Ini untuk temani malam minggu ya, yang manis-manis saja ya..
Happy reading
***
Tuan dan Nyonya Choi menyelamatkan putranya. Mereka mengajak kedua cucunya untuk liburan bersama mereka. keduanya setuju setelah dijanjikan akan diajak ke Thailand untuk naik gajah.
Siwon tersenyum sejak kedua bocah itu setuju ikut dengan kedua orang tuanya.
"Oppa kesurupan?" tanya Yoona, saat mereka tiba di rumah dan Siwon masih cengar-cengir
"Kesurupan sama setan mesum" ujar Siwon, "akhirnya oppa bisa honeymoon berduaan denganmu" ia memeluk yoona
"Awas saja daddy. Lain kali aku akan membawa mommy berlibur tanpa mengajak daddy" ujar Darren
"Ne oppa, kita jangan ajak daddy" ujar esther
"Awas saja jika memakai uang daddy buat berlibur" ujar Siwon dan Yoona memukul tangannya. Suaminya sangat kekanak-kanakan jika sedang berdebat dengan anaknya.
"Daddy yang awas kalau membuat mommy kelelahan karena akan membuat adik untuk Darren dan Esther" ujar Darren
Kalimat ini membuat Yoona dan Siwon saling berpandangan
"Darren sering melihat,,"
"Melihat apa Darren?" Tanya Siwon panik
"Melihat mommy bangun kesiangan karena lelah. Aku tidak tahu apa yang daddy lakukan pada mommy. Hanya saja mommy akan lelah setiap pagi jika malamnya daddy mengusir kami ke kamar kami dan mengatakan akan membuatkan kami adik" ujar Darren lagi
"Ini semua salahmu oppa" ujar Yoona
"Ne semua salah daddy" ujar Esther yang tidak mengerti apa yang mommynya maksudkan
"Sebenarnya apa yang daddy lakukan pada mommy?" Tanya Darren dengan wajah polosnya
Siwon melangkahkan kakinya masuk ke rumah. Ia kehilangan akal untuk menjawab apa yang ditanyakan putranya.
"Mom, daddy kenapa?" Tanya Esther
"Daddy lelah mungkin. Ayo kita juga masuk"
***
Yoona langsung menuju ranjang setelah keluar dari kamar mandi. Suaminya bersandar di tempat tidur sambil memejamkan matanya.
"Sini aku pijatin oppa" ujar Yoona
"Oppa benar kehilangan akal menjawab pertanyaan Darren" ujar Siwon, ia memilih menidurkan kepalanya di paha istrinya.
"Makanya oppa lain kali mulut ini kalau bicara dikondisikan sama keadaan" ujar Yoona sambil mencubit bibir suaminya, setelah itu ia menunduk dan menciumnya "Lain kali aku tidak akan cium oppa lagi, jika oppa bandel dan sembarangan bicara di depan anak-anak"
"Ne yeobo. Sekarang karena oppa patuh bolehkah oppa mendapat hadiah?" Tanya Siwon
"Aniy"
"Wae??"
"Karena aku akan memberikannya sepanjang liburan kita. Jadi aku tidak ingin kelelahan besok" ujar Yoona
"Sekali saja. Please"
"No oppa,,"
Siwon segera bangkit dan mencium yoona tanpa memberikan kesempatan istrinya untuk menolaknya.
"Saranghae yeobo" bisik Siwon saat ia menumpahkan benihnya pada istrinya
"Nado oppa"
***
Kyuhyun mendapat tugas mengantar mereka ke airport sekalian membawa Darren dan Esther jalan-jalan hari ini karena orang tua Siwon memiliki sedikit acara dan yang pasti membosankan untuk kedua anak kecil itu.
"Kalian berdua sudah siap? Mana daddy dan mommy kalian?" Tanya Kyuhyun
"Itu," darren menunjuk ke arah tangga, Siwon dan Yoona baru turun.
