Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ini tentang usaha Hyunwoo untuk menjadi pematik senyum bagi Kihyun. Status : sedang di Jeju
***
SEGALA sesuatu terjadi bukan karena kebetulan, harusnya masih bisa dipercaya. Karena setiap hal yang terjadi di dunia memang dimaksudkan untuk alasan tertentu. Seperti laku manusia dalam keseharian dengan semua struktur organ tubuh yang kompleks, semua bersinergi untuk maksud tertentu kehidupan. Dan setiap orang yang pergi, datang atau hanya lewat juga untuk maksud tertentu—
“Hyunwoo Hyung?”
Aku menoleh, melihat Kihyun baru keluar dari kamar mandi di tempat penginapan kami saat grup kami ada suatu program di Jeju. Aku yakin, Kihyun pasti sedang bertanya-tanya mengapa aku sudah duduk di lantai kamarnya dan mengemas tas kameranya.
“Baru selesai mandi?” Tanyaku. Basa basi.
Sudut mataku melihat Kihyun mendekat dan berdiri disampingku sambil mengeringkan rambutnya yang basah, membuat senyumku terangkat otomatis.
“Kamu...ngapain?”
“Mengemas kameramu.”
Kihyun diam. Aku yakin lagi, alisnya pasti terangkat. Ia kemudian berjongkok, melihatku dengan tatapan heran.
“Ngapain?” Tanyanya.
Tak tau jika sedekat ini, aku sedikit mati gaya karena, oh Tuhan, Kihyun, dalam jarak dekat seperti ini, bagian mana dari kamu yang tidak menggemaskan dan indah...
Aku mengerjap saat Kihyun meniup mataku tiba-tiba. Aku tau maksudnya menyadarkan atau meminta jawaban, tapi aku justru malah salah fokus pada aroma mint dari mulutnya.
Sadar Hyunwoo.
Aku tersenyum. “Mau ikut tidak?”
Kihyun memiringkan kepalanya, masih memakai bathrobenya, ia ikut duduk bersila dan membenahi posisi kamera yang sepertinya salah ku letakkan. Ah, Kihyun yang teliti.
Tapi pada posisi setengah menunduk ini, mata bangsatku jadi melihat bathrobenya yang sedikit mengeskpose dadanya dan paha. Astaga, aku segera mendongak. Bukan ini rencananya, Hyunwoo. Sadar, bukan ini. Agendamu adalah mengajak Kihyun refreshing, memulihkan diri, berjalan-jalan, bahagia. Happy. Itu.
Aku menengok lagi. Melihat Kihyun dari ujung kepala sampai ujung kaki. Oh, Tuhan.
