enam belas

4K 340 22
                                    

Di dalam mobil,

"Oppa, apa begitu baik? Bukankah sangat tidak sopan, oppa bahkan tidak menyapa mereka?"

"Oppa tidak akan menghormati siapapun yang tidak bisa menghargaimu" ujarnya

"Darren, Esther, mommy juga tidak suka kalian bahkan tidak menyapa moeni kalian ya" ujar Yoona

"Dia sudah jahat pada mommy" ujar Darren

"Mommy tidak mengajari kalian untuk tidak sopan pada orang tua. Tidak peduli orang itu jahat atau baik" ujar Yoona

"Ne, mommy mianhae" ujar Darren dan Esther

"Oppa?"

"Mianhae yeobo. Oppa sudah mengajari anak-anak sesuatu yang buruk" ujar Siwon

"Begini baru pintar, sini mommy berikan ciuman pada anak-anak pintar" ujar Yoona dan kedua anak kecil itu mendekati mommynya untuk dicium. Lalu giliran Siwon mendekat tapi Yoona berpura-pura tidak peduli.

"Yeobo"

"Kenapa oppa?"

"Kenapa oppa tidak dicium? Bukankah oppa sudah pintar?"

"Apakah oppa anak-anak?" tanya Yoona, "Kalau begitu oppa adalah anak-anak raksasa" ia tersenyum lalu mencium baby raksasanya itu. Ntah sejak kapan, Yoona mulai menyukai perasaan seperti ini.

***

"Oppa sedang apa?" tanya Yoona pada suaminya yang duduk di balkon sendirian sambil melihat beberapa brosur. Ia baru saja menidurkan anak-anaknya yang kelelahan setelah sepanjang hari tadi bermain di taman bermain.

"Mencari tempat berlibur untuk liburan musim panas ini"

"Mengapa akhir-akhir ini oppa senang sekali berlibur?"

"Oppa akan menceritakanmu sebuah cerita" ia menarik yoona ke pangkuannya setelah menyingkirkan brosur itu.

"Cerita apa oppa?"

"Cerita mengapa Tifanny bisa kecelakaan dan eommanya tidak menyukai oppa menikah lagi"

"Apa oppa?"

"Tifanny sangat menyukai liburan, tapi oppa selalu sibuk sehingga ia selalu berpergian seorang diri. Walaupun sudah memiliki anak, ia tetap suka berpergian. Terakhir kali ia berangkat ke New York untuk merayakan ulang tahunnya di tempat pertama kali ia bertemu dengan oppa. Oppa setuju akan pergi dengannya, nyatanya saat itu perusahaan menghadapi masalah besar. Oppa memintanya berangkat dulu dan oppa akan menyusul nanti. Dia berangkat dengan kesal dan setiba disana ia mengatakan akan bercerai dengan oppa karena oppa tidak memiliki waktu untuknya" yoona memandangi wajah Siwon "Oppa segera menyusul kesana tapi baru saja oppa berada di airport incheon, oppa sudah mendapat kabar kalau ia kecelakaan"

"Oppa merasa bersalah hingga saat ini. Seandainya oppa tidak lebih mementingkan pekerjaan maka semua ini tidak akan terjadi padanya" ujar Siwon "Alasan oppa ingin menemukannya saat mendapat sedikit kabar tentang ia masih hidup itu karena oppa ingin meminta maaf padanya"

"Oppa, maaf saat itu aku marah oppa mencarinya" ujar Yoona, ia memeluk leher suaminya

"Gwenchana. Tidak seharusnya oppa berbohong saat itu"

"Jika dia masih ada, hanya seandainya, apa yang akan oppa lakukan dengan kondisi kita seperti ini?"

"Itu tidak mungkin terjadi yoong. Jadi jangan memikirkan hal seperti ini. Jika itu mungkin terjadi sudah sejak lama, kenapa harus setelah aku mencintaimu" ujar Siwon

"Aku hanya takut. Alasanku menjaga agar tidak hamil adalah ini oppa. Aku takut jika oppa meninggalkanku. Tidak masalah jika hanya aku sendiri, tapi jika sudah ada anak diantara kita, aku harus bagaimana merelakanmu?" Ia menangis

Broken VowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang