02. I DO LOVE YOU (HYUNGWONHO)

531 67 72
                                    

"NICE TO MEET YOU"
🍁🍁🍁

Hyungwon merebahkan tubuhnya di lantai studio salah satu kampusnya. Bulir keringat mengalir dari sela rambutnya dan jatuh turun ke pelipisnya sebelum berakhir menjadi bulir yang berjatuhan di lantai itu. Kini hanya ada nafasnya yang mengiringi gerakan dadanya yang bergerak naik turun berlomba mencari oksigen.  Sudah hampir seminggu ini ia menciptakan koreografi untuk penggalan lagu yang tidak sengaja ia temukan. Meski ia sudah mewujudkan penggalan notasi itu menjadi alunan symphoni, tetap saja ia tidak bisa yakin apakah ia sudah tepat menyampaikan emosi yang ingin diciptakan pembuatnya.

Dengan ransel di bahu kirinya Hyungwon sengaja menoleh ke arah pohon besar di taman tempat ia menemukan kertas dengan sketsa lagu itu. Sebenarnya bisa saja ia menyerahkan kertas itu kepada Kihyun, karena ia tahu benar itu milik kakaknya. Tapi, entah kenapa Hyungwon malah bergadang semalaman untuk menggubah lagu itu dan repot-repot membuat koreografi ditengah tugasnya yang bahkan belum selesai. Sedikit banyak dalam hatinya berharap hari ini akan nememukan orang itu duduk seperti biasanya agar ia bisa menghampiri dan bertanya atau sekedar menangkapnya jika ia kabur seperti hari Kamis kemarin. Tapi sepertinya, kamis ini tidak seperti kamis sebelumnya. Ia tidak menemukan siapapun di bawah pohon itu. Ya, sebenarnya Hyungwon selalu melihatnya dari kejauhan setiap ia selesai pulang dari studio seperti ini. Ia penasaran juga dengan namja yang seperti tenggelam di dunianya sendiri. Entah mengapa Hyungwon selalu menemukan mereka sebagai komposisi yang pas bagaimana alam dan manusia saling memperhatikan. Seolah pohon besar itu tak keberatan seorang namja bersandar dengan buku musik di tangannya. Dan kini Hyungwon seolah bisa merasakan bagaimana kesepiannya pohon itu tanpa aktifitas biasanya, ya, seperti ada yang kurang.

Hyungwon tersenyum menyadari sedalam itu ia berimajinasi. "Bahkan kini aku bisa membayangkan pohon kesepian, hah? Apa lagi setelah ini, Hyungwonnie??", ujarnya sebelum melanjutkan langkah kakinya.

Tapi jika dipikir kembali ia masih tidak yakin musiknya akan sama dengan pembuatnya yang asli. Hanya saja nada-nada yang tertulis itu tidak seperti lagu-lagu kebanyakan. Biasanya Hyungwon harus mendengarkan lagu berulang untuk membayangkan setting suatu lagu, istilahnya menghidupi lagu. Tapi tidak dengan penggalan nada dan lirik yang namja itu tuliskan. Bayangkan saja, malam saat Hyungwon membuat musik digitalnya ia bisa melihat dengan jelas langit biru luas membentang di depannya lengkap dengan burung-burung yang melayang bebas di sana. Itu juga yang membuat tubuh Hyungwon seolah otomatis bergerak sesuai irama dan membuat koreografinya, meski ia tidak puas di situ.

"Kau sendiri tadi yang menyuruhku ke mari, sekarang kau malah tidak di rumah? Aku berjalan ke sini membawa pesanan eomma, Kihyun-ahh.."

Langkah kaki Hyungwon terhenti saat melihat seorang namja berdiri tepat di depan pintu dormnya. Tanpa ia sadari senyum terlintas di sudut bibirnya.

"Ya! Kau masih menyuruhku menunggu??? Ya!! Siapa Hyung di sini??? Kenapa aku harus menunggumu? Mwo? Temanmu? Bagaimana kalau temanmu kembali besok pagi, kau akan membiarkanku tidur di lantai membawa titipan dari eomma??? Tidak! Tidak! Kembali sekarang atau-"

"Anda tidak akan tidur di luar...", Sela Hyungwon membuat namja tadi menoleh kepadanya dengan wajah yang tadinya seolah ingin memakan orang namun lekas berganti dengan wajah tegang sama persis seperti yang Hyungwon lihat sepekan lalu. "Hai, Hyungnya Kihyun?", Sapa Hyungwon.

Hoseok, pria yang dimaksud itu hanya berdiri kaku di depan Hyungwon yang terkekeh melihatnya. Ia berbuat apa di kehidupan sebelumnya hingga ia mengalami kejadian seperti ini. Ia bahkan tidak memakai baju terbaik, sepatunya juga lusuh, ia tidak menata rambutnya. Ini adalah kesan terburuk darinya. Setidaknya kehidupan harusnya memberikan kesempatan kepadanya untuk tampil tampan saat bertemu sumber inspirasinya saat ia hampir berada di ujung kegagalannya di uni. Suara Kihyun yang mengomel di ponsel  yang masih menempel di telinganya juga tak cukup kuat menyadarkannya dari keterkejutannya. Ia melihat Hyungwon mengulurkan tangannya sebelum menunjuk ponsel di telinganya. Ia tak habis pikir saat tangannya berkhianat juga karena begitu saja menyerahkan ponselnya sementara kakinya tak bisa bergerak sama sekali.

GOOD MORNING (MONSTA X ONESHOT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang