1- PERTEMUAN PERTAMA

207 27 2
                                    

Pagi hari yang sangat ceria, tapi tak seperti gadis yang bernamakan Nissa calista yang sekarang sedang amat kesal kepada kekasihnya? Hmm, kekasih? Ntah lah Nissa pun tak yakin akan status itu, tapi benar adanya, saat hari senin kemarin ia di tembak oleh tetangga kelasnya sendiri-- Namanya Reyhan lukito kelas 11 ipa 2, sedangkan dirinya kelas 11 ipa 3. Kalian bayangkan saja kelas mereka pasti bertetanggaan kan?

Nissa berdecak kesal, ia sudah rapih dan bersiap untuk berangkat sekolah dengan botol minum yang menggantung dilehernya dan kacamata rantai yang bertengger dimatanya sudah lengkap-- Eitss jangan lupa Nissa juga punya rutinitas sendiri lho, setiap ganti-ganti tanggal, Nissa akan mengikat rambutnya sesuai tanggal, berapa pun tanggalnya Nissa tak peduli yang penting ia akan mengikat rambutnya sampai 30 ikat sekali pun. Wow gila gak guyss?

Kebetulan sekarang lagi tanggal 31 dan besok awal bulan akan datang, kebayang tidak rambut Nissa kayak apa sekarang.

Oke, Nissa itu ceritanya sedang menunggu Reyhan yang janji akan menjemputnya, namun sudah hampir setengah jam menunggu Reyhan tak kunjung sampai ke rumahnya, membuat Nissa kesal setengah mati.

Akhirnya Nissa memutuskan untuk berangkat sendiri saja, ia pamit kepada ibunya yang umurnya sudah tak lagi muda-- 55 umurnya.

“Bu, Nissa berangkat dulu ya, Assalamualaikum,” pamit Nissa, sambil mencium tangan ibunya.

“Wallaikumsalam, belajar yang pinter ya nak,” jawab Ros-- ibunya Nissa.

Nissa tersenyum sambil mengangguk.

Lantas Nissa bergegas menuju halte untuk menunggu angkutan umum.

Sekarang sudah jam 07:10 itu pastinya bel sekolah sudah berbunyi, dan baru kali ini Nissa terlambat berangkat sekolah, gara-gara Reyhan yang phpnya sudah kelewat php, pasti selalu saja begitu- janji akan menjemput tapi tak pernah di tepati, dan itu sudah tiga hari berturut-turut, namun ntah Nissa yang sedang sial, sekarang angkutan umum yang sudah pada lewat penuh oleh ibu-ibu yang ingin kepasar, apalagi mereka selalu membawa keranjang sendiri, sangat memenuhi tempat angkot.

******

Akhirnya Nissa sudah sampai di depan gerbang SMA arjuna, sekolah paling elit, untung saja Nissa memiliki otak cerdas, sehingga tak perlu daftar kesekolah elit ini dengan membayar sangat mahal, ia bahkan diundang dan mendapatkan beasiswa di sekolah elit tersebut.

Gadis cupu dan kutu buku, sudah pas bukan dengan tampilannya?

Yang jaga gerbang hari ini bu Ayu guru BK yang lumayan galak.

“Kamu tumben sekali telat? Ibu gak nyangka, kamu itu murid disiplin selalu berangkat paling pagi, kenapa sekarang terlambat!” ucap bu Ayu.

“Maaf bu,” hanya itu yang mampu di ucapkan oleh Nissa.

Bu Ayu mendesah kesal. “Peraturan tetap peraturan, kalau ada yang melanggar kamu tahu sendirikan konsekuensinya apa?”

“Iya bu,” jawab Nissa.

“Kamu bersihin toilet yang ada di atas!” perintah bu Ayu.

Nissa mengangguk, ia menaruh tasnya di post satpam, dan berjalan ke arah tangga dan naik keatas untuk sampai di kawasan kelas 12.

Untung kelas 12 sedang ada KBM semua, jadi Nissa tak perlu malu-malu saat melewati koridor kelas 12, karena tak ada satu orang pun disana.

Setelah sampai di depan toilet, Nissa mengambil alat pel berserta ember yang sudah disediakan disana.

Nissa membersihkan toilet cowo terlebih dahulu karena kayaknya memang toilet cowo yang paling kotor.

Saat sebagian sudah bersih, Nissa mengelap dahinya yang sudah mengucur keringat.

“Aduh, cape banget aku” lelah Nissa.

“Kenapa toilet cowo kotornya banget sih,” Nissa terus saja menggerutu.

Sampai akhirnya.

Brakk, -- suara ember ketendang terdengar begitu nyaring, jantung Nissa hampir copot.

“Ehh, siapa sih yang naruh ember sembarangan,”

Nissa mendengar suara cowo yang sangat bass itu, Nissa keluar dari bilik toilet.

Mata Nissa membola, mulutnya menganga lebar, ia tak percaya baru kali ini melihat cowo yang gantengnya naujubillah, bisa kalian tebak siapa namanya? -- Namanya Vero gibranian algino, kakak kelas yang ganteng dan cueknya gak ketulungan.

Vero menahan kedutan bibirnya yang akan meledak meleburkan tawanya, lihat lah gadis didepannya sangat konyol, apalagi rambut yang diikat rame begitu.

“Hahaha, busyet lo anak mana, konyol banget sumpah,” tawa Vero pecah.

Nissa mengigit bibir bawahnya malu.

“Maaf kak, aku anak kelas 11 ipa 3,” jawab Nissa, suaranya sangat kecil.

“Lo, anak, sini,?” tanya Vero tak yakin.

“I-iya kak,” Ntah mengapa Nissa jadi gagu seperti ini.

Kocak juga ni anak, enak kali ya kalau buat bahan hiburan,” pikiran licik Vero sudah menggeranyangi otaknya, senyum smirk tiba-tiba muncul di wajahnya.

“Btw, lo cantik,” Kata Vero, setelah itu Vero berbalik memasuki kelasnya dengan senyum anehnya.

What the hell-- kata-kata Vero bak mantra yang membuat jantung Nissa berdebar-debar dan baru kali ini ada yang mengatakan dirinya cantik.

Nissa menatap dirinya dicermin.

“Beneran aku cantik?” tanyanya pada diri sendiri.

Pipi Nissa merah, Ia sudah baper dengan Vero kakak kelasnya!

“Tapi nama dia siapa ya,?”

Tak mau berlarut-larut dengan kebaperan tingkat dewa, Nissa yang sedari dihukum melanjutkan kembali membersihkan toilet, kali ini dengan semangat yang berkobar di diri Nissa.

****

SEMOGA SUKA SAMA CERITANYA😁
SORI JUGA KALAU JELEK, KU TUNGGU VOTE DARI KALIAN WKWK:*

VeroNissaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang