23. Ada Yang Aneh

9.6K 1.4K 100
                                    

Acha akhirnya sampai di rumah Mirna, ia mengetuk pintu rumah itu beberapa kali.

Mirna yang ada di dalam kamar segera mendekati pintu depan untuk melihat siapa yang datang, di lihatnya tamu itu lewat lubang kunci.

"Gadis itu lagi, dasar keras kepala." gerutu Mirna dalam hati.

Mirna kemudian membukakan pintu rumahnya untuk Acha.

"Assalamualaikum.... "

"Waalaikumsalam.... "

"Saya tahu kalau mbak itu sebenarnya Mbak Mirna, jangan berusaha bohongi saya lagi mbak." ujar Acha tanpa basa-basi lagi.

"Ayo masuk." perempuan itu kemudian mempersilahkan Acha masuk ke dalam rumahnya.

"Ngaku juga kan akhirnya," ujar Acha senang dalam hati.

Rumah Mirna cukup besar dengan banyak tanaman tumbuh di halaman, tapi rumah ini seperti di tinggali hanya seorang diri. Tidak ada foto yang di pajang di dalam rumah dan suasana rumah ini terasa menyeramkan bagi Acha. Acha sempat beberapa kali melihat makhluk gaib melintas di dalam rumah dan halaman.

"Mbak ambil minum dulu," ujar Mirna pelan.

Acha melihat sekelilingnya. Tepat saat Mirna sudah tidak ada di dekatnya tampak sesosok berjubah hitam dan bertubuh tinggi mengintip Acha dari luar jendela.

"Kakek itu lagi? " pikir Acha dalam hati.

Acha mendekati jendela yang terbuka itu untuk meyakinkan penglihatannya.

"Keluar dari sini," terdengar suara berat dari sosok berjubah itu. Ternyata sosok itu memanglah kakek yang mendatangi mobil Alvin saat Acha dan Alvin datang ke daerah ini.

"Kakek kok tahu saya di sini? " tanya Acha.

Sosok itu lalu membelakangi Acha dan perlahan pergi tanpa menoleh ke belakang lagi.

"Dasar kakek tua gila," gerutu Mirna yang tiba-tiba sudah berdiri di belakang Acha sambil melihat kakek berjubah itu pergi.

Acha benar-benar terkejut saat Mirna sudah ada di belakangnya.

"Kenapa terkejut?" tanya Mirna.

"Nggak apa-apa, mbak."

"Ayo duduk."

Acha segera duduk di sofa berwarna coklat tua itu.

"Kamu pasti ingin tahu tentang kakek-kakek tadi kan? " tanya Mirna yang seolah tahu isi pikiran Acha.

"Iya, mbak. Kenapa tingkah kakek itu aneh sekali?"

"Dia memang begitu, maklum sudah tua dan pikun. Dia tinggal seorang diri dan rumahnya tidak jauh dari sini. Saran saya, sebaiknya kamu hati-hati dengan dia."

"Iya, mbak," penjelasan Mirna bikin Acha makin penasaran, mungkinkah kakek itu mengetahui sesuatu tentang Mirna?

"Kenapa kamu begitu yakin kalau saya itu Mirna?" tanya Mirna akhirnya.

"Mbak Rahayu yang bilang kepada saya."

"Rahayu?" Mirna tampak berpikir keras.

"Apa Ayu masih bergentayangan? Apa dia ingin membalas dendam kepadaku tapi apa hubungannya dengan gadis ini?" Mirna membatin.

"Jadi apa yang kamu inginkan?" Mirna melipat kedua tangannya di dada, tatapannya tajam.

"Dimana jasad Dokter Riyan?"

"Mana ku tahu!" seru Mirna cepat dan bangkit dari duduknya.

"Mbak takut ya?" tantang Acha.

"Takut? Kenapa aku mesti takut?" Mirna sudah menyiapkan pisau lipat di pinggangnya.

Mencari JasadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang