RENALFA 32 - TANGIS MELFIA DAN TOKO BUKU

4.5K 197 3
                                    

SELAMAT MEMBACA
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN💙


°°°

"Lo kenapa? Siapa yang giniin lo?!" Tanya Renata dengan mengguncangkan bahu Melfia.

Saat Renata berjalan ingin ke loker menaruh doboknya untuk latihan sepulang sekolah nanti. Tapi langkahnya terhenti dekat pintu gudang yang letaknya dekat lapangan indoor. Mendengar suara tangis memilukan dari seorang gadis. Karena penasaran Renata mencari keberadaan tangisan itu. Betapa terkejutnya Renata melihat Melfia yang sedang menangis.

"Jawab Melfia!" Sentak Renata. "Gue habisin orangnya sekarang juga!"

Melfia memeluk Renata dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Dan bisa Renata dengar Melfia bergumam. "Jangan dia bahaya."

"Gue gak perduli! Dia udah bikin sahabat gue nangis! Kalau lo gak mau kasih tau biar gue cari tau sendiri." Kata Renata tajam.

Dapat Renata rasakan semakin lama semakin erat Melfia memeluknya. Dan gelengan kepala itu tidak berhenti. Seakan Melfia melarang "Jangan Renata, plis jangan." Lirih Melfia.

Menghela nafas pasrah biar saja Renata mengangguki permintaan Melfia sekarang. Dan biar dia cari tahu nanti tanpa sepengetahuan Melfia. Karena ini tidak di bisa di biarkan.

"LAH LO GUE CARIIN MELFIA LO KEMANA? BUSETDEH DATANG-DATANG DI PELUKAN RENATA GITU. KENAPA, SIH?" Cerocos Refi sesampainya mereka di kelas.

Tatapan anak-anak di kelas beralih pada mereka bertiga sekarang. Renata mendudukkan Melfia di bangkunya, dan Renata bisa lihat Rama yang menatap Renata bingung. Renata memberikan isyarat gelengan kepala.

"Lo nangis ngapa anjir? Melfia lo kenapa? Kepeleset di kamar mandi tadi? Apa gimana si ih gue kepo. Buruan jawab." Cecar Refi dengan seberondong pertanyaan.

"Bego! Lo nanya satu-satu anjir!" Geram Cino dari arah belakang.

"Biarin Melfia tenang dulu deh. Lo diam-diam sini duduk." Kata Renata mendorong-dorong Refi ke tempat duduk.

°°°

"Sebelum gue latihan gue mau bilang sama kalian semua masalah Melfia. Dan gue juga butuh bantuan." Renata berucap sebagai pembuka.

Mereka berlima sedang berada di dalam lapangan indoor yang masih sepi. Mereka duduk melingkar, di sini hening. Refi yang memandang Renata bingung, Rama yang memasang wajah datar namun rahangnya mengeras. Sedangkan Cino dan Lexy sudah tidak sabaran mendengarkan cerita Renata.

"Cepat cerita!" Kata Cino yang sudah tidak bisa diam karena penasaran.

Renata menceritakan dari awal di saat Renata menemukan Melfia sedang menangis. Semua masih tidak mengerti akan keadaan yang terjadi pada Melfia. Sejak kejadian Melfia yang menangis tadi Melfia sama sekali tidak membuka suara. Dan hanya berpamitan ketika bel pulang berbunyi.

"Gue mau kita cari tau siapa orang yang bikin Melfia nangis. Dan terluka sampai berdarah."

Pernyataan Renata membuat keempat orang tersebut saling pandang.

"Berdarah apa?" Tanya Lexy.

"Tadi gue udah bilang Rama buat perhatiin betis Melfia. Itu gue yang salah liat atau nggak, ternyata Rama bilang itu kayak luka goresan dan membiru sedikit. Makanya tadi kalian lihat, kan jalan Melfia pincang?"

RENALFA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang