RENALFA 53 - BELUM JERA JUGA BITCH

7K 248 24
                                    

SELAMAT MEMBACA
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN💙

°°°


Anak kelas X dan XI sudah mulai masuk sekolah, promnight di adakan dua hari lagi untuk kelas XII. Banyak kelas dua belas yang ingin berpartisipasi dalam acara pelepasan mereka dari sekolah ini. Antusias Adik kelas yang mendukung juga banyak.

Renata berlatih sebuah lagu yang sangat mewakili perasaannya. Lagu yang sangat menyentuh jiwanya. Lagu yang mengingatkan ia pada seseorang. Lagu ini adalah seluruh isi hatinya. Lagu ini masih menjadi rahasia, hanya ia dan Cino si anak pecicilan yang tahu. Karena Cino yang akan bermain piano di saat Renata membawakan lagu nanti.

"Gue beli minum dulu ya, nanti gue balik lagi." Ujar Renata pada Cino yang sedang melenturkan jari-jari agar tidak terlalu kaku bermain tuts piano.

"Pesenin gue bakso napa, lapar tingkat dewa ini gue." Ucap Cino dengan muka memelas, Renata hanya tertawa menanggapinya.

Di saat berjalan melewati koridor yang di hinggapi banyak murid. Renata berhenti, lalu menaikan alis saat banyak yang berkomentar tentang foto yang berada di mading.

"Gila ya tuh Kak Sonya. Benar-benar jadi jalang dia sekarang."

"Tau tuh, ih amit-amit jabang bayi deh. Belum juga dapat surat kelulusan tapi udah berani main di club malam."

"Jijik gue sama dia. Sok penguasa."

"Gue masih inget banget dia yang nyakitin hati Kak Renata, tapi sekarang dia yang hidupnya belangsakan."

Renarya sedikit tersenyum dalam hati mendengar komentar terakhir dari Adik kelasnya. Banyak yang menaruh simpatik padanya. Tetapi Renata tidak ingin di kasihani. Cintanya, sakitnya, hidupnya hanya ia saja yang boleh merasakannya. Orang lain tidak boleh, tidak boleh juga menghakimi orang yang telah membuatnya sakit hati dan hancur di saat yang bersamaan.

Renata membulatkan matanya saat melihat Sonya dengan penampilan acak-acakan menjambak rambut si Adik kelas yang Renata ketahui bernama Vlorry.

"Ngomongin gue di belakang? Sebut-sebut gue jalang?" Tebak Sonya dengan erlingan mata tajam. Vlorry nampaknya tidak takut malah menjambak balik Sonya.

"Gue suka gaya lo, Vlo." -Author

"Lo emang jalang, kan?!" Teriak Vlorry di depan muka Sonya membuat keadaan semakin ramai seperti sedang menonton sebuah pertunjukan. Renata diam saja, ingin melihat siapa yang menang dan sebaliknya.

"Lo tau apa, bocah!" Geram Sonya, dengan tangan yang terus menarik rambut panjang Vlorry.

"Gue emang bocah baru gede, mau apa lo Tante jalang?" Tanya Vlorry menantang. Sorak riuh aksi jambak-jambakan makin membuat suasana memanas.

"Kurang ajar!" Umpat Sonya, mendorong Vlorry hingga punggung gadis itu membentur mading dengan keras.

Renata yang merasa tidak suka akan perlakuan Sonya maju untuk melindungi Vlorry.

"JAGA KELAKUAN LO BITCH!" Teriak Renata tajam.

Sonya terkekeh seraya menganggukan kepala memandang Renata remeh. "Wow ada perusak hidup orang di sini. Mau jadi pahlawan kesiangan lo?"

"Kalau iya kenapa?"

"Udah berani ya lo?" Ujar Sonya mencekik Renata. Membuat semua terpekik kaget.

"Sejak kapan gue takut sama lo?" Tanya Renata angkuh.

Renata tidak diam saja, Sonya sudah benar-benar gila akibat depresinya membuat Sonya sudah setengah kehilangan akal sehatnya.

RENALFA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang