Chapter 5

3.3K 96 0
                                    

*****Aku mencintai dirimu apa adanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****
Aku mencintai dirimu apa adanya. Maka dari itu, jangan kau tanyakan kenapa karena cintaku padamu tak bersyarat.
Hal yang aku tahu hanyalah aku ingin hidup bersamamu hingga ujung waktu ku dan waktu mu tiba.
*****

Tara Pov On

Cintaku padamu mungkin tak sempurna mas, sering sekali aku merasakan cemburu buta. Ketika hal itu terjadi, aku mohon padamu untuk segera menyadarkanku. Sebab kamu adalah satu-satunya orang yang kupercaya dapat melakukan itu. Terimakasih telah menyadarkan ku hari ini.

"Sayang... Kamu marah sama mas ya? pulang dari rumah sakit kamu diemin mas terus." ujar mas Raskal mengikuti ku ke ruang tv.

Jujur aku tidak marah dengan mas Raskal, tentang pesan itu sudah mas Raskal jelaskan dan aku percaya. Wanita pengirim pesan genit pada suamiku adalah wanita yang di tolong mas Raskal saat di masjid rumah sakit. Kata mas Raskal, wanita itu kehilangan tasnya berserta isi isi nya saat di tinggal sholat. Karena itu mas Raskal membantunya dengan memberikan uang 100 ribu untuk ia pulang, untuk membalas budi atas kebaikan mas Raskal wanita itu meminta nomor HP suamiku, ia berjanji akan mengembalikan uang yang ia pinjam. Tapi wanita mana yang tidak marah kalau isi pesanya menjurus menggoda suaminya. Walaupun ada rasa sesak dan cemburu, tapi aku tidak marah pada mas Raskal, aku hanya marah pada wanita itu.

Aku percaya mas Raskal tapi aku juga perlu waspada dengan jenis wanita seperti itu, kata orang kucing mana yang menolak di kasih ikan asin. Apa lagi ikan asinya bisa hamil tidak seperti ku. Sangat miris hidup ku ini.

Kami sedang menonton tv, duduk di sofa berdua. Mas Raskal terus saja memeluk ku. Sedikit geli karena ia menciumi leher ku. Hari ini ia cuti kerja katanya demi menemaniku yang sedang sakit. Sebenarnya aku sudah sembuh, tapi aku tidak menolak berduaan seharian dengan suami ku. Lagi pula aku sangat merindukan nya.

"Sayang... " 

"Hemm..." jawab ku jutek, ini hukuman buat mu mas yang asal kasih nomor HP ke wanita genit itu.

"Maafin mas ya, yaudah mas block deh nomor wanita itu. Tapi jangan marah lagi."

Ku tatap wajahnya, kasihan.. Aku tidak tega melihatnya seperti ini. Huh beginilah aku selalu luluh di tangan suami ku. Bagaimana aku tidak luluh dengan tingkah manisnya. Jujur aku kesal karena aku terlihat mudah baginya.

"Aku tidak marah pada mu mas, aku marah dengan wanita itu, dia genit sekali pada mu mas. Aku tidak suka."

"Yaudah kan marahnya sama dia, bukan sama mas. Kalau gitu jangan jutekin mas terus dong."

"Ini hukuman kamu karena kasih nomor HP ke sembarangan orang."

"Iya iya yaudah maaf jangan jutekin lagi. Mas block nanti.."

"Nanti..? Emang kenapa sekarang?"

"Iya deh sekarang nih mas block dan hapus nomor dia." ujarnya sambil menunjukan jarinya yang sedang memblockir dan menghapus nomor wanita genit itu. "Udah kan.. Jangan diemin mas lagi.. " lanjutnya sambil menciumi pipi ku.

Bukan wanita sempurna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang