Home

49 5 10
                                    

"hey, beautiful beautifull beautifull Carmen, love your im--"

"Lo denger gak sih gue ngomong apa dari tadi?" omel Stella sambil menyumpal mulut Carmen dengan sisa bungkusan snack.

"Gue laporin kak Seto lo, penganiayaan pada anak dibawah umur." ujar Carmen sambil melempar sampah snack itu ke jok belakang mobil, membuat empunya mendelik sebal.

"Duhh, denger ya Men. Pertama, lo bukan lagi anak dibawah umur, jadi kak Seto ogah ngurusin lo lagi, yang kedua ini mobil gue bukan TPA, lo gak boleh seenaknya buang sampah kayak gitu, yang ketiga lo udah ngacangin gue dari tadi!" omel Stella dengan nada setengah tinggi.

"Wahh... Nicky Minaj sama Cardy B punya saingan nge-rap nih." komentar Carmen dengan senyuman lebarnya. "Ulang Stel, gue video-in, biar lo viral terus saingan ama Nicky Cardy." ucapnya bersemangat sambil mengarahkan kamera ponselnya kearah Stella yang kini wajahnya sedikit mulai memerah.

"Nanti nama lo apa ya, Stel?" tanya Carmen sambil mulai merekam temannya itu.

"Carmeeeeeeeeennnnnnnn!" teriak Stella.

"Iiiyyaaaaa!" balas Carmen.

Hening sesaat, Stella memijit-mijit keningnya. Kiranya semakin lama berteman dengan Carmen ia akan terbiasa dengan sikap menyebalkan gadis itu, tapi ternyata tidak.

"Lo kok nyebelin, sih?"

"Nyebelin? gak tuh," seru Carmen sambil mematikan video tak berguna yang baru saja ia rekam tersebut. "Gue ini baik loh Stel, buktinya gue mau capek-capek mikirin nama yang bagus buat lo kalau beneran viral."

"Terserah."

"Mau tau gak?"

"Gak!"

"Nyesel loh kalau gak tau."

"Emang apa?"

"Lil Stella." jawab Carmen enteng, "biar lo masuk barisan keluarganya Lil Pump, Lil Dicky, Lil Uzi Vert, dan Lil-Lil lainnya. Kan keren tuh. Gue juga bangga bisa puny--"

Bughh!!

"Diem gak, lo!" ucap Stella setelah melemparkan satu-satunya bantal yang berada dimobil pada kepala Carmen.

"Kalau gue gegar otak, tanggung jawab lo!" ujar Carmen sengit.

"Lo nge-bacot sekali lagi, gue bawa lo ke TPA." ucap Stella dengan emosi menggebu.

"TPA itu yang singkatannya Tempat Pembuangan Ayam, kan?" tanya Carmen.

Stella menoleh sambil tersenyum membunuh, "iya, lo kan siluman ayam. Makanya cocok gue bawa ke sana."

••••

Carmen berjalan gontai menuju kedalam kamarnya. Namun belum sampai depan pintu kamarnya, namanya sudah dipanggil seseorang.

"Carmen, sini!" panggilan yang seperti perintah itu selalu berhasil membuat Carmen mengeluarkan decakannya.

"Apa?" tanyanya saat tiba didepan seorang wanita modis berusia 27 tahun.

Wanita itu tersenyum angkuh lalu melemparkan sebuah kotak besar berwarna ungu dengan hiasan yang berwarna senada kearah Carmen.

Refleks gadis itu menangkapnya lalu menatap tajam wanita dihadapannya. "Jangan bilang gue harus ikut acara gak penting lagi sama kalian."

"Emang gitu," jawab wanita itu santai sambil menatap kuku-kukunya yang mengilap diterpa lampu. "Tapi acara kali ini beda, sayang."

"Malam ini selain perayaan ulang tahun perusahaan ayah kamu, juga ada perayaan lain," wanita itu sambil tersenyum licik. "Berita kehamilanku." ucapnya sambil mengelus perutnya yang masih rata.

Cool Boy & Weird GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang