enam

3.8K 344 13
                                    

Esther tertidur dalam pelukan Yoona. Yoona melihat ke arah jendela dan ia melihat hujan sedang turun, ia segera turun dari tempat tidurnya. Ia khawatir dengan Darren, anak kecil itu paling takut dengan hujan apalagi di tengah malam begini.

Tiba di depan kamar, ia ragu untuk masuk karena apa yang baru Darren katakan tadi. Bahkan kali ini Darren mengusirnya. Tapi egonya terkalahkan oleh rasa pedulinya.

Ia membuka pintu dan kemudian ia menutupnya kembali. Anak kecil itu memilih untuk meminta ahjumma kim menemaninya tidur dibandingkan meminta Yoona.

Ia menghapus air matanya.

"Yoona, kamu tidak memiliki perasaan. Jangan cenggeng begitu" ia menghapus air matanya yang terus mengalir. Ia memutuskan masuk ke kamar mandi untuk menangis supaya  Esther tidak terganggu oleh tangisannya.

"Mungkin ini sudah nasibku" gumamnya. Setelah sekian lama ia menangis, memikirkan apa yang terjadi padanya selama ini. Pertama dia baru mengetahui dia bukan anak kandung appanya yang begitu menyayanginya selama ini. Kedua ia mencintai seorang pria dan pria itu dengan teganya menukarnya dengan sebuah jabatan. Dan sekarang seorang anak kecil yang ia sayangi sepenuh hatinya, menganggap dia seorang musuh.

***

Yoona sengaja menghindari Darren sepanjang pagi tadi. Dia tidak bisa pergi meninggalkan mereka begitu saja saat Siwon tidak ada di rumah. Kalau pun akan pergi, ia akan menunggu Siwon pulang lebih dulu.

"Ahjumma nanti tolong antarkan anak-anak ke sekolah ya" ujar Yoona, ia sengaja masuk ke kamar saat melihat Darren sudah turun ke lantai bawah.

"Mommy mana?" Tanya Esther pada Ahjumma kim

"Sepertinya mommy sedang bersiap-siap untuk berangkat ke kantor" ujar Ahjumma kim

"Ahjumma, katakan pada ahjushi untuk menungguku di sekolah nanti" ujar darren

"Ahjushi harus mengantar mommy ke kantor" ujar ahjumma

"Dia bisa pergi sendiri"

***

Ahjumma mengantar darren ke sekolah dan saat tiba, mereka melihat seorang anak kecil teman sebangku darren yang sedang menangis karena dipukul oleh eommanya.

"Itu eomma tirinya ahjumma" ujar darren

"Jinjaa?"

"Ne, eomma tirinya jahat sekali, selalu memukulnya"

"Makanya darren tidak boleh jahat pada mommy darren. Bukankah dia sangat menyayangi darren dan esther?"

Darren menggeleng

"Aku khawatir dia akan berubah menjadi seperti ini jika aku menerimanya" ia menunduk

"Sayang, ahjumma percaya mommy yoona bukan orang seperti itu"

"Aku,," ia memeluk ahjumma yang sudah seperti halamoeninya sendiri.

***

Im Yoona POV

Sudah tiga hari ini, ia tidak mau bertatapan muka denganku. Seharusnya aku tidak peduli, tapi ntah mengapa akhir-akhir ini aku menjadi begitu sensitif, sedikit-sedikit aku akan menangis.

Pintu kamar terbuka dan aku melihat Siwon oppa masuk. Aku baru ingat hari ini dia sudah kembali dari New York.

Aku segera menghampirinya, ada banyak hal yang ingin aku sampaikan. Termasuk hubungan ini, aku tidak ingin Darren menganggapku sebagai jarak antara dia dan daddynya.

"Kamu kenapa yoong?" Tanyanya

"Oppa, tolong bujuk Darren. Dia merajuk beberapa hari ini. Maaf aku yang mengira dengan aku pergi ke sekolahnya menggantikanmu, dia tidak akan kecewa lagi. Nyatanya aku salah" ujarku

Broken VowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang