Siwon kembali ke ruangannya dan ia melewati meja kerja Yoona.
"Apakah siang ini aku memiliki jadwal yoong?" Tanyanya, ia berusaha membuat suasana tidak tegang seperti ini. Jadi dia berpura-pura bertanya jadwal, padahal Yoona sudah memberikannya tadi.
"Aku sudah mencetak jadwalnya dan menaruh di meja kerjamu" ujar yoona
"Aku tidak melihatnya" ujarnya berbohong
Lalu yoona membuka jadwal Siwon di ipadnya.
"Hari ini tidak ada pertemuan apa pun lagi"
"Kalau begitu bersiap-siaplah. Kita akan makan siang dengan anak-anak"
"Aku memiliki banyak pekerjaan yang belum siap. Oppa pergi dengan mereka saja"
"Jika aboeji dan eomma menanyakan kamu, apa yang harus aku katakan?"
"Tapi,,"
"Esther juga, bukankah kamu tahu selama ini dia hanya mau makan jika kamu membujuknya" ujar Siwon, putri kecilnya itu memang susah disuruh makan jika bukan yoona yang selalu berhasil membuatnya makan, maka ia tidak akan memakan apa pun.
"Baiklah"
***
Siwon dan Yoona kembali ke rumah lebih dulu untuk menjemput kedua anak kecil itu. Dulu sebelum Siwon menikahi Yoona, saat keluar bersama Darren akan duduk di samping daddynya dan Yoona akan di belakang bersama Esther. Jika pergi dengan ahjushi, maka yoona akan di depan dan kedua anak kecil itu di belakang bersama daddynya.
Kali ini Darren membuka pintu belakang dan ia duduk bersama Esther.
"Kamu duduk di depan saja yoong" ujar Siwon saat yoona akan masuk dan ia melihat Darren sudah di belakang
"Oh ne"
"Kita mau kemana dad?" Tanya Darren
"Hari ini biar mommy yang pilih saja ya" ujar Siwon
"Aku tidak tahu kalian mau makan apa. Kalian putuskan saja, yang penting tempatnya cocok untuk appa dan eomma" ujar Yoona
"Grandpa dan grandma ikut?" Tanya Darren,dia juga memusuhi keduanya karena mereka yang merencanakan pernikahan Siwon dan Yoona
"Tentu saja tidak, grandpa dan grandma sudah liburan" ujar Siwon dan ia tersenyum pada Yoona yang menatapnya.
"Aunty, bagaimana kalau kita ke tempat yang aunty bawa aku dan Esther pergi makan saat daddy pergi saat itu" ujar Darren, ia lupa nama tempatnya, tapi ia ingat makanan disana sangat enak.
"Oh baik" ujar Yoona dan ia memberitahu nama tempat yang dimaksud Darren pada Siwon.
***
Darren memilih duduk dengan Yoona, karena dia tahu jika duduk di samping yoona, yoona akan lebih mudah mengambilkannya makanan.
Siwon tersenyum melihat keduanya.
Setelah selesai makan, Esther meminta daddynya membawa mereka ke arena bermain.
Karena Esther memilih bermain permainan menangkap boneka maka Siwon yang membantunya menjepit boneka itu.Yoona dan Darren berdiri di tempat yang tidak jauh dari mereka.
"Kamu tidak mau main?" Tanya Yoona
"Aunty, bisakah aunty jangan begitu padaku? Aku tidak biasa jika aunty tidak memanggil namaku dan menghindariku" ujar Darren
"Aunty hanya tidak ingin kamu tidak nyaman jika dekat dengan aunty"
"Aku minta maaf karena mengusir aunty. Maafkan aku aunty"
Yoona mengangguk
"Aunty tidak marah padamu. Tapi aunty minta jangan memarahi esther juga hanya karena kamu kesal pada aunty"
"Ne aunty. Darren promise" ia memegang tangan Yoona
"Ayo aunty traktir makan ice cream karena darren jadi anak pintar hari ini"
"Ayo aunty"
***
Selesai makan ice cream dan bermain. Siwon mengajak mereka untuk belanja. Yoona yang mencegah mereka untuk tidak menghabiskan uang untuk hal yang tidak penting.
Satu hal yang dilihat sebagai nilai positif oleh Darren adalah Yoona tidak menghamburkan uang daddynya untuk dirinya sendiri. Barang semahal apa pun jika untuk dia dan adiknya, yoona tidak akan mencegah mereka membelinya asalkan itu berguna saja. Sedangkan untuk dirinya sendiri, ia tidak akan membeli apapun walaupun harganya murah.
Sesuatu yang berbeda dengan ibu tiri yang dikatakan oleh temannya.
Siwon memintanya mengantar kedua anaknya ke mobil lebih dulu karena ia akan ke toilet lebih dulu.
"Mom, kita akan bermain ski di eropa nanti ya" ujar Esther dan itu membuat Yoona menunduk, ia tidak akan diajak.
"Aunty, apa aunty sudah memiliki sepatu untuk bermain ski? Jika belum, ayo sekarang kita beli" ujar Darren
"Tidak perlu, aunty tidak bisa bermain"
"Daddy akan mengajari aunty, daddy sangat hebat" ujar Darren lagi "Ayo mumpung daddy masih banyak uang"
"Tidak usah sayang," Yoona kemudian berpura-pura sibuk dengan ponselnya untuk menghindari pembicaraan tentang ini.
Sesaat kemudian Siwon masuk ke dalam mobil setelah memasukkan beberapa paper bag ke bagian belakang mobil.
"Daddy, kenapa keringatan begitu?" Tanya Esther
"Diluar begitu panas" ujarnya
"Nde? Panas? Bukankah salju sedang turun?" Tanya Darren
"Ne, mungkin hanya daddy yang merasakan panas" ujarnya
"Oppa baik-baik saja?" Tanya Yoona
"Aku tidak mengapa" ujarnya dan ia mulai melajukan mobilnya.
***
Setelah mengurusi kedua anak itu sampai masuk kamar untuk tidur, Yoona baru masuk ke kamarnya. Sedangkan Siwon juga keluar dari ruang kerjanya dengan beberapa paper bag di tangannya.
"Itu kenapa tidak bawa ke kamar Darren saja oppa?" Tanya yoona saat ia melihat Siwon membawa barang belanjaan ke kamar mereka. Padahal pria itu tidak membeli apapun untuk dirinya saat itu.
"Ini milikmu" ujar Siwon setelah meletakkan belanjaannya, ia duduk di ujung ranjang
"Aku tidak membeli apa pun"
"Ne, oppa yang belikan"
"Buat apa?"
"Kita butuh pakaian yang lebih tebal untuk dipakai di Eropa nanti"
"Bukankah oppa hanya pergi dengan anak-anak?"
"Tentu saja bersamamu sayang" ujar Siwon, ia meraih tangan Yoona untuk duduk dipangkuannya "kamu akan ikut dengan oppa?"
Yoona mengangguk
"Ini untukmu" ia memberikan sebuah kotak merk perhiasaan terkenal di dunia.
"Tidak oppa, ini barang yang mahal"
"Ini anggap saja bonusmu selama ini, menjadi sekretaris terbaik oppa dan menjadi mommy yang baik untuk anak-anak. Jika oppa memintamu untuk membeli sendiri, pasti kamu tidak akan membelinya, jadi oppa yang putuskan saja"
"Oppa, gomawo sudah baik padaku" ujarnya dan ia menjadi lebih sensitif, ia menangis karena terharu.
"Masih marah pada darren?" Tanya Siwon
"Aku tidak marah padanya"
"Jika dia bandel, sebagai mommy kamu harus memarahinya"
Yoona mengangguk dan Siwon mempererat pelukannya pada pinggang Yoona. Ia menciumnya. Ciuman pertama mereka yang dalam keadaan sadar. Karena sebenarnya ciuman pertama mereka saat Siwon mabuk dan akhirnya terciduk oleh Nyonya Choi. Yoona melingkarkan lengannya di leher Siwon, menikmati ciuman dari suaminya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Vow
FanfictionPernikahan yang sudah hancur sejak awal, menjadi seorang istri dan mommy yang tidak diinginkan. Apalagi yang menjadi alasanku bertahan disaat mereka mengatakan tidak menginginkan aku lagi. Apa yang harus aku lakukan selain membiarkan mereka pergi.