Up lagi ya buat malam minggu. Tapi bacanya jangan emosi-emosi..
Happy reading
Siwon sedang berenang dengan putrinya, sedangkan Yoona menyiapkan sarapan untuk mereka. Darren masih betah di kamar. Selesai menyiapkan sarapan untuk suami dan anaknya, Yoona menuju kamar Darren, ia akan memanggil bocah itu untuk keluar.
"Aku takut kami semua melupakan mommy jika aku menerima aunty menjadi pengganti mommy" Yoona membuka pintu dan ia melihat Darren sedang memandangi ponselnya, mungkin ia sedang melihat foto mommynya. Yoona meneteskan air mata, ia tidak pernah dekat dengan eommanya, bahkan eommanya tidak pernah mau memeluknya, Darren pasti sangat kehilangan mommy yang begitu dia sayangi. "Aku takut daddy akan berubah, daddy tidak akan menyayangi aku dan esther lagi jika aunty memiliki anak lagi. Aku takut mom"
Yoona menghapus air matanya dan melangkah masuk. Ia tersenyum pada Darren. Anak kecil itu segera menyimpan ponselnya.
"Kamu pasti sangat menyayangi mommymu" ujar Yoona
Darren mengangguk
"Jika begitu, kamu juga harus menyayangi daddymu. Daddy sangat sedih karena kamu mengatakan akan tinggal dengan moenimu"
"Aku,,"
"Untuk masalah kamu membenci aunty, kamu boleh melakukannya di belakang daddy. Seperti yang aunty katakan kemarin, kita harus berdamai jika ada daddy" ujar Yoona lagi, air matanya mengalir saat akan melanjutkan ucapannya "Kamu juga jangan takut aunty merebut posisi mommymu di hati kalian semua, aunty tidak akan pernah melakukannya. Jika seandainya saja mommy Tifanny masih hidup, aunty akan pergi. Aunty akan biarkan kalian bahagia seperti dulu, tidak ada yang perlu kamu khawatirkan sayang"
"Aunty,,"
"Maaf aunty sedikit cenggeng, sekarang turunlah. Esther sedang berenang dengan daddy, kamu temani mereka juga" Yoona segera bangkit dan meninggalkan Darren
***
Yoona sengaja tidak hadir diantara mereka bertiga yang sedang asyik di kolam. Ia berpura-pura menyibukkan diri di dapur. Lalu sebuah tangan memeluknya dari belakang.
"Kenapa melamun disini?" tanya Siwon
"Aku hanya memikirkan akan membuatkan kalian makanan apa" ujar Yoona "Kemana anak-anak?"
"Apa yang kamu katakan pada Darren sehingga ia bisa dijinakkan?"
"Rahasia" ujar Yoona
"Yoong,,"
"Pembicaraan mommy dan anak, daddy dilarang tahu" ujar Yoona lagi dan Siwon menggigit bibirnya dengan gemas
"Yak, sakit oppa"
"Ini karena kamu bandel"
"Sudahlah oppa temani anak-anak dulu, biar aku siapkan makanan untuk kalian" Yoona mengusir Siwon keluar dari dapur dan Siwon mencium istrinya sekilas.
"Apa aku akan sanggup melakukan janjiku pada Darren?" gumam Yoona
***
Siwon benar-benar menjalankan apa yang ia katakan, ia memerintahkan team keamanan di rumahnya untuk tidak membiarkan Nyonya Hwang masuk lagi ke rumahnya. Darren dan Esther juga diperingatkan untuk tidak ikut dengannya jika ia menjemput mereka di sekolah. Sedangkan hubungan Yoona dan Darren masih seperti biasanya. Yoona memilih menghindar jika ada Darren di sekitar.
"Sayang, besok oppa akan ke Shanghai. Kamu mau ikut?" beberapa kali perjalanan bisnis keluar negeri, ia selalu mengajak Yoona. Alasannya ia tidak ingin yoona mencurigainya pergi mencari tifanny lagi. Pernah beberapa kali karena anak-anak libur, ia pun ikut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Vow
FanfictionPernikahan yang sudah hancur sejak awal, menjadi seorang istri dan mommy yang tidak diinginkan. Apalagi yang menjadi alasanku bertahan disaat mereka mengatakan tidak menginginkan aku lagi. Apa yang harus aku lakukan selain membiarkan mereka pergi.