SELAMAT MEMBACA
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN💙°°°
Hari berganti hari tinggal satu minggu lagi waktu Alfa untuk memiliki Renata. Mood Alfa benar-benar buruk, ia tidak habis pikir pada orang yang terus saja menerornya. Belum lagi masalah keluarga, Alfa memang tidak tahu apa masalah Mama dan Papanya akhir-akhir ini. Tapi di lihat dari raut wajah kedua orang tuanya Alfa sudah bisa menyimpulkan jika masalah ini bukan masalah yang kecil.
Hari ini Alfa memang sudah berjanjian pada Renata setelah pulang sekolah mereka akan pergi ke kedai es krim yang baru buka. Alfa masih setia menunggu Renata di dekat motornya. Renata sudah memberi tahunya tadi jika pulang agak lambat karena ada pelajaran tambahan untuk try out yang akan di laksanakan minggu depan.
Pertanyaannya mengapa kelas Alfa tidak ada pembelajaran tambahan? Jawabannya sudah, kemarin. Di SMA Purnama memang jika akan mengadakan ujian pelajaran tambahanya di bedakan harinya.
"Lo tau kan rencana Sonya bentar lagi berhasil dapatin Alfa. Berhasil karena Sonya terus neror Alfa."
Sayup-sayup Alfa mendengar suara seseorang yang sedang berbicara di bangku panjang yang ada di parkiran. Alfa penasaran karena orang itu menyebutkan namanya juga Renata. Alfa mengumpat di balik pohon yang dekat dengan bangku panjang itu.
Alfa mengintip, ternyata yang sedang berbicara itu adalah temannya Sonya, Tika dan Joya. Alfa terus memasang pendengaran yang tajam, mendengarkan pembicaraan kedua gadis itu.
"Sumpah lo Sonya berhasil neror Alfa?!" Tanya Joya histeris. Tika memukul kepala Joya.
"Jangan keras-keras." Ujar Tika memperingati, hal itu membuat Joya menutup mulut dengan kedua tangannya seraya melirik kanan kiri takut ada orang yang mendengar.
Alfa mengepalkan kedua tangannya, jadi biang dari semua ini adalah Sonya?! Maunya apa sih gadis itu? Alfa meninggalkan tempat mengumpatnya. Berjalan menuju motornya yang sudah di tangkringi oleh kekasihnya, Renata.
"Kemana aja, sih? Aku udah haus nih." Keluh Renata kesal. Sudah panas, lelah, di tambah menunggu Alfa lama sekali.
Alfa yang sedang dalam keadaan mood buruk tidak mengindahkan keluhan Renata. Alfa ikut menaiki motornya, berjalan meninggalkan sekolah. Renata yang merasakan ada yang berbeda dari Alfa diam tidak bertanya.
Tidak butuh waktu lama mereka sampai di kedai eskrim yang baru buka beberapa hari ini. Renata antusias sekali, memilih duduk di luar kedai. Langsung memesan eskrim cokelat ukuran besar dan vanilla ukuran sedang. Vanilla berukuran sedang untuk Alfa, karena Renata sudah tahu apa yang akan Alfa pesan.
Sampai es krim datang, tidak ada percakapan. Renata mendapati Alfa yang kadang melamun dan memakan es krim itu tanpa minat.
Sampai Alfa mengantarkan Renata'pun masih tetap seperti orang bisu. Renata semakin tidak di buat mengerti akan sikap Alfa yang berubah seperti ini.
Renata turun dari motor Alfa, menepuk tangan Alfa yang masih memegangi stang motor, karena tepukan Renata membuat Alfa menoleh.
"Besok-besok kalau moodnya lagi buruk gitu mending kita gak usah jalan. Percuma jalan pikiran kamu lagi melayang kemana aja." Kata Renata tersenyum tipis.
Alfa tahu senyum itu senyum yang menggambarkan kekecewaan. Alfa menghela nafas pasrah melihat Renata yang memasuki rumahnya dengan lesu.
Maaf.
°°°
Malam ini Alfa mengajak Sonya bertemu di taman dekat komplek rumah Alfa. Sengaja tidak jauh-jauh. Alfa melihat Sonya yang melambaikan tangan di ujung sana. Antusias sekali gadis itu menunggunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENALFA [Selesai]
Novela Juvenil*** "Tapi kenapa? Alasannya apa?" tanya Renata menggenggam tangan Alfa. "Gak ada alasannya, intinya lupain gue." tegas Alfa lalu melepaskan genggaman tangan Renata yang cukup erat. Melepaskan genggaman dari seseorang yang selama ini membuatnya nyama...