"BOTH OF US"
✴✴✴✴✴
Ketika kita jatuh cinta, kita sering percaya bahwa hubungan itu akan berlangsung selamanya. Seperti Kihyun dan Hyunwoo, mereka selalu berharap bahwa cinta mereka adalah satu-satunya, dan tidak ada cara apa pun yang dapat terjadi untuk menghancurkan mereka. Tapi siapa yang menduga jika pada akhirnya mereka duduk berhadapan namun tidak dalam cinta yang menggebu seperti pertama kali dulu. Apakah cinta mengenal kadaluarsa atau terlalu cinta justru membuat jeratnya terasa semakin menyakitkan. Mereka akan mencari tahu itu semua hari ini.
Aroma sedap di hadapan Hyunwoo tidak membuatnya lantas berniat mencicipi kopi yang Kihyun pesan untuknya. Matanya tak bisa terlepas dari sosok Kihyun yang duduk diam juga di depannya. Hyunwoo tidak tahu harus memulai dari mana, ingin ia memeluk Kihyun, tapi di sebagian hatinya yang lain mengingatkan seolah ia tak berhak mendapatkannya semudah itu.
"Maaf...".
Pada akhirnya hanya satu kata itu dari sekian banyak kebisingan yang ada di kepala Hyunwoo. Satu kata yang membuat jari Kihyun berhenti di gagang cangkir yang hendak ia minum. Kihyun mengarahkan pandangannya menatap kedua mata Hyunwoo seolah menantikan kelanjutan dari perkataan Hyunwoo yang bagi Kihyun belum selesai. Sayangnya, itu hanya pendapat Kihyun. Berbeda dengan Hyunwoo yang nampak hilang arah pembicaraan. Ia tak tahu harus berbicara apa.
Kihyun memundurkan tubuhnya bersandar pada punggung kursi yang di dudukinya, mendengar ucapan tak tuntas ditambah aroma kopi terasa lebih pahit dari sebelumnya membuatnya mengurungkan niat untuk mencicipinya.
Kihyun kini mulai memahami, tidak mudah untuk memanen sesuatu yang tidak pernah ia tanam. Fakta bahwa tidak adanya ikatan pernikahan diantara mereka membuatnya mengerti kehidupan akan membawanya untuk berhenti. Tetap dalam hubungan yang buruk yang tidak pasti seperti membiarkan hatinya berbaring terlalu lama di bawah terik matahari dan kemudian bisa saja terkejut ketika terbakar. Meski begitu bukan berarti bahwa mengakhiri tidak terlalu sulit. Kemelut diantara mereka berdua kini sudah seperti opera sabun, yang pada akhirnya tidak bisa mengatakan yang sebenarnya. Dan sekarang ketika ia melihat ke belakang, ia tahu bahwa meskipun akhir itu sangat menyakitkan, itu bisa saja adalah hal terbaik yang bisa terjadi.
"Kau bahkan tidak mengerti untuk apa permintaan maaf itu keluar darimu, Hyunwoo...", ujar Kihyun membuat denyut jantung Hyunwoo berdetak lebih kuat dari sebelumnya.
Kihyun mendongakkan kepalanya untuk bertemu pandang dengan pria yang hampir seluruhnya mengambil alih kendali hidupnya. "Kau tidak perlu meminta maaf jika memang tidak merasa ada masalah apa-apa, itu hakmu."
"Ki, aku-"
"Bagaimana kabarmu?", Sela Kihyun sebelum Hyunwoo menyelesaikan kalimat tak pastinya.
Hyunwoo menghela nafasnya. "Kacau."
Kihyun tersenyum. "Honey? Dia baik-baik saja kan denganmu?"
"Kau tidak lihat dia sakit karena merindukanmu dia membutuhkan-"
"Apa kau juga tidak merasa membutuhkanku?", Sela Kihyun lagi. Kini dengan tatapan lebih menuntut ia menghakimi Hyunwoo yang duduk di depannya.
"Ah, tentu saja kau membutuhkanku.", ujar Kihyun. "Rumah terlihat lebih kacau dari biasanya. Kau tidak bisa bebas bekerja karena harus menjaga Honey juga. Maaf, aku pergi dan tidak memberimu kesempatan untuk sekedar minum dengan teman-temanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
GOOD MORNING (MONSTA X ONESHOT)
FanfictionBeautiful things don't ask for attention. Good morning! A short story collection with all pairing Monsta X. Happy reading!