Yoona menangis. Disatu sisi ia ingin kembali dengan Siwon dan disisi lain, ia tidak ingin membuat eommanya sedih. Baru setahun belakangan ini, ia mendapatkan kasih sayang eommanya. Ia tidak ingin kehilangannya lagi.
"Yeobo, lihatlah sikapmu yang begitu membuat yoona serba salah" ujar Tuan Im pada istrinya "Wanita hamil itu akan lebih baik jika bersama suaminya"
"Eomma tidak ingin kamu disakitinya lagi" ujar Nyonta Im sambil mengenggam tangan Yoona
"Aku mengerti eomma. Tapi selama ini bukan oppa yang menyakitiku, tapi semua rasa ketidak percayaanku padanya. Semua keraguanku yang membuatku terluka. Bolehkah eomma ijinkan aku memperbaikinya bersama oppa?"
"Kamu begitu mencintainya? Kamu akan terluka jika dia tidak membalas perasaanmu" ujar Nyonya Im
"Aku sangat mencintai yoona eommunim. Percayalah" ujar Siwon dan Nyonya Im mengangguk, ia akhirnya memberikan Siwon kesempatan.
"Gomawo eommunim"
"Jika kamu melukai putriku lagi, aku akan memutilasi dirimu. Ingat itu choi siwon" ujar nyonya im
***
Siwon mengajak istrinya berlibur. Selama ini ia sudah menyebabkan banyak kesedihan untuk istrinya. Jadi ia meminta Kyuhyun membantunya mengurus kedua anaknya dan ia berlibur bersama istrinya.
Yoona terlelap karena perjalanan cukup panjang. Siwon menatap istrinya dengan perut yang tampak membesar. Kandungannya sudah memasuki bulan keenam. Kekhawatiran dokter tidak lagi beralasan setelah dua hari yang lalu mereka pergi melakukan pemeriksaan dan Yoona mengalami kenaikan berat badan yang cukup drastis. Sejak terakhir kali ia masuk rumah sakit yoona bertambah berat 15 kg.
Sehingga dokter mengijinkan yoona untuk melakukan perjalanan cukup jauh. Dengan beberapa bekal vitamin.
Ponselnya berbunyi dan panggilan video dari kedua anaknya.
"Dad, mana mommy?" Tanya keduanya saat Siwon menjawab
"Ssssttt, mommy masih tidur" ia meminta kedua anaknya untuk tidak terlalu bising
"Baiklah, besok saja kita baru telepon lagi" ujar Darren
"Yak,, apa kalian hanya merindukan mommy? Tidak merindukan daddy?" Protes Siwon
"Bicara dengan daddy tidak seru" ujar putranya
"Awas kamu ya. Daddy tidak akan membawakanmu oleh-oleh"
"Mommy akan memberikannya untuk kami"
"Tidak daddy ijinkan" ujar Siwon
"Inilah alasan aku tidak mau bicara dengan daddy. Daddy seperti anak kecil" ujar Darren, lalu mematikan panggilannya
"Putraku mengataiku anak kecil??" Gumam Siwon dan kemudian ia tersenyum setelah membaca pesan yang masuk
'Tapi Darren menyukai Daddy yang saat ini begitu hangat, bukan daddy yang dingin. Love You dad...😘😘😘'
***
Yoona terbangun dan melihat suaminya tersenyum sendiri sambil menatap ponselnya membuat Yoona curiga. Ia pun menghampiri suaminya.
"Oppa sedang chatting dengan gadis lain? Gadis yang lebih langsing dan menggoda?" Tanya Yoona dan membuat Siwon tersenyum
"Tidak ada gadis yang lebih langsing dan menggoda sepertimu yeobo" ia meletakkan ponselnya dan meraih yoona ke pangkuannya.
"Omong kosong. Mana ada yang menggoda dari tubuhku. Lihat perut seperti ini, oppa katakan langsing? Aku bahkan mirip setumpuk lemak. Dimana-mana lemakku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Vow
FanfictionPernikahan yang sudah hancur sejak awal, menjadi seorang istri dan mommy yang tidak diinginkan. Apalagi yang menjadi alasanku bertahan disaat mereka mengatakan tidak menginginkan aku lagi. Apa yang harus aku lakukan selain membiarkan mereka pergi.