"Seohyun, kamu tampak kelelahan" ujar Yoona
"Ne semua ini karena kyuhyun oppa" ujarnya
"Uncle, apa uncle dan aunty membuat adik? Sehingga aunty kelelahan seperti ini?" Tanya Darren
"Nde?" Seohyun terkejut dengan apa yang ditanyakan Darren
Sedangkan kedua orang tuanya menunduk malu.
"Yak hyung, apa yang kamu ajarkan pada anakmu?" Tanya Kyuhyun "sungguh ajaran sesat"
"Darren sayang, uncle beritahu kamu. Kamu tidak boleh mengatakan hal seperti itu lagi. Jika kamu mengulanginya lagi, kamu bisa ditangkap polisi" ujar kyuhyun
"Uncle bohong. Buktinya daddy tidak ditangkap polisi. Bahkan daddy setiap malam mengatakannya pada aku dan esther" ujar darren lagi
"Daddymu tidak tertolong lagi"
***
Keduanya tiba di maldives. Tuan Im memberikan hadiah liburan romantis untuk mereka.
"Aboenim memang sangat pintar mencari tempat honeymoon" ujar Siwon, mereka mendapatkan resort yang berada di tengah laut
"Appaku mungkin bisa membaca pikiranmu oppa yang mesum" ujar yoona
"Ne, tempat ini sangat cocok untuk memesumi istriku. Kita bisa bercinta setiap jam"
"Choi Byuntae"
"Apa kamu akan memberikan nama itu untuk anak kita nanti?"
"Aniy,, semoga anak kita tidak mesum seperti daddynya" ujar yoona
"Tapi mommynya sangat menyukai dimesumin oleh daddynya"
"Oppa bicara lagi, aku dorong oppa ke laut"
"Yak jika oppa dimakan ikan nemo gimana?"
"Oppa bodoh, ikan nemo tidak bisa makan orang" ujar yoona sambil tertawa
"Ikan nemo ini bisa makan oppa" ia membelai daerah terlarang istrinya dan yoona segera menggigit tangan suaminya
"Yak kamu nakal yeobo" siwon mengangkat yoona dan segera mengunci pintu kamar. "Oppa pastikan kamu tidak bisa turun dari ranjang karena kenakalanmu"
"Ampun oppa"
"Terlambat sayang"
"Ahhh oppa"
Skip skip skip
***
Yoona tertidur diatas tubuh siwon. Ia kelelahan karena suaminya tidak membiarkannya beristirahat sedikit pun.
Dan saat ia tertidur seperti ini pun, suaminya masih menggodanya dengan menggerakan pinggulnya naik ke atas. Mereka masih menyatu.
"Nnngg,, oppa,,"
"Sekali lagi yeobo. Setelah itu kita benar tidur" yoona tahu itu bohong. Karena sejak tadi malam, itulah yang dikatakan siwon. "Kita harus sering melakukannya"
"Seminggu 7kali apa masih tidak sering?" Ujar yoona kesal
"Seminggu 14 kali gimana?"
Yoona menggunakan sisa tenaganya untuk menjitak suaminya.
"Jitakanmu masih terasa. Berarti kita masih bisa melanjutkannya" ujar Siwon dan segera memutarkan posisi sehingga yoona dibawah dan ia memberikan istrinya kenikmatan lagi.
***
Siwon mengajak yoona berendam sambil menikmati sunset.
"Kita harus sering berkencan berdua yoong. Tanpa dua bocah itu" ujar siwon, yoona duduk dipangkuannya di dalam kolam mini mereka.ia tidak membiarkan yoona berpakaian karena tempat mereka tidak akan bisa dilihat siapa pun.
"Lalu anak-anak mau ditaruh dimana?"
"Kita tinggalin mereka di rumah saja"
"Jika darren mendengarnya pasti ia akan marah"
Siwon memeluk yoona dengan erat dan menciiumnya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Vow
FanfictionPernikahan yang sudah hancur sejak awal, menjadi seorang istri dan mommy yang tidak diinginkan. Apalagi yang menjadi alasanku bertahan disaat mereka mengatakan tidak menginginkan aku lagi. Apa yang harus aku lakukan selain membiarkan mereka pergi.