SELAMAT MEMBACA
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN 💙°°°
Renata sedang menunggu Alfa di depan gerbang. Pagi yang cerah ini seperti mewakilkan perasaan Renata yang sedang berseri-seri. Perasaan yang akan membuncah seketika melihat kedatangan Alfa dari kejauhan.
"Hai!" Sapa Renata ketika Alfa membuka helmnya.
"Hmm, aku mau izin sama Bunda." Kata Alfa hendak turun dari motor. Tapi buru-buru di cegah Renata.
"Orang rumah pada pergi, tinggal Bang Richard doang lagi molor. Kita pergi sekarang aja oke?"
"Yaudah iya."
Weekend ini jalanan lumayan padat, tapi tidak terlalu karena ini masih pagi. Dan jika sejam ke atas Renata dan Alfa baru pergi sudah di pastikan mereka terkena macet.
"Kita lucu ya pake baju couple gini, nanti kapan-kapan kita beli lagi ya." Kata Renata sembari mengeratkan tangannya pada pinggang Alfa.
Alfa terdiam sebentar, namun tidak lama dia mengangguk sembari mengelus tangan Renata yang ada di pinggangnya.
Andai saja memang ke depannya mereka bisa sama-sama seperti ini, membeli baju couple yang banyak, jalan-jalan setiap weekend, malam mingguan keluar rumah dan menghabiskan waktu bersama seperti layaknya orang pacaran pada umumnya.
Tapi sepertinya pengandaian Alfa tidak akan pernah terwujud. Karena dalam waktu dua minggu ini dia sudah harus bisa melepaskan Renata, gadis yang sangat di cintainya.
Alfa melirik Renata dari kaca spion. Wajah Renata sangat berseri-seri, menandakan bahwa gadis itu sedang bahagia. Bahkan sejak tadi Renata tidak berhenti tersenyum. Alfa mengamati senyum itu, di simpan di ingatannya. Agar suatu saat nanti jika Alfa sedang merindu dia akan selalu bisa mengingat senyum Renata.
Aku titip dia Tuhan, maafkan aku bila aku menjadi sosok lelaki brengsek yang hanya bisa meninggalkan gadis sebaik Renata. Maafkan aku tidak bisa lagi menjaganya nanti. Maka dari itu aku titipkan dia kepadamu. Jangan biarkan dia bersedih, bahagiaku adalah saat aku melihat dia bahagia. Dan sedihku adalah saat melihat dia bersedih. Aku tidak ingin melihat wajahnya yang selalu ceria berubah menjadi murung dan masam.
Dan sampaikan salamku melalui mimpinya. Bilang padanya bahwa aku akan terus selalu menyayangi dan mencintainya.
°°°
"Alfa yuk buruan aku gak sabar mau naikin semua wahana yang ada di sini." Ujar Renata menarik-narik tangan Alfa yang sedang membayar tiket masuk.
Alfa menanggapinya dengan gelengan kepala saja. Seantusias inikah Renata?
Pertama Renata mengajak Alfa menaiki wahana selow seperti, komedi putar dan bianglala super tinggi.
Lama kelamaan karena terlalu asik menaiki dari satu wahana ke wahana lain. Tanpa sadar mereka sudah hampir menaiki semua wahana yang ada di sini. Dari kora-kora, rollercoaster, halilintar, histeria.
"Aku capek banget hari ini, gak kerasa udah sore. Sampai lupa makan, pantas aja perut aku disko-disko cacingnya." Kata Renata saat mereka sedang duduk di pinggiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENALFA [Selesai]
Teen Fiction*** "Tapi kenapa? Alasannya apa?" tanya Renata menggenggam tangan Alfa. "Gak ada alasannya, intinya lupain gue." tegas Alfa lalu melepaskan genggaman tangan Renata yang cukup erat. Melepaskan genggaman dari seseorang yang selama ini membuatnya nyama...