Siwon mengantar Darren kembali ke kamarnya dan ia melihat Yoona sedang membacakan cerita untuk putri kecilnya itu.
"Sudah malam, mommy juga butuh istirahat. Baby tidur ya" ujar Siwon sambil mencium putri nya setelah ia mencium putranya. Setelah itu Yoona juga menciumnya. Lalu yoona berdiri mengikuti Siwon untuk keluar.
Darren menatapnya, tapi ia tidak memberikannya ciuman selamat malam juga seperti dulu. Sejak Darren memasang bendera permusuhan dengannya, ia tidak lagi memanjakan Darren. Walaupun ia tetap memperhatikannya tapi tidak dengan memeluk dan menciumnya lagi.
"Oppa ingin dicium mommy juga?" Tanya Esther pada Darren dan membuat kedua orang tua itu menghentikan langkahnya.
"No" teriak Darren
Siwon berbalik memapah yoona keluar dari kamar.
***
Di dalam kamar keduanya. Yoona mendudukan dirinya di ujung tempat tidur. Siwon mendekatinya setelah mengunci pintu.
"Jangan terlalu dipikirin yoong"
Yoona hanya mengangguk
"Besok oppa akan berangkat ke New York untuk menandatangani kontrak baru. Supaya minggu depan kita bisa pergi berlibur" ujar Siwon, ia terpaksa memajukan jadwal pertemuannya dengan salah satu kliennya sehingga ia yang harus berangkat ke New york.
"Oh ne"
"Kamu mau oppa bawain apa dari New York?"
"Tidak usah oppa. Cukup oppa pulang dengan selamat"
"Tentu saja" ia membelai rambut yoona dan meraihnya dalam pelukannya.
"Oppa aku ingin coklat MM yang pernah oppa belikan" ujar Yoona
"Ne oppa akan bawakan untukmu" ujar Siwon dan Yoona tersenyum. Ia paling menyukai coklat yang dibawakan Siwon. Siwon selalu memberikannya coklat yang enak setiap kunjungannya ke negara mana pun. Sehingga ia membuat catatan dari negara mana coklat itu berasal.
***
Siwon dan kedua anaknya menikmati sarapan di meja makan, sedangkan Yoona tidak nampak sejak tadi. Siwon juga sibuk berbicara di telepon sambil makan. Ini juga alasannya menikahi Yoona, ia terlalu sibuk dan tidak memiliki banyak waktu untuk memperhatikan kedua anaknya.
"Dad,," Darren tampak ingin bicara. Sedangkan Siwon masih fokus dengan pembicaraan di teleponnya.
"Oppa sebaiknya beritahu mommy saja. Bukankah daddy dan mommy satu kantor. Jadi mommy bisa beritahu daddy" ujar Esther
"No"
"Ya sudah, aku mau berangkat" esther turun dari kursi makannya dan berjalan ke arah daddynya, setelah menciumnya dan permisi, ia meninggalkan ruang makan.
Siwon masih berbicara di telepon dan menatap putranya yang tampak diam tanpa niat berangkat ke sekolah.
"Darren,," tegurnya sebentar dengan menjauhkan sesaat ponselnya. Lalu matanya tertuju pada arah tangga, dimana Yoona sedang mengangkat kopernya.
"Nanti saya telepon kembali" ujar Siwon lalu mengakhiri panggilannya dan meminta Darren untuk segera berangkat ke sekolah. Darren meletakkan undangan yang sejak tadi ia pegang begitu saja dan berangkat tanpa mengatakan apa pun.
Sedangkan Siwon ia segera menghampiri yoona yang membawa kopernya. Sejak tadi malam Yoona yang sibuk menyiapkan pakaian yang akan Siwon bawa. Padahal Siwon sudah mengatakan ia hanya akan pergi selama tiga hari.
"Sayang, oppa bisa membawanya sendiri" ujar Siwon dan mendengar panggilan daddynya yang begitu mesra pada Yoona, ia meninggalkan mereka dengan kesal. Apalagi melihat koper daddynya dibawa turun, artinya daddynya akan keluar kota lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Vow
FanfictionPernikahan yang sudah hancur sejak awal, menjadi seorang istri dan mommy yang tidak diinginkan. Apalagi yang menjadi alasanku bertahan disaat mereka mengatakan tidak menginginkan aku lagi. Apa yang harus aku lakukan selain membiarkan mereka pergi.