang lain terburu-buru agar bisa datang tepat waktu, Renata malah masih bergelung dengan selimut tebalnya. Padahal ia sudah bangun, tetapi ia masih ingin bermalas-malasan di atas kasur empuknya.
Tok tok tok!
Suara pintu kamar diketuk keras oleh Lisa—Bundanya
"Ren, bangun sayang sudah hampir jam setengah tujuh. Nanti kamu terlambat" Lisa masih setia mengetuk pintu kamar Renata.
Yang di bangunkan hanya bergumam tidak jelas. Sambil menaikan selimut sampai batas kepala. Dengan sabar Lisa kembali memanggil.
"Renata bangun atau uang jajan kamu Bunda potong selama sebulan!" Ancam Bunda.
Mendengar ancaman dari balik pintu, Renata'pun bangun langsung bergegas membuka pintu.
"Bun, Bunda gak serius, kan sama ancamannya? Ren gak mau Bun uang jajan Ren dipotong." Ucap Renata memelas.
"Makanya kamu itu kalau di suruh bangun ya bangun sayang. Udah cepat mandi nanti kamu kesiangan." Suruh Bunda.
"Emang udah kesiangan kan, Bun." Ucap Renata.
Bunda hanya memberi tatapan tajam, dan langsung membuat Renata berlari ke kamar mandi sambil berkata "Iya, iya Bun. Ren mandi sekarang."
Lisa hanya geleng-geleng kepala melihat anak bungsunya yang berkelakuan seperti itu. Beda dengan salah satu Abangnya yang mempunya sifat dingin, seperti Ayah Renata.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENALFA [Selesai]
Teen Fiction*** "Tapi kenapa? Alasannya apa?" tanya Renata menggenggam tangan Alfa. "Gak ada alasannya, intinya lupain gue." tegas Alfa lalu melepaskan genggaman tangan Renata yang cukup erat. Melepaskan genggaman dari seseorang yang selama ini membuatnya nyama...