SELAMAT MEMBACA
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN.°°°
Di rumah besar nan mewah milik keluarga Wiliam, Alfa duduk termenung seorang diri. Memikirkan kembali dari setiap pesan yang seakan sedang menerornya saat ini. Pesan yang sangat membuat dia marah sekaligus bingung. Pesan-pesan dari orang tidak bertanggung jawab, pesan-pesan dari orang yang berusaha meruntuhkan pertahanan hubungannya saat ini.
Pesan-pesan itu sangat menggangunya. Terlebih mengganggu ketenangan dalam hubungannya bersama Renata. Alfa diam tidak menceritakan ini pada Renata, ia tidak ingin Renata kepikiran. Alfa saat ini bingung ingin melakukan apa. Pesan itu seolah film yang terus saja berputar di kepalanya.
"TINGGALIN RENATA!"
"JAUHI RENATA JIKA TIDAK KAMU AKAN TAU SENDIRI AKIBATNYA!"
"SAYA KASIH WAKTU SATU BULAN, KALAU DALAM SATU BULAN ITU KAMU BELUM MENINGGALKAN RENATA. KAMU AKAN TAU SENDIRI AKIBATNYA!"
Begitulah isi pesan penuh ancaman yang Alfa dapat di setiap harinya, sudah satu minggu orang itu tetap sama mengirimi pesan yang tulisannya tidak pernah berubah. Berarti Alfa hanya mempunyai waktu 3 minggu lagi, jika dia tidak mau terjadi sesuatu pada Renata.
Alfa mengacak-acak rambutnya frustasi, otaknya seakan tidak berfungsi untuk memikirkan cara bagaimana menghadapi si peneror ini.
°°°
Cino is calling....
Rama mengangkat panggilan dari Cino,
"Ren, ke sekolah sekarang buat latihan kejuaraan."
"Ini gue Rama,"
"Renata mana?" Tanya Cino di sebrang sana.
"Lagi mandi." Jawab Rama seadanya.
"Bilangin Ram, suruh ke sekolah sekarang buat latihan." Pinta Cino pada Rama.
"Iya gue sampein,"
"Thanks, Ram."
"Santai."
Sambungan terputus, Cino mengetuk kamar mandi di dalam kamar Renata.
"Buruan mandinya! Di suruh ke sekolah latihan buat kejuaraan!" Seru Rama berteriak.
"SABAR GUE LAGI MANDI!" Balas Renata berteriak dari dalam.
Rama membaringkan tubuhnya di ranjang Renata, ranjang dengan seprai berwarna biru muda polos tanpa corak apapun, warna kesukaan Renata banget.
Renata keluar dari kamar mandi sudah menggunakan celana training hitam, dan kaos putih polos. Renata menggerai rambutnya yang masih basah. Dia memakai sepatu sneakers nya, kemudian memakai bedak bayi sedikit serta menyemprotkan parfum wangi buah-buahan.
"Gue jalan, nanti tutup lagi kamar gue." Ucap Renata mengambil ponselnya di dekat Rama. Rama yang sedang tidur ayam hanya berdeham.
°°°
Renata mengusap keringat yang ada di wajahnya, hari ini sangat lelah.
"Untuk sekarang kalian fokus buat semester senin besok, setelah semester selesai masih ada waktu dua hari sebelum kejuaraan. Dan kita akan manfaatin dua hari itu untuk memperdalam jurus yang bisa menumbangkan lawan." Ucap Sabeum Troy pada Renata dan Cino.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENALFA [Selesai]
Подростковая литература*** "Tapi kenapa? Alasannya apa?" tanya Renata menggenggam tangan Alfa. "Gak ada alasannya, intinya lupain gue." tegas Alfa lalu melepaskan genggaman tangan Renata yang cukup erat. Melepaskan genggaman dari seseorang yang selama ini membuatnya nyama...