Yoona masih berada di Seoul, ia tidak tahu harus pergi kemana. ia tidak memiliki tujuan. Akhirnya ia menginap di salah satu hotel di Seoul.
"Kalian pasti sudah bahagia dengan mommy kalian" ia memegang foto yang berisi mereka berempat. Foto itu diambil saat mereka liburan di Eropa.
"Baby, kamu lapar ya. ayo kita cari makanan" yoona membelai perutnya.
Saat keluar dari kamar, ia tidak sengaja menabrak Changwook.
"Yoong, kamu disini?" ia memegang Yoona supaya yoona tidak terjatuh
"Tuan Ji,,"
"Kamu sendirian?"
"Tolong lepasin tanganmu tuan ji" ujar Yoona
"Oh ne maaf"
Yoona berjalan meninggalkannya
"Yoong, maafkan aku" ujar Ji changwook "Aku menyesali apa yang aku lakukan padamu selama ini. aku tidak bahagia juga. Maaf"
"Semua sudah berlalu,"
"Yoong,"
"Aku sudah lama melupakannya, jika saja kamu tidak melakukannya hari itu, aku tidak akan tahu bagaimana kejamnya dunia. Gomawo" ujar Yoona "Aku berterima kasih padamu telah memberikanku pelajaran terbaik, cara bertahan dan tidak bergantung pada siapapun"
"Jika saja aku bisa mengulanginya lagi, aku tidak akan pernah menukarkanmu dengan apa pun. Kamu lebih berharga dibandingkan apa pun"
"Aku sudah memaafkanmu tapi aku tidak ingin kita saling menyapa lagi di kemudian hari jika kita bertemu"
"Ne, gomawo sudah memaafkanku. Aku doakan kamu bahagia dengan keluargamu"
***
Siwon mabuk setelah mendapat kiriman foto dari seseorang yang ia suruh untuk mencari Yoona. ia melihat Yoona bersama Changwook dalam hotel. dan Tifanny membawanya ke rumah mereka. ia terus memanggil nama Tifanny walaupun dalam keadaan mabuk. Tifanny membawanya ke kamar dan membuka kemejanya. Baru saja ia akan membuka celana pria itu, bel berbunyi dan ia segera membuka pintu.
"Bagaimana kemajuannya?" tanya wanita yang masuk itu "Siwon disini?"
"Ne, dia sedang di kamar"
Wanita itu berjalan ke arah kamar yang dimaksud Tifanny, disana ia melihat Siwon tidak memakai baju. Ia pun segera menampar Tifanny.
"Wanita sialan, aku membayarmu bukan untuk ini. kamu hanya bertugas menyingkirkan Yoona dari hidup Siwon. bukan berarti kamu bisa tidur dengannya" ujarnya
"Nyonya Hwang, anda jangan sembarangan memukulku. Saat ini aku adalah istrinnya, mengapa aku tidak boleh tidur dengannya?"
"Sialan, kamu mau berkhianat. Ingat apa yang ada pada dirimu itu semua palsu. Wajahmu hanya dioperasi supaya mirip putriku bukan berarti kamu bisa menggantikan posisi putriku. Kamu hanya wanita jalang yang aku bayar" teriak Nyonya Hwang, semua ini adalah rencana dari wanita itu. Saat ia sudah tidak bisa memanfaatkan Darren untuk menyingkirkan Yoona. ia mulai menyusun rencana, ia mencari seorang wanita yang bersedia mengubah wajahnya sampai mirip dengan putrinya lalu memunculkannya dalam kehidupan menantunya. Kemarin saat ia melihat Yoona keluar dari rumah tengah malam, ia sangat bahagia. Hari ini ia datang untuk menyingkirkan wanita ini karena Yoona sudah berhasil ia singkirkan.
"Aku berubah pikiran. Aku akan menjadi istrinya. Tidak peduli itu aku tifanny yang asli atau palsu. Yang penting sekarang ia mengenaliku sebagai tifanny istrinya, wanita yang ia cintai" ujarnya "Aku akan membuatnya terikat selamanya denganku"
"Sialan" Nyonya Hwang menamparnya lagi
"Dasar nyonya tua, pergi dari sini atau aku panggil polisi untuk menangkapmu"
"Aku akan memberitahu Siwon,"
"Dia tidak akan percaya padamu lagi nyonya tua"
***
Siwon terbangun dan ia terkejut ia berada di ranjang yang sama dengan Tifanny. Ia segera bangkit dari tempat tidurnya dan masuk ke kamar mandi. Ponselnya berbunyi dan itu panggilan dari aboejinya.
"Ne aboeji"
"Kamu dimana? Mengapa tidak pulang semalaman dan biarkan kedua anakmu sendirian di rumah?"
"Aku akan segera pulang"
"Yoona pergi kemana?"
"Kita bicara di rumah saja aboeji"
Siwon segera kembali ke rumahnya, disana aboeji dan eommanya sudah menunggunya.
"Kenapa Yoona pergi?" tanya Tuan Choi saat melihat putranya pulang
"Semua ini karena daddy. Daddy membuat mommy meninggalkan kita" ujar Darren, sejak tahu Yoona meninggalkan rumah, ia tidak mau bicara dengan Siwon. Ia menyalahkan Siwon yang membawa Tifanny ke rumah mereka.
"Apa yang daddymu lakukan sayang?" tanya Nyonya Choi
"Daddy bawa orang yang mengaku sebagai mommyku ke rumah" ujar Darren
"Siapa sayang?" tanya Nyonya choi lagi
"Namanya tifanny, dia bilang itu namanya. Walaupun wajahnya mirip, aku tidak yakin itu mommyku. Tapi daddy selalu percaya sehingga mommy yoona pergi" ujarnya
"Siwon a, bagaimana bisa?" tanya eommanya
"Aku tidak tahu, hanya saja ia tiba-tiba kembali. Aku tidak tahu,,"
"Bukankah kita sudah menguburkannya dan kamu sendiri yang membawanya pulang dari New york, kamu yang memastikan jenazahnya" ujar tuan Choi
"Aku benar-benar tidak tahu aboeji, aku bingung"
"Daddy selalu seperti ini, inilah penyebab mommy pergi" ujar Darren "Aku benci daddy, ayo esther kita ke kamar" ia membawa adik kecilnya kemana pun ia akan pergi, ia akan melindungi adiknya karena ia tidak bisa mengandalkan daddynya lagi. malah karena daddynya, ia kehilangan mommynya.
***
Tetap berada di Seoul bukan lagi solusi, setelah bertemu dengan Changwook tadi yoona membuat keputusan ia akan pergi dari Seoul. Tidak tahu kemana, tapi ia akan meninggalkan Seoul. Ia duduk sendirian di Stasiun kereta,
Siwon dan kedua anaknya tiba di hadapannya, melihatnya hanya duduk tanpa memiliki tiket atau apapun, Siwon tahu ia tidak merencanakan kepergian ini, semua ini memang salahnya. Ia yang mendorong Yoona sampai mengambil jalan ini karena tidak ada jalan lain lagi.
"Mommy" keduanya menghampirinya dan memeluknya
"Kenapa kalian kesini?" tanya Yoona
"Jika mommy mau pergi, kami ikut mommy. Aku sudah membenci daddy" ujar Darren, Yoona menatap Siwon yang berdiri tak jauh dari mereka. pria itu meneteskan air matanya.
"Bahkan mereka tidak mau bicara denganku selama beberapa hari ini. apa kamu masih mau meninggalkan mereka?" tanya Siwon
"Darren, kamu adalah oppa. kamu tidak boleh memberikan contoh yang jelek untuk esther" ujar Yoona "Sekarang minta maaf pada daddy dan ikut daddy pulang"
"Mommy tidak menginginkan aku lagi?" tanya Darren sambil memegang wajah yoona
"Bukankah kalian sudah memiliki mommy tifanny, maka biarkanlah mommy pergi dari kalian" ujar Yoona "Bukankah dulu kita pernah membuat kesepakatan? Karena selama ini darren baik pada mommy, maka saat mommy tifanny datang kembali, mommy yang akan pergi dari kalian"
"Aku tidak mau apa pun, aku mau mommy yang tetap bersamaku dan esther, bukan mommy yang lain. Kami mau mommy yoona" ia memeluk yoona, dan ia meraih adiknya juga.
"Mom, I miss you" ujar esther, ia tahu esther yang paling dekat dengannya. ia juga paling tidak bisa meninggalkan esther, tapi harus bagaimana lagi.
"Kembalilah bersama kami" ujar Siwon
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Vow
FanfictionPernikahan yang sudah hancur sejak awal, menjadi seorang istri dan mommy yang tidak diinginkan. Apalagi yang menjadi alasanku bertahan disaat mereka mengatakan tidak menginginkan aku lagi. Apa yang harus aku lakukan selain membiarkan mereka pergi.