SELAMAT MEMBACA
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN💙
°°°
Pagi ini rumah sakit sangat ramai. Bukan ramai banyak orang tetapi ramai karena lawakan receh dari kedua teman Richard yang datang menjenguk Renata. Teman Richard yang dulu bertemu Renata dengan pandangan berbinar, terutama Satria. Laki-laki dengan badan tegak, tinggi, rahang yang tegas, tampan dan model rambut acak-acakan membuat daya tarik tersendiri.
"Jadi gimana nih? Kalian berdua jadikan ngasih hadiah buat gue karena gue menangin kejuaraan?" Tanya Renata penasaran.
Dengan tampang sok kaya Satria bersedekap dada. "Jadi dong, anak sultan nih banyak duit."
"Alah bulshit, anak sultan kok di kantin ngutang." Ejek Guntur mengundang tawa Richard dan Renata.
"Kalau gue mah siap aja beliin lo hadiah, jangan yang mahal-mahal yang sederhana tapi bikin lo seneng." Kata Guntur menaik turunkan alisnya.
"Jangan mau sama playboy cap banteng. Yang ada lo di seruduk pacarnya yang kalau dandan ngabisin gincu setengah batang." Balas Satria mengejek.
Renata tertawa keras melihat ekspresi tidak suka Guntur setelah di ejek Satria.
"Jangan coba-coba deh ajak jalan Adik gue yang ada dompet lo pada langsung tiris." Kata Richard.
"Renata matre?" Tanya Guntur dan Satria berbarengan.
"Kalau gak matre bukan cewek dong namanya." Kata Renata dengan cengirannya.
"Gue pikir lo gak matre." Keluh Satria.
"Renata matre kalo liat makanan yang manis-manis sama pedes. Bukan matre minta bayarin segala barang branded kayak pacar teman lo itu." Kata Richard menyinggung Guntur.
"Gue percaya sih, masa Renata dari keluarga kaya, masa iya matre." Kata Guntur.
"Secara gak sengaja lo nyindir pacar lo sendiri bego." Umpat Satria karena kebodohan Guntur.
°°°
Sudah tiga hari Renata di rawat, dan semalam sudah bisa pulang ke rumah. Dengan hasil merengek layaknya anak bayi Renata akhirnya di izinkan sekolah. Tetapi tidak boleh membawa mobil sendiri dan alhasil nebeng dengan Rama yang menjemput Melfia. Jadi nyamuk di saat kita jomblo itu ternyata ga enak. Dan Renata merasakannya saat ini.
"Ah akhirnya sampai di sekolah juga. Gue gerah banget jadi nyamuk." Gumam Renata membuat Rama dan Melfia tertawa kecil.
"What's upp guys! Akhirnya lo sekolah juga." Kata Cino merentangkan tangannya saat Renata sampai.
"SEMUA BARIS DI LAPANGAN SEKARANG." Suara Bu Fero menggelegar, membuat para murid mulai berlari mendatangi lapangan.
"EHEM OKE ANAK-ANAK, KARENA TEMAN KITA RENATA SUDAH MULAI MASUK SEKOLAH. DENGAN INI PERESMIAN ATAU PENYERAHAN MEDALI SERTA PIALA YANG SELAMA INI JADI PEREBUTAN ANTAR SEKOLAH AKAN KITA SERAHKAN KEPADA RENATA SELAKU PEMENANG KEJUARAAN DI SMA MARS."
"UNTUK RENATA BOLEH MAJU KE DEPAN, DAN DI DAMPINGI CINO." Ucap Bu Fero menggunakan standing mic.
Renata maju ke depan dengan tangan Cino yang bertaut di tangannya. Renata masih pucat dan sedikit lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENALFA [Selesai]
Teen Fiction*** "Tapi kenapa? Alasannya apa?" tanya Renata menggenggam tangan Alfa. "Gak ada alasannya, intinya lupain gue." tegas Alfa lalu melepaskan genggaman tangan Renata yang cukup erat. Melepaskan genggaman dari seseorang yang selama ini membuatnya nyama...