Siwon masuk ke kamarnya dan ia tidak menemukan tanda-tanda yoona memasuki kamarnya tadi malam. Ia tidak pulang kemarin karena ia tidak tahu bagaimana menghadapi yoona di malam pertama mereka sebagai suami istri. Ia memilih menghabiskan waktu di bar untuk minum, kebiasaan barunya sejak kepergian Tifanny.
Ia memandang foto pernikahannya dengan Tifanny yang masih terpajang di kamarnya.
"Sayang maafkan aku" ia terduduk di depan foto mereka. Selama tiga tahun ini, ia selalu berusaha melupakan Tifanny dengan mengonsumsi alkohol dan membawa wanita lain. Hanya saja selama ini ia masih terlalu segan terhadap Yoona yang ia tugaskan untuk membantunya mengurus si bungsunya yang saat itu masih berumur sekitar 2 tahun. Selain yoona, ia tidak memiliki wanita kenalan lain maka ia meminta sekretarisnya itu yang membantunya mengurusi Esther. Semuanya berjalan semestinya sampai minggu lalu saat ia pulang dalam keadaan mabuk dan ntah mengapa ia bisa tidur di kamar yoona, kebetulan eommanya datang dan akhirnya memaksa mereka untuk menikah.
Yoona tidak mengatakan apa pun. Ia tidak mengatakan iya dan juga tidak menolak. Hanya saja apa yang dikatakan aboejinya membuat Siwon sadar, kedua anaknya butuh seorang eomma. Terlebih Esther. Dan ia setuju jika yoona adalah wanita yang tepat. Selain wanita itu tidak memakai perasaan, kedua anaknya juga menyukainya. Tapi sejak ia mengatakan akan menikahi yoona, sikap darren terhadap wanita itu berubah.
***
Siwon tiba di kantor, ia melihat yoona sedang memakan sebuah roti sambil mengerjakan pekerjaannya.
"Apa dia tidak makan di rumah?" gumamnya saat melewati yoona.
"Oppa, ini titipan dari Victory group untuk oppa" yoona menyerahkan sebuah amplop yang ia dapatkan tadi dari receptionist.
"Buka saja" ujar Siwon
"Oh ne,,"
Setelah membukanya, yoona mengantarkannya ke ruangan Siwon. Itu kontrak yang ditawarkan kontraktor untuk pembangunan resort baru Hyundai group.
"Oppa, ini kontrak yang sudah pernah dibahas. Mereka meminta tanda tangan oppa"
"Kamu tolong antarkan ke perusahaan mereka ya. Oppa harus ke sekolah Darren"
"Darren kenapa oppa?"
"Dia berkelahi dengan temannya"
"Oppa jangan menghukumnya. Dia pasti memiliki alasan" ujar yoona dan siwon mengangguk.
"Kamu selesaikan masalah ini dulu"
"Ne"
***
Im Yoona PoV
Aku tidak percaya kembali bertemu dengannya. Orang yang seharusnya tidak pernah aku temui lagi. Dia menjadi CEO victory group. Kemungkinan bertemu dengannya semakin besar lagi.
Dia tersenyum padaku saat melihatku masuk.
"Apa kabar Im yoona?"
"Aku hanya mengantarkan kontrak kerja kita" ujarku "mereka menyuruhku memberikannya padamu"
"Mengapa kamu menjadi begitu?"
"Tuan Ji, katakan padaku, aku harus bersikap bagaimana untuk menghadapi orang yang sudah jelas-jelas mengkhianati saya? Menjual saya demi sebuah jabatan" aku tertawa sinis padanya.
"Aku memiliki alasan,,"
"Simpan saja alasanmu. Aku tidak butuh penjelasan apa pun darimu. Tanda tanganilah dan aku akan pulang"
"Aku tidak akan menandatanganinya sebelum kamu bersedia makan malam denganku"
"Jika begitu maka batalkan saja kontraknya" ujarku
"Aku akan membuatmu kehilangan pekerjaanmu" ujarnya, dia ji changwook, mantan kekasihku. Pria yang merupakan cinta pertamaku yang membuat aku jatuh cinta dan menaruh semua harapanku pada pria itu. Lalu dengan kejamnya pria itu menukarkanku dengan sebuah jabatan.
"Lakukan saja"
"Kamu akan datang lagi dan memohon padaku" ujar changwook dan aku membawa kontraknya keluar dari ruangan itu. Aku tahu aku akan mendapat omelan dari Siwon tapi aku tidak peduli.
***
Author PoV
Setiba di kantor, yoona akan melaporkan hasilnya pada Siwon. Ia siap dimarahi, saat membuka pintu. Ia melihat Siwon sedang bicara dengan Darren.
"Percayalah di dalam hati daddy hanya ada mommymu. Walaupun daddy menikah lagi, bukan berarti daddy melupakan mommy" ujarnya
"Aku sengaja melakukannya karena ingin tahu apakah aku masih penting bagi daddy" ujarnya
"Anak bodoh, kamu dan esther adalah prioritas daddy. Bagaimana bisa daddy tidak peduli padamu" ujar Siwon
"Benar daddy tidak akan menggantikan mommy dengan aunty?"
"Ne sayang"
"Gomawo daddy"
"Kamu juga jangan jahat sama aunty lagi"
"Asalkan daddy berjanji tidak akan menjadikannya pengganti mommy di hati daddy maka aku akan baik padanya" ujar Darren
Yoona memutuskan untuk tidak masuk. Dia tidak ingin merusak suasana.
"Yoong, hyung ada?" Tanya kyuhyun dan yoona mengangguk "Apa tadi dia tidak terima kontrak dari victory? Dia akan mengamuk lagi jika proyek itu berhenti"
"Aku menerimanya. Oppa sudah memintaku mengantarkannya kembali ke victory group setelah ia tanda tangani. Tapi aku tidak mengantarkannya" ujar yoona berbohong. Dia tahu apa pun yang ia katakan, ia tidak akan mendapat pembenaran.
"Ya ampun yoong, kamu tahu berapa kerugian yang dialami perusahaan jika proyek itu berhenti satu jam saja"
"Maaf"
"Kamu bicarakan saja pada hyung" ujar kyuhyun dan ia membawa yoong masuk.
***
"Ada apa?" Tanya Siwon saat melihat istri dan wakilnya masuk ke ruangannya
"Resort baru di Hokaido berhenti beroperasi karena kehabisan bahan baku. Victory group menyetop semua pengiriman bahan dan menarik tenaga kerjanya dari sana" ujar kyuhyun
"Ada masalah apa? Bukankah tadi sudah aku tanda tangani kontrak baru mereka?" Tanya Siwon dan pertanyaan itu lebih ditujukan pada yoona
"Maaf,," yoona menunduk
"Yoona tidak mengantarkannya" ujar kyuhyun
"Maaf"
"Dan sekarang apa maafmu bisa mengembalikan kerugianku?" Tanya Siwon, ia mengambil ponselnya untuk menelepon CEO victory group. Dan panggilannya tidak dijawab sama sekali. Yoona tahu ia yang bisa mengembalikan semua ini, jika ia bertemu changwook lagi maka semuanya akan beres.
"Apa yang harus kita lakukan hyung?" Tanya Kyuhyun
"Aku yang akan bertanggung jawab" ujar Yoona, ia kemudian keluar dari ruangan itu.
"Tolong antarkan Darren pulang kyu" ujar Siwon dan Kyuhyun mengangguk.
***
Yoona menemui Changwook lagi di kantor pria itu.
"Ada apa yoong?" Tanyanya
"Aku minta maaf dan aku minta kamu kembalikan semua pekerjamu ke resort itu" ujar yoona "aku akan menemanimu makan malam jika itu syaratnya"
"Aku berubah pikiran"
"Lalu apa maumu?"
"Kamu menemaniku satu malam"
"Kamu gila"
"Jika kamu menolak maka aku juga tidak akan melanjutkan kerja sama kita"
"Aku heran mengapa aku bisa menyukaimu dan tergila-gila padamu dulu. Kamu itu bukan manusia" ujar yoona "Aku sudah cukup kotor karena kamu sekali. Aku tidak mungkin mengurangi kesalahanku lagi, jika karena masalah ini aku harus kehilangan pekerjaanku, aku rela"
Yoona meninggalkan ruangan itu dan air matanya menetes untuk pertama kalinya setelah 5 tahun ini.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Vow
FanfictionPernikahan yang sudah hancur sejak awal, menjadi seorang istri dan mommy yang tidak diinginkan. Apalagi yang menjadi alasanku bertahan disaat mereka mengatakan tidak menginginkan aku lagi. Apa yang harus aku lakukan selain membiarkan mereka pergi.