Buat yang minta ending ini jangan lupa vote sama komen, Ini dari aku buat kaliannnnnnn💙
Sudah selesai di revisi! Tapi kalau kalian masih temuin typo, boleh komen.
💙💙💙
Dua pasang orang dewasa sedang berlari kecil di taman, mereka sedang berolahraga sebentar di hari libur sebelum kesibukan masing-masing kembali datang. Dia Renata Emilia Jhonson telah melupakan yang lalu dan menyambut masa depan yang baru. Hatinya tidak pernah bohong, meski dulu sakit namun rasa sayang dan cinta itu menimbun seluruh rasa sakit yang telah di perbuat Alfa Haris Wiliam.
Begitu juga Alfa, ia berjanji pada dirinya sendiri untuk memperbaiki segala apa yang telah di rusak di masa lalu. Mulai dari kepercayaan Renata, kepercayaan kedua orang tua Renata dan kepercayaan abang-abang Renata. Alfa juga berjanji akan selalu menjaga, dan membuat Renata bahagia sampai Renata lupa caranya menangis. Renata tidak boleh menangis, meski itu tangis bahagia.
Alfa yang sudah lebih dewasa kini mengerti mengapa ia harus banyak bercerita kepada orang sekitar jika ada masalah. Alfa juga tahu sekarang sudah bukannya waktu untuk main-main. Setelah empat tahun menunggu dan mengumpulkan keberanian untuk menemui Renata akhirnya perasaan Alfa sungguh lega. Ia sudah menjadi sekarang CEO di perusahaan Papanya. Ia juga siap menghidupi Renata lahir dan batin.
"Alfa! Beli minum dulu yuk." Renata menunjuk warung kecil di sebrang taman, wanita yang kini menjadi designer itu tanpa malu-malu membeli sebotol es teh di warung kecil. Kesederhanaan Renata dalam berpakaian dan tingkahnya membuat Alfa semakin jatuh cinta dan ingin segera memiliki sepenuhnya.
"Pelan-pelan dong, nanti keselek." Ujar Alfa mengelus rambut Renata yang ikatannya sudah mengendur sebab terlalu banyak berlari.
"Habisnya aku haus, nih kamu mau gak?" Renata menawarkan Alfa, baru saja Alfa ingin mengambil botol itu dan menenggaknya, Renata sudah keburu berdiri dan berlari dengan senyum mengejek.
"BELI SENDIRI LAH! JANGAN LUPA BAYARIN AKU YA SAYANG!" Teriak Renata seraya menjulurkan lidah.
Alfa menggeleng gemas melihat tingkah Renata yang masih seperti anak SMA. "Pacarnya lucu ya, Mas." Kata ibu si penjaga warung, ibu itu tersenyum geli.
Alfa terkekeh pelan, "Dia bukan pacar saya, Bu. Tapi calon istri."
"Wah bentar lagi menikah dong? Selamat ya, Mas." Kata ibu itu dengan senyum khas keibuan.
Alfa tersenyum mengangguk. "Iya Bu, makasih." Lalu Alfa pergi mengejar Renata setelah membayar minum yang ia beli dan Renata.
Rupanya sang tambatan hati sedang duduk beristirahat di atas rumput hijau, sambil mengurut-urut kakinya. "Kabur mulu, sih. Capek-kan, hmm?"
Renata tersenyum memamerkan deretan giginya yang putih dan rapih. "Pulang aja, Yuk. Aku capek banget."
"Yaudah iya." Alfa mengerti kala Renata menjulurkan kedua tangannya pada Alfa.
"Gendong." Rengek Renata membuat Alfa makin gemas dan tanpa aba-aba mencium pipi Renata.
"Naik." Renata naik ke punggung Alfa, tangan Alfa di selipkan ke belakang, tepatnya di sela-sela lutut Renata. Mereka akan pergi ke parkiran di mana mobil mereka berada. Taman ini cukup jauh dari kediaman mereka jadi memilih membawa mobil.
Di dalam mobil menuju apartemen Renata, Alfa terus saja membuang nafas grogi, ada hal yang ia ingin tuntaskan sekarang. Tapi ia masih ragu, dan takut merasa ini terlalu cepat.
"Al, sekertaris kamu di kantor cewek?" Tanya Renata tiba-tiba, Renata mengubah posisinya ke samping menjadi menghadap Alfa.
"Iya." Alfa melirik Renata yang mencebikkan bibirnya, sangat lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENALFA [Selesai]
Ficção Adolescente*** "Tapi kenapa? Alasannya apa?" tanya Renata menggenggam tangan Alfa. "Gak ada alasannya, intinya lupain gue." tegas Alfa lalu melepaskan genggaman tangan Renata yang cukup erat. Melepaskan genggaman dari seseorang yang selama ini membuatnya nyama...