34. Bertemu Kembali

7.7K 1.4K 60
                                    

Hujan masih turun dengan sangat deras sore itu, lampu-lampu jalan mulai menyala. Jalanan sedikit sepi karena para pengendara motor banyak yang menepi untuk berteduh di dekat ruko-ruko di pinggir jalan yang sudah tutup, beberapa pengendara juga parkir di depan minimarket. Hanya kendaraan roda empat yang terus melaju di jalanan dan beberapa pengendara motor yang telah memakai jas hujan.

Riyan saat itu sedang mengemudikan mobilnya, ia hendak menjemput pelanggannya. Selain berprofesi sebagai penulis, Riyan juga melakukan kerja sampingan dengan berprofesi sebagai sopir taksi online dan tentu dengan mobil miliknya sendiri. Semua itu di lakukan agar waktu senggangnya tak terbuang sia-sia.

Sebenarnya jika ia siap memegang kendali salah satu restoran milik keluarganya saja itu sudah lebih dari cukup untuk Riyan tapi ia lebih memilih mencari uang dengan caranya sendiri. Terlebih setelah ia bangun dari komanya, ia merasa kesulitan jika kembali menjadi dokter.

"Kenapa perasaan gue selalu nggak enak ya setiap hujan deras gini?" Riyan bertanya pada dirinya sendiri di dalam mobil.

••••

Sementara itu, di depan sebuah minimarket seorang perempuan berdiri tampak sedang menunggu dan terlihat gelisah.

"Susah banget dapet taksi online pas hujan gini, sekalinya dapat malah lama banget datangnya. Huhh... "
Ponsel gadis itu berbunyi, sebuah pesan masuk melalui aplikasi whatsapp.

Guntur:
Acha, Lo dimana sekarang?

Acha:
Di jalan Kamboja, gue lagi nunggu taksi di depan minimarket.

Guntur:
Gue dari tadi nungguin, ini gue udah beliin makanan kesukaan, Lo.

Sebuah mobil berwarna hitam berhenti di depan minimarket dan membunyikan klaksonnya dua kali. Acha melihat nomor plat mobil tersebut. Nomornya sama dengan nomor plat taksi online yang di pesan oleh Acha tadi.

Supir taksi tersebut membuka sedikit jendela mobilnya.

"Mbak yang pesan taksi online?" tanya pria itu.

"Iya, Mas."

"Tujuannya jalan Garuda?"

"Iya."

Acha segera membuka pintu mobil bagian depan, ia memilih duduk si samping supir tersebut.

Mobil yang di tumpangi Acha tersebut meninggalkan minimarket dan melaju menuju alamat yang di tuju oleh Acha.

Acha lalu mengambil handphonenya dan membalas pesan dari Guntur tadi.

Acha:
Gue udah di dalam taksi nih.

Guntur:
Kalau supirnya genit langsung telpon gue ya.

Acha:
Nggak genit kok, malah ganteng.

Guntur:
Cepat aja lu pulang, nggak usah mikirin supirnya siapa tahu udah nikah tuh supir.

Acha:
Iya deh.

Acha tertawa kecil membaca balasan pesan dari Guntur tersebut. Di saat seperti ini masih sempatnya Guntur mengajak dirinya menggibahi supir taksi online yang mengantar Acha pulang tersebut.

Mencari JasadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang