SELAMAT MEMBACA
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN 💙°°°
Orang-orang Cantik
Me :
Percaya ga percaya, tadi gue di antar
pulang sama ES BERJALAN.Refi Contessa :
Demi apa lo?kok bisa?Melfia Indriyani :
Demi apa lo?kok bisa?(2 )Refi Contessa :
Ngikutin orang aja lo Mel, ga kreatip dasar.Refi Contessa :
Busett si Renata bukannya nongol.Melfia Indriyani:
Kreatip kok, nih. Ren ayo ceritain cepetan Melfi ga sabar mau denger. Kreatip kan?RefiContessa : Terserah bodoamat Mel.
Me :
Berantem aja situ gue lihatin tenang aja.Me :
Bisalah, besok aja gue ceritain.Melfia Indriyani :
Ah ga seru ni Ren, cerita sekarang.Refi Contessa :
Tau lu ngeselin banget.Refi Contessa :
Sekarang woi sekarang.Refi Contessa :
Kesel gue sama lo Ren.Melfia Indriyani :
Kesel gue sama lo Ren.(2)Refi Contessa :
Gue lebih kesel sama lo Mel.
Ngikutin ketikan gue mulu.Melfia Indriyani :
Terserah deh Melfi salah mulu.Refi Contessa :
Bdmt.Renata hanya terkikik melihat chat dari sahabat-sahabatnya di grup yang sangat penasaran dengan apa yang terjadi sebenarnya. Renata sengaja tidak memberi tahu, karena ia ingin melihat langsung ekspresi dari wajah sahabatnya seperti apa mendengar ceritanya.
Richard keheranan, melihat Adiknya sedang duduk di sofa sambil senyum-senyum sendiri memegangi ponsel seperti orang gila. Sampai-sampai tak menyadari kehadirannya.
"BIBI! BIBI TOLONG ADA ORANG GILA MASUK RUMAH!" Teriak Richard panik memanggil Bi Riri.
Mendengar teriakan ada orang gila sontak membuat Renata ikut panik. Renata bangun dari duduknya dan langsung menghampiri Richard.
"Mana orang gilanya?" Tanya Renata dan Bi Riri serempak.
"Itu Bi orang gilanya." Tunjuk Richard ke arah Renata. Mengeryitkan dahi itulah yang di lakukan Renata dan Bi Riri.
"Lo kok nunjuk gue, Bang? Lo kira gue orang gila, hah?" Tanya Renata tidak terima.
"Kalo bukan orang gila apa? senyum-senyum sendiri kan ciri-ciri orang gila."
"Anjir rese banget lo." Kesal Renata kembali duduk disofa.
"Aden gak boleh kayak gitu. Masa Adik sendiri di bilang orang gila, sih." Ucap Bi Riri, menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENALFA [Selesai]
Fiksi Remaja*** "Tapi kenapa? Alasannya apa?" tanya Renata menggenggam tangan Alfa. "Gak ada alasannya, intinya lupain gue." tegas Alfa lalu melepaskan genggaman tangan Renata yang cukup erat. Melepaskan genggaman dari seseorang yang selama ini membuatnya nyama...