ALFA HARIS WILIAM
°°°
Alfa Haris Wiliam, cowok ganteng berdarah Mexico-Indonesia, berperawakan tinggi, tegap, hidung yang mancung, rambut hitam sedikit pirang adalah anak dari pasangan, Rian Haris Wiliam pengusaha sukses di bidang pertambangan dan Fania Sesiliani Wiliam seorang designer cantik.
Alfa adalah anak pertama, ia mempunyai seorang Adik perempuan yang sangat cantik dan imut. Bernama Cantika Harisa Wiliam.
°°°
Sesampainya di kelas Alfa langsung di sambut kedua sahabatnya yang sudah mematung di depan pintu.
"Dateng juga lo. Buruan yuk ke lapangan." Ajak Seno.
"Hmm." Alfa hanya berdeham. Namun tetap mengikuti langkah kaki sahabatnya ini.
"Buset masih pagi, gak semangat amat lo." Celetuk Seno, julid banget ya sahabat Alfa yang satu ini.
"Mau pagi, siang, sore, malam yang namanya Alfa emang gitu, kan? Pelit banget sama suara padahal gak bayar." Sambung Kevin.
"Yakan kali aja kemarin hari minggu si Alfa ke pentok tembok. Jadi dia bisa berubah gak dingin lagi." Ujar Seno.
"Apaan si lo, kocak. Gak nyambung tau gak." Kesal kevin.
"Lo berdua kalau mau debat silahkan. Gue mau ke lapangan." Ucap Alfa datar, meninggalkan sahabatnya yang langsung berjalan cepat mengimbangi langkah Alfa.
Berjalan beriringan di koridor, dengan di tatapi para siswi yang ada di pinggir koridor jelas pemandangan yang sudah biasa bagi mereka bertiga.
"Gua penasaran jangan-jangan lo itu suka sesama jenis, Al?" Tanya Seno dengan tampang polosnya.
Mendengar itu Alfa mendelik kesal. Sedangkan Kevin yang ada di sampingnya menahan tawa, karna pertanyaan konyol Seno. Memang dari mereka bertiga yang paling polos atau oon itu ya Seno. Yang paling suka genit pada semua cewek jangan di antara itumah sudah pasti Kevin. Dan yang paling dingin, cuek ya itulah Alfa.
"Sial. Jangan mentang-mentang gue cuek sama cewek lo pikir gue gay." Sungut Alfa kesal.
"Oh lo normal, Buktiin kalo gitu. Tuh ada Renata si cewek bandel lagi jatuh di depan sana. Kalau emang lo normal tolongin sana." Tantang Seno.
Mendengus namun tetap berjalan ke depan. Dan mengulurkan tangannya kepada cewek yang bernama Renata. "Ayo gue bantu."
Si cewek mendongak dan menerima uluran tangan itu sambil berkata "Ah iya makasih." Dengan senyum tipis.
"Sama-sama, lain kali hati-hati."
Setelah melakukan apa yang di suruh sahabatnya, Alfa berjalan ke lapangan meninggalkan sahabatnya yang masih melongo karena sikap Alfa barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENALFA [Selesai]
Teen Fiction*** "Tapi kenapa? Alasannya apa?" tanya Renata menggenggam tangan Alfa. "Gak ada alasannya, intinya lupain gue." tegas Alfa lalu melepaskan genggaman tangan Renata yang cukup erat. Melepaskan genggaman dari seseorang yang selama ini membuatnya nyama...