Chapter 9

2.2K 90 1
                                    

*********Perempuan yang baik memang akan menuntut untuk diperhatikan, tapi tidak akan menjadikan dirinya pengemis perhatian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*********
Perempuan yang baik memang akan menuntut untuk diperhatikan, tapi tidak akan menjadikan dirinya pengemis perhatian.
*********

Sudah 7 minggu aku disini, di rumah sakit milik dokter Rio. Hasil tidak semulus dengan rencana, kini aku merasa Allah memang tidak mentakdirkan malaikat kecilnya tumbuh dalam rahim ku. Bukanya aku menyerah sebelum mencoba lebih keras lagi. Bahkan Aku sudah berusaha dan tim dokter Rio juga sudah sangat berusaha membuat progam bayi tabung ini berhasil. Tapi sampai saat ini belum mebuahkan hasil sama sekali.

Stimulasi ovulasi pertama ku gagal, padahal setiap hari tubuh ku disuntikan hormon dan obat pendorong ovulasi. Tapi setelah dua minggu menunggu dan dokter sudah melakukan pemeriksaan serta berbagai upaya perawatan ternyata tubuh ku sama sekali tidak merespon. Menurut dokter Rio Stimulasi gagal karena aku terlalu stress hingga membuat hormon pada tubuh ku tidak stabil, aku akui memang aku terlalu banyak pikiran, jujur aku sangat merindukan mas Raskal. Kami hanya bertemu sekali dalam seminggu. Dan saat ia mengetahui Stimulasi ku gagal, aku tahu dirinya sangat kecewa. Walaupun begitu mas Raskal tetap memberikan dukungan pada ku.

Percobaan stimulasi kedua ku dinyatakan gagal setelah dua minggu, tubuhku kembali tidak merespon sama sekali. Jika itu karena stres maka aku menyangkalnya, pada stimulasi kali ini aku benar benar mencoba tidak tertekan dan memikirkan mas Raskal yang berada di rumah. Dokter Rio juga membenarkan itu, aku memang tidak mengalami tekanan atau stress. Selanjutnya dia bertanya pada ku tentang siklus mensturasi ku, aku menjawab dengan jujur bahwa siklus ku tidak teratur dan bahkan kadang hanya berlangsung selama dua hari dalam satu bulan. Setelah itu dokter Rio mengambil keputusan untuk tidak melakukan perawatan stimulasi ovulasi dalam satu minggu, dan selama satu minggu itu aku mengalami berbagai pemeriksaan.

Sebenarnya aku sedikit merasa kecewa pada mas Raskal, di saat hasil stimulasi Ovulasi kedua ku ia tidak datang membuatku merasakan putus asa disini sendiri tanpanya. Mungkin ia takut kecewa lagi dan kenyataannya memang benar ia kecewa lagi pada ku. Ketika aku bertanya kenapa ia tidak datang ternyata perusahaan sedang colaps, aku bersyukur mendengar alasan itu karena jujur pikiran ku sudah mulai tidak tidak.

Hampir setiap hari aku menelfon mas Raskal untuk mengetahui keadaanya, tapi jika ia sedang sibuk aku bisa bertanya pada Bik Sum. Selama seminggu setelah stimulasi Ovulasi kedua ku dinyatakan gagal, aku rutin menelfon mas Raskal, ia memberitahu ku tidak bisa datang  saat stimulasi Ovulasi ke tiga,  karena urusan pekerjaan di luar kota. Jujur aku sangat sedih mendengarnya, tapi aku tidak boleh egois karena Suami ku bekerja demi aku.

Stimulasi Ovulasi ketiga di lakukan saat minggu ke enam aku di sini. Hasilnya akan di peroleh besok, semoga kali ini hasilnya tidak mengecewakan. Aku sungguh bosan di sini, kegiatan ku sehari hari hanya berkeliling taman dan kembali ke kamar inap. Tapi untunglah kamar inap ini bagai apartemen, dilengkapi lemari, kulkas, kamar mandi dan bahkan setiap hari ada suster yang memberikan makanan. Sayangnya menu makanan memang sudah di atur sehingga aku tidak bisa protes. Selain itu mas Rio sering sekali datang walaupun hanya mengajak ku mengobrol santai.

Bukan wanita sempurna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang