SELAMAT MEMBACA
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN 💙°°°
Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Kini malam berganti pagi bulan dan matahari berganti tugas. Jangan tanyakan bagaimana kelanjutan kejadian semalam. Setelah mendapatkan ledekan dari Richard Alfa pulang dengan wajah sedikit memerah karena malu.
Pagi ini Renata datang agak siangan namun tidak telat tapi hampir telat. Ia berjalan di koridor sendirian karena kedua sahabatnya telah sampai lebih dulu di kelas. Renata melihat Alfa berjalan sendirian dari arah berlawanan. Saat mereka ber-papasan Renata ingin menyapa namun Alfa diam saja menatap lurus ke depan seakan tidak melihat Renata ada di sini.
Renata sedikit heran mengapa sikap Alfa begitu cepat berubah. Renata hendak membalikan badan mengejar Alfa, namun gerakannya terhenti karena suara bel masuk. Jadi ia memutuskan untuk menemui Alfa nanti saja.
Di kelas sedang di adakan ulangan bahasa Inggris. Renata terlihat tenang mengerjakannya, berbeda dengan teman-temannya yang sedang grasak-grusuk meminta jawaban. Saat ini waktu yang tepat untuk mencontek karena Bu Rima sedang pergi ke toilet.
Renata menggeram kesal, kesal mengapa teman-temannya itu tidak bisa mencontek dengan tenang? Renata melempar tempat pensil ke arah gerombolan teman-temannya. "Bisa gak sih, kalo nyontek gak usah grasak-grusuk gitu. Berisik tau gak." Renata menatap teman-temannya kesal.
Begitu juga mereka ikut bergumam kesal karena lemparan tempat pensil itu mengganggu kegiatan mereka.
"Lo enak ngomong gitu, lo pintar." Kata Cino salah satu teman Renata yang sering keluar masuk BK. Sebelas dua belaslah sama Renata.
"Bacot banget sih, Ren." Ucap Refi kesal.
Renata mendengus, mengambil ponselnya. Memotret jawabannya dan di sebarkan melalui grup kelas. Yang tidak ada guru tentunya.
"Duduk di tempat masing-masing. Buka ponsel lo pada, gue udah kirim jawabannya. Gak usah grasak-grusuk, kalau nyontek itu yang pintar."
Mendengar ucapan Renata, mereka semua duduk di tempat masing-masing. Dan mulai mengerjakan dengan tenang.
"Makasih kesayangan aku." Ucap Cino memberikan kiss jauh.
Renata hanya mendengus dan membenamkan wajahnya di lipatan tangan.
Bel istirahat sudah berbunyi. Kelas XII IPA 2 keluar kelas dengan senyum lebar yang terpatri dibibir mereka masing-masing. Bagai mana tidak tersenyum mereka pasti sangat senang karena akan mendapatkan nilai ulangan yang sangat memuaskan, itupun berkat Renata yang membantu mereka.
Istirahat ini Renata dan kedia sahabatnya pergi ke kantin bukan untuk makan, melainkan untuk menemui Alfa. Sebelum sampai di kantin Renata melihat Seno dan Kevin yang sedang berjalan keluar dari kantin.
"SENO, KEVIN!" Teriak Renata dan melambaikan tangan menyuruh mereka mendekat.
Seno dan Kevin berjalan mendekati Renata dan kedua sahabatnya. "Ngapain sih teriakan begitu. Bacot lo itu gede banget, sumpah." Kata Kevin.
Renata hanya terkekeh kecil. "Sorry, gue nyari Alfa. Dia dimana?" Tanya Renata.
"A-alfa anu-itu dia..." Ucap Seno terbata membuat Refi yang mendengarnya kesal dan akhirnya menendang tulang kering Seno.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENALFA [Selesai]
Ficção Adolescente*** "Tapi kenapa? Alasannya apa?" tanya Renata menggenggam tangan Alfa. "Gak ada alasannya, intinya lupain gue." tegas Alfa lalu melepaskan genggaman tangan Renata yang cukup erat. Melepaskan genggaman dari seseorang yang selama ini membuatnya nyama...