“ Suatu saat nanti kamu akan menyadari pedihnya kehilangan, tapi terlalu lambat untuk memperjuangkan “
Autor pov onCeklek..
Braaak....
"Astagfirullah, kenapa mas..."
Terlihat Rama di depan pintu kamarnya, jas putih yang masih melekat, rambut yang berantakan dan wajah lelahnya. Ia membawa kakinya naik ke atas ranjang tanpa menghiraukan pertanyaan istrinya, ia tengkurap dan menenggelamkan wajahnya di bantal.
Kinar mengerenyit heran melihat tingkah suaminya, ia tahu suaminya sedang ada masalah tapi sayangnya ia tak tahu masalah apa yang menimpa suaminya. Kinar menghela nafasnya lalu meletakan majalah yang ia baca ke atas nakas, tangannya terulur mengelus rambut suaminya yang sudah acak-acakan.
"Ada apa mas, cerita sama aku biar lega.." bujuk Kinar.
Rama membalikan tubuhnya lalu duduk mengahadap istrinya, "Raskal.." ujar Rama tapi terpotong istrinya lebih dulu.
"Apaan sih mas, aku lagi gak mood ngomongin dia. Baru saja kemarin Tara pergi aku sudah lega. Udah jangan ngomongin dia."
"Dengerin dul-"
"Ck, kenapa sih si brengsek itu buat masalah lagi?"
"Raskal kecelakaan"
Kinar langsung membulatkan matanya, sungguh ia terkejut. Sekecawa apapun pada Raskal, tapi Raskal tetaplah sahabat terdekatnya. "Kok bisa? Kecelakaan gimana mas? Terus gimana keadaan brengsek itu?"
"Aku gak tahu cerita detailnya, tapi aku dengar dia menabrak rumah orang di hari kita mengantarkan Tara ke bandara. Aku tahu dia kecelakaan baru siang tadi saat aku menggantikan Doni menangani Raskal. Keadaanya sudah lebih baik, tidak parah hanya luka benturan dan goresan kaca di tangan dan jahitan di leher dan kepala belakang. Tapi..." Ujar Rama menggantung, matanya menerawang kejadian tadi siang.
"Tapi?" tanya Kinar menaikan salah satu alisnya.
"Sikapnya parah."
"Maksudnya."
"Sudahlah, besok kamu tahu sendiri. Intinya sesuai perjanjian keberadaan Tara jangan sampai si brengsek itu tahu. Aku lelah, aku mau mandi dulu ya..."
Kinar hanya mengangguk, pikiranya melayang pada sahabatnya, matanya memandangi suaminya yang berjalan ke kamar mandi.
"Ah satu lagi." Ujar Rama membalikan badan, "Jangan beritahu Ara kalau Raskal kecelakaan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan wanita sempurna
RomanceAku bukanlah wanita sempurna, Aku bagai bunga tanpa sari dan putik. Sesering apapun kumbang datang tidak akan merubah takdir bunga layu ini. Aku bunga bunga layu, bunga yang malu pada kumbang yang setia datang padanya. Aku bunga layu yang malu pada...