SELAMAT MEMBACA
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN 💙°°°
Entah mengapa hari ini Renata sangat semangat pergi ke sekolah. Dari tadi senyumnya tidak pernah pudar, sampai-sampai orang di rumah terheran-heran karena tidak biasanya gadis bernama Renata yang kalau sekolah pakai rok sejengkal di atas lutut, dan baju yang ketat itu bangun sejak subuh. Di tambah selama di meja makan Renata senyum-senyum gak jelas. Pas ditanya kenapa Renata hanya bilang—
"Gapapa, senyumkan ibadah."
Setolol apapun manusia mereka pasti tahu senyum itu ibadah.
"Heh, ada angin apa lo daritadi gue perhatiin senyum-senyum mulu?" Tanya Refi saat mereka bertemu di parkiran.
"Iya aneh banget deh, biasanya, kan Ren kalau pagi gak semangat." Sambung Melfia yang pagi hari ini rambutnya di kuncir kuda.
"Gue gapapa, udah yuk ah kita ke kelas." Ajak Renata dengan senyum manis, membuat kedua sahabatnya bergidik ngeri karena sikap anehnya.
"Liat tuh Geng pembuat onar datang."
"Heran gue gaya banget jadi orang."
"Masih cantikan dan seksian gue kali."
"Gue denger nih ya, Renata di ajak pulang bareng sama Alfa. Pake magic apa coba dia."
"Dasar bicth! Suka cari perhatian semua cowok."
Sebenarnya Renata sejak tadi menahan sahabatnya, agar tidak membalas kata-kata dari salah satu Geng yang sukanya cari ribut dengan mereka bertiga. Namun perkataan terakhir yang di katakan Sonya, gadis yang berpenampilan lebih parah dari Renata itu yang membuat Renata tidak lagi bisa menahan kesabarannya.
Dengan wajah memerah kesal, Renata menghampiri segerombolan murid yang tadi sedang membicarakannya.
"Itu mulut lancar amat kalau ngomongin orang? Habis di kasih pelumas sampai mulut selancar itu?" Tanya Renata sinis. Sekarang mereka menjadi pusat perhatian.
"Kenapa gak senang lo? Buktinya emang lo, kan suka cari perhatian murid laki-laki di sini? Dasar bitch." Sonya menantang Renata rupanya.
"Sebenarnya yang bitch di sini siapa, sih? Lo atau gue? Gue sih gak merasa gue bicth." Renata memasang wajah se-santai mungkin, padahal mati-matian ia menahan tangannya agar tidak menjambak rambut Sonya sekarang juga.
"Gue kasih tau ya, ciri-ciri bitch itu dandanan nya kayak tante-tante. MENOR, ya kayak lo contohnya " Lanjut Renata tersenyum miring.
Mendengar perkataan Renata membuat Sonya panas sendiri. Saking panasnya wajah Sonya memerah.
"Sonya, lo jangan main-main sama Renata, lo tau kan dia siapa." Bisik Joya teman Sonya.
Tidak menggubris perkataan Joya. Sonya maju ke depan menjambak rambut Renata, membuat Renata terpekik namun seperkian detik kembali tenang.
Belum tau siapa gue kali ini orang. Kita lihat sampai mana dia jambak rambut singa. Batin Renata.
"Jadi lo ngatain gue bicth? Ngapain gue jadi bicth kalau orang tua gue masih mampu ngasih gue uang sebanyak yang gue mau." Kata Sonya sombong, tanpa melepaskan jambakannya.
"Oh kalau bukan bitch gak usah marah gitu dong, seakan-akan lo ngerasa kalo bitch beneran." Renata tenang bahkan kelewat tenang.
Sialan nih cewek. Batin Sonya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENALFA [Selesai]
Novela Juvenil*** "Tapi kenapa? Alasannya apa?" tanya Renata menggenggam tangan Alfa. "Gak ada alasannya, intinya lupain gue." tegas Alfa lalu melepaskan genggaman tangan Renata yang cukup erat. Melepaskan genggaman dari seseorang yang selama ini membuatnya nyama...