Hai...
Kita ganti Tara jadi Tasya aja ya mulai sekarang.
Mari kita Move on dari Tara yang mencintai Raskal ke Tasya yang mencintai Adam.¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
Tasya pov on
"Bunda, Ayah mana? Lial kangen Ayah.."
"Sayang Ayah Adam kan lagi di jakarta sama oma opa, besok kan udah pulang sabar ya...,"
"Iya bun, tapi nanti malam tefon ayah lagi ya bun"
"Siap sayang, kita lanjut berkebun lagi yuk."
Ya, sudah tiga hari mereka ke jakarta meninggalkan ku dan anak-anak bersama mbak Ranti. Entah kenapa mereka sangat mendadak pergi ke jakarta, katanya sih urusan pekerjaan tapi kenapa ibu mas Adam harus ikut? Setahu ku ibu tidak mengerti urusan kantor karena ibu seorang chef. Ah sudahalah mungkin menemui Rehan.
Pernikahan ku tinggal 4 hari lagi, entah kenapa aku sangat yakin menikah dengan mas Adam. Semakin mendekati hari pernikahan kami, rasanya jantung ku berdegub lebih kencang. Jujur aku gugup padahal ini bukan untuk yang pertama kalinya. Anehnya dulu saat aku menikah dengan mas Raskal, sama sekali aku tidak merasakan gugup seperti ini sebelumnya.
Ngomong-ngomong tentang mas Raskal, aku sudah medengar semua yang terjadi padanya tiga tahun ini. Ternyata karena tidur ku aku melewatkan banyak hal. Tapi aku sudah ikhlas dan memaafkan atas semua yang ia lakukan pada ku. Walaupun hati ku masih sakit, tapi ini langkah tepat yang harus ku lakukan. Aku harus berdamai dengan masa lalu untuk menjalani masa depan ku bersama mas Adam. Aku sangat mencintai mas Adam, sebisa mungkin aku akan memberikan cinta utuhku padanya tanpa mas Raskal memiliki secuilpun perasaan ku.
Sekarang kami sedang berkebun di taman belakang rumah mas Adam. Aku, dua jagoanku, mbak Ranti dan Seina anak mbak Ranti yang hanya berjarak beberapa bulan saja dengan dua putra ku. Aku sungguh bahagia bisa kembali ke sisi dua putra ku walau aku sudah melewatkan banyak hal tentang pertumbuhannya selama tiga tahun ini.
Aku sangat bersyukur dua putraku sangat manis dan sayang pada ku, bahkan 3 tahun kami tidak interaksi sama sekali tidak mengurangi kasih sayang mereka.
"Mbak Mas Rio kemana kok gak ikut kesini?" tanya ku pada mbak Ranti yang sedang duduk bersama ku.
"Mas Rio kan ikut ke jakarta Sya, kamu gak tahu?"
Reflek aku menggeleng, ya memang aku tidak tahu. Apa ada acara keluarga sih? Tapi kenapa mbak Ranti gak di ajak. "Ada acara keluarga ya mbak?"
Ku lihat mbak Ranti tersenyum, tersenyum seperti memiliki makna tersebunyi. "Bisa dibilang acara keluarga, soalnya beberapa hari lagi udah sah jadi keluarga."
Aku mengerenyit, sungguh aku bingung. Kenapa mbak Ranti seperti menyamarkan sesuatu.
"Sudah jangan difikirkan, yang penting mereka pulang sebelum acara pernikahan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan wanita sempurna
RomanceAku bukanlah wanita sempurna, Aku bagai bunga tanpa sari dan putik. Sesering apapun kumbang datang tidak akan merubah takdir bunga layu ini. Aku bunga bunga layu, bunga yang malu pada kumbang yang setia datang padanya. Aku bunga layu yang malu pada...