Jangan galau tengah malam ya.. 😭😭
Happy reading
***
Im Yoona POV
Senyuman ini tidak bisa lenyap dari wajahku. Bagaimana tidak, aku begitu bahagia. Akhirnya aku hamil, setelah menunggu cukup lama. Pernikahan kami sudah memasuki tahun kedua dan akhirnya aku diberi kesempatan untuk menggandung. Siwon oppa akan pulang hari ini, ia sudah seminggu ini berada diluar negeri untuk mengurus proyek barunya. Aku tidak lagi bekerja untuknya, dia memintaku untuk banyak istirahat supaya aku bisa cepat menggandung. Akhirnya aku dipecatnya tiga bulan yang lalu. Ia menggantikan aku dengan seorang pria dengan alasan ia tidak ingin aku cemburu. Aku sekarang jadi takut jika ia berubah haluan menjadi pecinta pria.
Aku duduk di ruang tamu untuk menunggu Siwon oppa pulang. Kedua anakku sudah tidur karena besok mereka akan ujian. Aku meminta mereka cepat tidur supaya besok lebih segar. Aku memegang amplop hasil pemeriksaanku siang tadi. Aku tengah menggandung 7 minggu.
Bip bip,,
Itu suara pintu kami, aku yakin itu oppa. hanya dia dan aku yang selalu menggunakan password untuk membuka pintu. Aku berjalan ke arah pintu untuk menyambutnya. Dia masuk dengan langkahnya yang tidak stabil dan saat mendekat aku mencium aroma alkohol di tubuhnya.
"Oppa, kamu mabuk?" tanyaku,
Ia mengenggam tanganku
"Maafkan aku,," ujarnya, ia tidak lagi menyebut dirinya oppa saat bicara padaku, ada apa dengannya. Apakah proyeknya tidak berjalan lancar sampai ia mabuk seperti ini? aku membawanya ke sofa untuk duduk. Lalu ia merosot ke lantai, ia membenamkan wajahnya di pahaku dan menangis.
"Oppa, kenapa? Ada apa oppa?" tanyaku, ia masih menangis. Aku membelai rambutnya yang berantakan. Ia tampak begitu hancur.
"Aku bersalah padamu" ujarnya lagi
Aku memegang wajahnya dan memintanya menatapku, aku kehilangan kesabaran, ia terus mengatakan maaf tapi aku tidak tahu apa yang sudah ia lakukan padaku. Ia menatapku. Lalu ia berdiri dan menghapus air matanya.
"Dia kembali" dua kata itu sanggup menghancurkan seluruh duniaku. Aku terluka. setelah aku menggantungkan seluruh harapanku padanya, pada pernikahan ini, ia mengatakan padaku kalau dia kembali, lalu aku harus bagaimana.
Ia berjalan meninggalkanku. Mungkin tadi dia menangis bukan untukku, dan saat sadar aku yang ada dihadapannya, ia memilih meninggalkanku. Aku menatap amplop di meja, aku segera meraihnya dan merobeknya. Tidak ada yang perlu aku ceritakan padanya. Sikapnya ini membuat aku cukup sadar, jauh di dalam hatinya ia masih mencintai Tifanny.
***
Aku masuk ke kamar setelah menghapus semua air mataku, ia sudah tertidur di tempat tidur dengan pakaian lengkap. Aku mendekatinya dan mulai membuka sepatunya dan jasnya. Lalu aku melihat sebuah kertas jatuh dari jasnya, boarding passnya.
Ia berbohong padaku saat mengatakan ia menjalankan proyek di Beijing, nyatanya dia berada di New York, ia baru kembali dari new york hari ini. tifanny bukan kembali, wanita itu tidak kembali dengan sendirinya. Tapi semua sudah diatur, aku yakin Siwon oppa sudah mengeceknya sejak lama dan minggu lalu setelah semuanya terbukti, ia berangkat kesana untuk menjemputnya.
"Ini bukan takdir dari Tuhan, mereka yang mengatur semua ini" gumamku, lalu aku meletakkan jasnya begitu saja. Malam ini aku tidak ingin tidur disini. Aku tidak bisa lagi. semua ini sudah tidak berarti untuknya.
Aku duduk sepanjang malam di ruang tamu. Seharusnya aku berbahagia karena kehamilanku, tapi aku terluka karena suamiku memberikanku kejutan yang sungguh tidak pernah aku duga lagi. walaupun terdengar tidak masuk akal, tapi ini nyata, Siwon oppa bukan pria bodoh, tidak mungkin ini hanya tipuan. Dia akan memastikannya lebih dulu.
"Baby, maafin mommy. Mommy tidak memberitahukan ke daddy tentang keberadaanmu" ujarku sambil memeluk perutku.
***
Author POV
Siwon bangun saat sudah siang, kepalanya masih begitu berat, sudah lama ia tidak minum dan semalam sebotol vodka benar membuatnya mabuk. Ia bersiap-siap, lalu ia turun ke bawah dan ia melihat Yoona sedang menyiapkan makan siang.
"Yoong,," ia melihat wajah istrinya berbeda, matanya tampak agak bengkak.
"Oppa, keluarlah. Makanan akan segera siap," ujar Yoona dan Siwon mengangguk, ia lalu melepaskan tangannya begitu saja dari yoona tanpa ada godaan sedikit pun.
Yoona berusaha mati-matian menahan air matanya. Ia tidak mau tampak lemah di hadapan Siwon.
"Apa ada yang ingin kamu tanyakan yoong?" tanya Siwon dan Yoona menggeleng, ia sudah cukup jelas. Melihat boarding pass itu, sudah lebih dari jawaban. Dan tadi malam yoona sadar, Siwon tidak pernah berhenti mencari Tifanny seperti yang ia janjikan dulu. Siwon tidak pernah menepati janjinya, dan ia juga yakin kalau pria itu tidak pernah mencintainya.
"Aku harus menjemput anak-anak" ujar Yoona, ia memilih menghindari Siwon.
"Tifanny tinggal di rumah lama kami" ujarnya
"Aku akan membantumu memberitahu anak-anak" ujar Yoona dengan senyuman di wajahnya
"Gomawo"
***
Siwon tiba di kantor dan ia disambut oleh Kyuhyun di depan lift.
"Tamatlah riwayatmu hyung" ujar Kyuhyun
"Ada apa?"
"Tifanny kembali" ujar Kyuhyun, ia tidak tahu bagaimana bisa wanita itu masih hidup. Ia masih terus berpikir apakah wanita itu bangkit dari kubur.
"Aku tahu"
"Lalu bagaimana nasib Yoona? kamu akan kembali pada Tifanny?"
Siwon hanya diam,
"Kasihan sekali nasibmu Im Yoona, aku doakan kamu dapatkan pria yang baik" ujar Kyuhyun, ia sengaja membuat Siwon kesal, karena ia kesal dengan sikap Siwon yang plin plan.
Siwon mengabaikannya dan melangkah masuk ke kantornya. Di dalam sana Tifanny duduk di kursinya. Tifanny tidak pernah melakukannya dulu.
"Oppa, ayo kita jemput anak-anak, aku merindukan mereka"
"Tidak hari ini, yoona sudah menjemput mereka" ujar siwon "Mereka butuh waktu untuk memahami kalau kamu mendadak hidup lagi"
"Oppa,," panggil tifanny, satu hal yang membuat Siwon agak ragu, Tifanny tidak pernah memanggilnya oppa walaupun ia memaksanya. Tifanny selalu memanggilnya namanya ataupun memanggilnya dengan panggilan honey.
"Berikan aku waktu untuk menjelaskan pada mereka fanny"
"Jika begitu, bolehkah aku meminta oppa menyentuhku? Sudah lama kita terpisah sehingga aku merindukan sentuhanmu" ujarnya
Siwon menggeleng,
"Kita tidak bisa melakukannya saat ini. aku masih ragu"
"Maka lakukanlah dan kamu akan yakin kalau aku memang tifanny istrimu. Aku sedih oppa, oppa tidak senang aku masih hidup" ujarnya
"Maaf, aku tidak bisa" Siwon meninggalkan ruangannya, ia memilih tidak bekerja hari ini. ia harus menjelaskan semuanya pada Yoona, ia tidak ingin wanita itu salah paham padanya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Vow
FanfictionPernikahan yang sudah hancur sejak awal, menjadi seorang istri dan mommy yang tidak diinginkan. Apalagi yang menjadi alasanku bertahan disaat mereka mengatakan tidak menginginkan aku lagi. Apa yang harus aku lakukan selain membiarkan mereka pergi.